N-82 || 08

95 46 193
                                    

~𝐎𝐤𝐞 𝐓𝐡𝐤'𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫'𝐬~
"𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐏𝐚𝐫𝐭"
ฅ^•ﻌ•^ฅ


~𝐎𝐤𝐞 𝐓𝐡𝐤'𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫'𝐬~"𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐏𝐚𝐫𝐭"ฅ^•ﻌ•^ฅ★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ • ~

"Ibu ...? Ibu kenapa menangis?" Alice menghampiri Ibunya Nelson.

"Alice, gantikan Ibu masak hari ini. Ibu, merasa lelah. Ibu, akan kembali ke kamar. Buatkan makan siang untuk kita hari ini," tutur Nelson.

"Hm ... APAAA?!" Alice berniat untuk menghentikan Nelson, tetapi ia mengurungkan niatnya.

Alice tidak bisa memasak ....

"Kenapa? Hahahaha," tawa Cyrillo mengejek.

"Apeloh? Sini berantem," ketus Alice kesal.

"Heh?! Yakin mau berantem, berani kau berantem sama aku?" ejek Cyrillo.

"Kakak cupu!" ejek balik Alice. Membuat Cyrillo menggertak,'kan giginya.

Cyrillo berdiri melewati Alice untuk menaiki tangga. Sebelum ia melewati Alice, ia menepuk kepala Alice lantaran sabagai Kakak yang rasanya ingin sekali memecahkan kepala Alice. Alice dengan kesal menggelengkan kepalanya untuk menjauhkan tangan Kakaknya yang jahat itu. Dasar Kakak Adik!

~
Setiba itu TV yang masih menyala kembali menayangkan hasil pengadilan hukum Sheriff.

Ktok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ktok ... Ktok ... Ktok.

"Diam! Kalian semua jangan ribut," ketus Hakim.

"Baiklah ... saya akan menyerahkan ini kepada pengadilan hukum, untuk mengambil keputusan yang tepat," sahut Pegecara.

"Hmm ... apa tidak ada pertanyaan lagi? Jika ada ... silakan," ujar Hakim.

...

"Baik, karena tidak ada pertanyaan lagi ... saya akan memberikan keputusan hukum. Saya tidak akan menunda kasus ini terlalu lama lagi, ini adalah kasus pembunuhan dan itu kasus yang sangat besar," tutur Hakim.

N-82 (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang