Fortune Cookies VII🔞

7.5K 412 169
                                    

Warn!Sex scene




Hari-hari berlalu begitu cepat, Changbin dan Felix kini sudah menyelesaikan ujian akhir mereka dan keduanya mulai fokus belajar untuk ujian masuk ke universitas. Hubungan keduanya pun sudah berubah menjadi hubungan selayaknya kekasih pada umumnya, ah tapi hubungan mereka adalah pasangan yang sudah menikah. Hanya statusnya, karena kenyataannya mereka belum pernah melakukan "ritual" pasangan pengantin.

Felix duduk di meja belajarnya sembari mempelajari beberapa buku yang diperlukan. Pemuda manis itu memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk memfokuskan diri pada belajar. Setelah kejadian di kamar Changbin beberapa waktu lalu, Felix tidak mau lagi jika Changbin mengganggunya dengan sentuhan tangan pemuda itu di tubuhnya.

"Felix."

Changbin muncul di kamar Felix dengan pakaian yang sudah rapi. Felix yang melihatnya segera menghentikan kegiatannya kemudian menatap Changbin dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Mau kemana?" Tanya Felix langsung ke intinya.

"Main sebentar boleh?"

Felix semakin menatap Changbin dengan curiga. Biasanya ketika Changbin akan pergi kemanapun selalu pamer padanya, tapi kali ini Changbin hanya menyebutkan jika pemuda itu ingin main. Itu sangat mencurigakan kan?

"Kemana?"

Changbin menggaruk tengkuknya kemudian mendekat pada Felix untuk berjongkok di hadapan pemuda manis itu sembari menggenggam tangan mungilnya.

"Ya.. Hanya ada teman yang mengajak ke club sebagai perayaan usia kami yang sudah legal."

"Teman yang mana? Kau tidak pernah main dengan orang lain selain teman di sekolah."

Changbin bingung harus menjawab apa. Teman yang mengajaknya adalah seorang perempuan dan jika dirinya mengatakannya ia yakin Felix akan marah seperti ketika dirinya digoda oleh seorang perempuan di game center beberapa waktu lalu saat mereka sedang kencan. Meski kali ini ia pergi dengan banyak orang, tapi bisa saja Felix akan marah lagi. Lalu ia harus menjawab apa?

"Aku tebak teman yang mengajakmu itu seorang perempuan," ucap Felix dengan tepat membuat Changbin menelan ludahnya.

"Pergilah," lanjut Felix sembari melepas genggaman Changbin di tangannya. Pemuda manis itu kembali menyibukkan diri pada bukunya dan mengabaikan Changbin yang masih diam disana tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Marah ya? Kalau kau tidak mengizinkan aku tidak akan pergi," ucap Changbin yang kemudian mendekat untuk memeluk pinggang Felix dari samping.

"Tidak, kau sudah bersiap seperti itu artinya kau memang ingin pergi. Jadi pergilah, aku mau belajar."

Meski Felix mengucapkannya dengan nada yang dibuat biasa saja, namun Changbin tau jika pemuda manis itu sedang kesal dilihat dari gerak-gerik Felix padanya. Changbin lantas berdiri kemudian mengecup pelan pucuk kepala Felix.

"Aku pergi sebentar," ucap Changbin yang kemudian segera pergi dari kamar Felix.

Sepeninggal Changbin, Felix menutup bukunya dengan kencang kemudian berpindah ke ranjang untuk memainkan game di ponselnya. Ia kesal tapi Changbin tidak peka dengan perasaannya.

"Seo Changbin sialan," ucap Felix sembari menekan layar ponselnya secara asal.

30 menit berlalu Felix masih diam di kamarnya tanpa berminat melanjutkan belajarnya. Changbin benar-benar pergi meninggalkannya sendirian di rumah dan itu membuatnya merasa seperti dicampakkan. Felix bangun kemudian memukul bonekanya dengan brutal sembari membayangkan wajah Changbin.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang