Flashback on ~
"Aku cuman bisa sampai sini, aku juga ngak tahu betul tempat ini. Aku orang baru disini," kata Kekey memberitahu bahwa ia adalah orang baru disini.
Wanita itu berkata, "tidak masalah, ini lebih dari cukup."
Perasaan wanita itu sedikit tersentuh dengan ketulusan Kekey yang membantunya masuk ke gedung itu, melewati pintu belakang, yang biasanya hanya Cyrilo lewati.
Kekey beranjak meninggalkan wanita itu dan dia tidak berkata atau pun bertanya satu kata pun, karena ia merasa percuma membuang waktu jika tidak berhubungan dengan dirinya. Ia hanya punya satu tujuan yaitu membongkar kebenaran 5 tahun lalu tentang dirinya.
Sebelum Kekey melangkah jauh, wanita itu menghentikannya.
"Siapa namamu?" tanyanya.
Kekey menoleh, dengan ekspresi yang sedikit ambisius membayangkan 5 tahun lalu.
Ia mencoba tersenyum tetapi matanya sedikit berkaca, "Chrismate."
Setelah kebebasannya 5 tahun lalu, ia tidak lagi pernah mendengar kabar tentang keluarganya, ia mendatangi rumah lamanya tetapi tidak ada seorang pun disana, ia bersedih karena terlalu merindukan rumah. Sampai saat ini pun ia terus mencari keluarganya yang entah dimana keberadaan mereka, Kekey benar-benar merasa sendirian padahal ia adalah gadis yang manja.
"Baiklah. Terimakasih, Chrismate. Perkenalkan aku Vine. Semoga kita bertemu lagi," saut Vine sembari tersenyum.
Flashback off-
Iya! Ternyata dia adalah Vine yang waktu itu. Apakah kalian masih ingat pada dua reporter yang selalu merebutkan berita utama? Yang selalu berlomba-lomba mendapatkan berita yang paling heboh di seluruh penjuru, mereka adalah Rafli dan Vine. Vine dan Rafli adalah reporter paling handal dan mereka terlatih dengan jari yang amat cepat dan pintar, tidak hanya itu saja mereka adalah dua pesaing yang tidak ingin kalah satu sama lain, tapi disini hanya tinggal satu orang, yaitu Vine.
Vine yang kini sudah berbeda, yang dulunya begitu semangat menjadi ahli dalam menyebarkan berita, kini ia hanya ingin menemukan kebenaran atas kematian Rafli, yang membuatnya kematian itu tidak masuk akal. Iya! Rafli sudah lama meninggal saat kejadian 5 tahun lalu tepat disaat kasus Keyla Christian.
Apa yang sebenarnya terjadi?
•
Di Rumah🏠
"Key, apa yang terjadi?" tanya Cindo. Kekey melirik.
"Kok ngak di jawab sih!" ketus Cindo geram.
"Sebenarnya, aku tidak mau beritahu kau, tapi aku rasa tetap harus memberitahu kau," celetuk Kekey.
Jujur saja, Kekey merasa tidak perlu memberitahu masalahnya saat bersama Cyrilo yang bejat itu, licik, dan nakal, menurutnya.
"Dia seenaknya menjadikan aku pelayan, Cindo. Aku sangat kesal dengan Bos mu itu. Dia tidak sopan, apa dia orang gila? Kenapa dia bisa jadi CEO di perusahaan itu!" ucap Kekey yang amat tidak senang.
Cindo yang mendengar itupun terkejut keras, "apakah kau baik-baik saja?!"
Kekey menggelengkan kepalanya, bahwa dia baik-baik saja, walaupun Cyrilo kejam tetapi ia tidak melukainya.
Cindo mendengus lega, "syukuran kalau begitu."
"Dih apaan sih, temanmu di jadikan babu begini, kau malah bilang, syukurlah? Tega!" Kekey melotot dan merajuk.
"Eh bukan begitu! Astaga ... ini anak di kiranya gua emaknya apa, pakek merajuk segala."
Kekey pun berjalan dan menghempaskan dirinya ke tempat tidur, ia tidak serius merajuk pada Cindo, hanya saja ia ingin lebih di perhatikan, ia tidak suka hanya sekedar kata. Ia ingin Cindo membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
N-82 (On-Going)
Mystery / Thriller"Kekey bukan pembunuh!" ketus Keyla. Keyla Christian berusia 15 tahun. Ia menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan atas kematian Anak konglomerat yaitu, Johan Gudehyda pewaris Goldcorna. Goldcorna adalah perusahaan yang berpengaruh penting dalam m...