Three Words 3 [ChangLix]

Unlock Your Heart VI🔞

Warn!Sex scene

"Aghh sayang."

Changbin mendongak nikmat dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang. Tangannya bergerak mengusap sayang kepala Felix ketika pemuda manis itu terus bergerak menaik turunkan kepala untuk memberi blowjob padanya. Rasanya memusingkan dan juga nikmat di saat yang bersamaan.

"Shh kau hebat sayang."

Felix semakin bersemangat menghisap kejantanan Changbin dan pemuda manis itu jadi menginginkan sentuhan tangan calon suaminya itu. Perlahan Felix menarik sebelah tangan Changbin untuk menyentuh dadanya dan Changbin yang peka segera mengusap dan menarik puting Felix membuat pemuda manis itu mengerang pelan.

Changbin tidak tahan, pemuda itu segera mengangkat tubuh Felix sampai duduk mengangkang di atas pangkuannya dan segera meraup bibir pink pemuda manis itu dengan panas. Keduanya berciuman dengan lidah yang saling bertaut dan saling menyesap bibir masing-masing membuat suhu ruangan terasa lebih panas ditambah dengan tubuh telanjang mereka yang terus bersentuhan.

"Mhh.."

Saliva mengalir dari sudut bibir Felix namun itu tak membuat mereka menghentikan ciuman panas mereka. Bahkan Changbin dengan tatapan yang begitu seksi menjilat leher Felix sampai ke dagunya untuk menyingkirkan saliva yang mengalir disana. Felix melenguh pelan dan pemuda manis itu kembali memagut mesra bibir Changbin sembari menggerakkan pinggulnya dengan pelan sampai kejantanan mereka bergesekan.

"Mhh nghh."

Sebelumnya Felix malu-malu ketika telanjang di depan Changbin, namun ketika tubuhnya disentuh ia tak dapat mengelak jika ia menginginkan lebih. Mau bagaimanapun ia tetaplah laki-laki yang juga mementingkan kebutuhan seksualnya. Tangan Felix memeluk leher Changbin sedangkan tangan pemuda itu mengusap pelan pinggang dan punggung Felix menimbulkan sensasi tersendiri yang membuat tubuh Felix semakin memanas.

Perlahan Changbin memutar posisi menjadi Felix berbaring di bawahnya. Felix refleks membuka kakinya dan Changbin dengan segera menurunkan pinggul untuk mempertemukan kejantanan mereka menimbulkan kenikmatan bagi keduanya.

"Mhh kak.. Ahh."

"Maaf sayang," ucap Changbin yang kemudian semakin mempercepat gesekannya membuat Felix semakin mendesah nikmat.

Changbin merasa bersalah karena ia tidak dapat menahan nafsunya sebelum mereka menikah, namun ia akan terus bertahan dengan prinsipnya sehingga ia tidak akan melakukan intercourse sampai waktunya tiba.

"Ahh mhh kak ahh."

Changbin membungkuk dan memeluk Felix sembari memberikan kecupan berkali-kali di bibir Felix yang masih terus mendesah di bawah kungkungannya. Changbin semakin cepat menggesekkan bagian bawah mereka sampai erangan dari keduanya terdengar bersamaan dengan cairan cinta yang menyembur membasahi perut Felix.

Cup

"Terima kasih sayang," ucap Changbin yang kemudian membersihkan perut Felix dengan tisu setelah mengecup sayang bibir pemuda manis itu.

"Kakak tidak.. Memasukkannya?" Tanya Felix dengan agak malu membuat Changbin tersenyum mendengarnya.

"Kita simpan dulu yang itu untuk malam pertama kita ya?"

Pipi Felix merona namun pemuda manis itu akhirnya mengangguk dengan malu-malu membuat Changbin tidak tahan untuk tidak mengecup pipi itu.

"Jangan menunjukkan ekspresi seperti ini kepada orang lain. Kau hanya milikku, mengerti?"

"Kakak juga hanya milikku," ucap Felix dengan pelan dan kemudian menyembunyikan wajahnya di lengan Changbin karena merasa sangat malu dengan ucapannya sendiri.