N-82 || 10

48 19 0
                                    

•••

Seorang CEO yang berpakaian gaul dan bebas dengan jas berwarna merah hati. Tampan dan anggun, tetapi jika di pandang gayanya terlihat terlalu bebas dan liar. Memakai kalung yang mahal, tindik di telinga kiri dengan anting kecil besi dilapisi serbuk berlian, jujur saja semua orang mengakui bahwa dia adalah CEO muda yang tertampan.

"Mervin!"

"Bentar Bos!"

Mervin pun dengan terburu-buru menerobos pintu masuk ruang CEO muda itu, yang tak lain adalah Cyrillo Hyden Graham dan perusahaan juga tak lain adalah KALM PENTHOUSE.

"Lambat!" ketus Cyrillo.

"Sorry, Bos," ujar Mervin takut.

"Mau ikut nggak?" tanya antusias Cyrillo.

"Hmm ... Heh?! Kita mau kemana Bos?" tanya kaget Mervin.

"Aneh. Apakah hanya mau menanyakan ini Bos sampai memanggilku? Bos makin hari makin aneh juga," batin Mervin mengomel.

"Iya atau tidak?" tanya Cyrillo datar.

"Bos kemana pun kau pergi, bukankah aku selalu mengikuti mu. Bos kita sudah seperti satu, di manapun Bos berada di sana juga Mervin berada Bos," ucap tulus Mervin. Membuat Cyrillo nyengir.

"Yah, sudah, Ayo kita ke Cafe. Aku sedang ingin bermain di sana," ajak Cyrillo meninggalkan ruangannya.

"Siap Bos," ujar Mervin menyusul Cyrillo di depannya.

~

"Ayo buruan Key!"

"Sabar Cindo! Lagian ngapain panggil Key? Panggil Chris kalo di luar tempat kerja Cindo!" ketus kesal Kekey memarahi Cindo.

"Iyee! Maaf, makanya buruan ini kantor udah di depan mata tapi kau masih benerin sepatu?!" Cindo terheran-heran melihat sahabatnya yang begitu lambat.

Kekey terengah-engah karena mereka berlari cukup jauh untuk mencapai kantor tersebut.

"Iya, ini udah ke pasang talinya Cindo," ujar Kekey tergesah gesah.

Mereka yang sedang terburu-buru berlari memasuki pintu kantor itu, sehingga menabrak seseorang tanpa sengaja.

"Oh, Maafkan kami!" ucap Kekey tulus dan tergesah-gesah.

"Iya ... maaf-maaf," ucap Cindo dengan menunduk, satu dua kalinya. Begitu juga pun Kekey.

Saat mereka menabrak orang tersebut, orang yang di tabrak pun hanya terdiam karena tidak sempat mengoceh, karena di dahului oleh selaan mereka berdua.

Akhirnya Cindo dan Kekey berhenti menundukkan kepala, dan mengangkat kepala mereka.

"Tidak punya mata?" ketus Cyrillo di saat suasana hatinya sedang buruk.

"Bos, sudahlah tidak apa-apa," ucap tenang Mervin.

"Maafkan kami, Tuan." sahut Kekey memelas. Kekey menatap pria itu dan sempat terkejut, dengan sebuah tato di lehernya.

Iyah. Ternyata yang mereka tabrak adalah CEO KALM PENTHOUSE. Tetapi lucunya Kekey dan Cindo tidak mengetahui bahwa yang di depannya adalah seorang CEO mereka sendiri. Padahal hari ini adalah hari pertama Kekey masuk kerja, tetapi sudah duluan bikin onar.

Jujur saja sebenarnya baru pertama kali Cyrillo lewat pintu keluar dari depan, karena biasanya ia melewati pintu keluar yang ada di belakang. Hanya orang yang berkerja lama yang mengetahui CEO di perusahaan PENTHOUSE. Kebetulan Cindo baru setengah tahun bekerja disana makanya ia belum pernah mengetahui atasannya yang terkenal cool dan pemarah tingkat dewa.

N-82 (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang