Tidak ku percaya, aku bertemu dengan kak Davide. Tidak mungkin kan dia mengenali ku, entah mengapa aku merasa cemas .... apa aku pulang saja dan meninggalkan Cindo....
Sebelum Keyla melangkah kan kakinya dan berlalu pergi ia mengirimkan pesan pada Cindo melalui hp -nya.
"Tunggu!"
Cyrilo menghentikan Kekey yang hendak beberapa langkah lagi meninggalkan tempat ini.
Kekey tau pada suara itu, ia mengabaikannya dan tidak sama sekali menoleh, tetapi sempat di kejar oleh Cyrilo yang berusaha menghentikannya.
Ter-tarik.... .
"Lepas," bentak Key.
"Kau ini kenapa? Apa kau marah padaku hanya karena perilaku barusan."
Key menoleh dengan menatap dingin Cyrilo.
"Aku tidak marah, Tuan. Aku hanya ingin pulang," ujar Kekey tenang.
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa?" balasnya lagi.
"Kenapa pulang?"
Cyrilo yang sedang bertanya dengan tatapan sayup dan tenang terlihat di matanya.
Key menghela nafas dan melihat tangannya masih dalam genggaman Cyrilo.
"Bajuku terkena noda, aku tidak nyaman menggunakannya." jawabnya.
Lalu Cyrilo melirik baju milik wanita di depannya itu.
"Tidak terlihat," ujar Cyrilo.
"Iyalah! Kan, bajuku hitam."
Cyrilo tersenyum, dan ia menyarankan untuk langsung membawa Kekey ke atas tanpa meminta persetujuan gadis di depannya, hingga sampailah memasuki kamarnya.
"Tuan-"
"Diam."
Cyrilo hendak menutup pintu dan mempersilakan Kekey untuk merubah pakaiannya yang lebih nyaman.
"Aku tidak percaya kau punya baju ganti untukku," kata Kekey.
"Ohya? Aku tidak menyuruh mu berganti baju wanita lain, aku ingin kau pakai bajuku yang ada di sana."
Cyrilo menunjuk hodie-nya yang tergantung di pelana sana.
"Apa aku pantas memakai itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
N-82 (On-Going)
Mystery / Thriller"Kekey bukan pembunuh!" ketus Keyla. Keyla Christian berusia 15 tahun. Ia menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan atas kematian Anak konglomerat yaitu, Johan Gudehyda pewaris Goldcorna. Goldcorna adalah perusahaan yang berpengaruh penting dalam m...