Lock You Down V

3.8K 324 252
                                    

Warn!Sex scene




Sehari di apartemen terasa sangat membosankan bagi Changbin dan Felix ketika ada Jeongin yang seakan seperti cctv yang akan terus mengawasi mereka. Biasanya mereka akan saling melakukan kontak fisik meskipun hanya kontak kecil namun kini mereka benar-benar membatasi atau bahkan sama sekali tidak bersentuhan karena tidak ingin Jeongin curiga.

Kini sepasang sahabat itu ada di kamar Felix meninggalkan Jeongin yang sedang asik menonton tv di ruang tengah. Setelah mengunci pintu kamar, Changbin berjalan mendekati Felix dan segera merengkuh pemuda manis itu dengan erat sembari mengecup seluruh bagian tubuh Felix yang bisa ia jangkau.

"Hanya 5 menit," ucap Felix yang sudah pasrah dengan Changbin yang seakan tak mau lepas darinya.

Biasanya Felix yang selalu manja pada Changbin namun kini keadaan sudah berbalik dengan Changbin yang akan selalu memohon untuk melakukan kontak fisik. Namun tetap saja mereka berbeda, jika Felix murni hanya ingin bermanja, Changbin cenderung melakukan kontak fisik untuk memenuhi hasratnya. Sepertinya hormon Changbin sedang berkembang pesat membuat intensitas nafsunya meningkat.

"Lebih lama sedikit boleh?"

"Ini masih siang, Changbin."

"Nanti malam boleh?"

Felix kembali menghela nafas dan pemuda manis itu mengusap punggung Changbin untuk membuat pemuda itu sadar dengan sikapnya yang tidak bisa menahan nafsu itu.

"Kau jadi gila begini hanya karena satu kali sex, apa sekarang otakmu sudah pindah ke selangkangan?"

"Kasar sekali," ucap Changbin yang kemudian mengendus leher Felix untuk bersiap meninggalkan jejak disana.

"Berani gigit aku tidak akan memberimu kesempatan melakukannya lagi."

Changbin merengut kemudian pemuda itu melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah Felix yang menurutnya semakin manis. Sejak dulu ia selalu mengagumi wajah itu namun sekarang bukan hanya rasa kagum yang ia rasakan, tapi juga debaran halus yang menyenangkan. Ia suka menatap wajah Felix dalam jarak dekat seperti sekarang.

"Felix."

"Apa?"

"Bagaimana menurutmu jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu?" Tanya Changbin dengan lembut sembari membelai pipi Felix dengan tangan hangatnya.

Felix menikmati sentuhan tangan Changbin namun ucapan sahabatnya itu membuatnya berdebar dan merasa gugup di saat yang bersamaan.

"Kau pasti sedang bercanda," jawab Felix yang tidak ingin terlalu percaya diri dengan apa yang Changbin katakan padanya.

"Aku bertanya pendapatmu, Fel. Apa kau akan marah jika aku memiliki perasaan yang lebih padamu?"

"Ibuku pernah mengatakan untuk jangan lupa selalu bersyukur atas apapun yang aku dapatkan, termasuk dicintai seseorang."

"Apa kau bersyukur jika aku mencintaimu?"

Jantung Felix rasanya semakin berdebar kencang, wajahnya terasa memanas dan tangannya bergerak menggenggam tangan Changbin yang masih mengusap wajahnya dengan pelan.

"Ketika kau menyayangiku sebagai sahabat aku sudah sangat bersyukur karena memiliki sahabat sebaik dirimu di sisiku, dan jika perasaanmu memang sudah berubah menjadi perasaan cinta maka aku akan tetap mensyukurinya. Dicintai oleh orang yang sangat mengerti tentangku adalah satu hal yang luar biasa di hidupku. Terima kasih karena sudah mengutarakan perasaanmu," ucap Felix yang kemudian tersenyum dan memberanikan diri mengecup pelan bibir Changbin.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang