Faith

3.2K 67 5
                                    

Sebut saja seorang gadis bernama Amel. Saat ini dia sedang mengalami patah hati karena di putuskan pacarnya. Dia begitu terpukul dengan peristiwa itu. Dengan santainya, Raffa sang pacar meminta putus lewat SMS. Amel menolak permintaan itu. Tapi Raffa tetap bersi keras minta putus. Maka pupuslah sudah...

Amel berusaha menyelidiki sebab-musabab mengapa Raffa bisa ingin putus dengannya. Lama Amel berkeliling kesana-kemari, bertanya sana-sini, baru akhirnya ia mendapat sebuah kepastian. Bahwa Raffa meminta putus padanya hanya karena demi seorang adik kelasnya.

Amel tak habis pikir, mengapa Raffa bisa menyukai adik kelasnya itu. Jika di bandingkan, Amel jauh lebih baik dari pada dia. Bentuk fisik Amel, lebih cantik dan lebih langsing dari pada gadis itu. Prestasi Amel juga lebih bersinar dari pada dia. Tapi entah apa yang membuat Raffa lebih memilihnya.

Sore itu Amel tampak berpikir keras di bangku sekolahnya. Ia berusaha mencari cara agar Raffa bisa kembali kepelukannya.

"Mikirin apa kamu? Serius amat?"tanya Alfia pada Amel heran.

"Mikirin cara agar Raffa mau balikan sama aku".jawab Amel seadanya.

"Gampang. Bikin aja Raffa cemburu. Dan tunjukkan padanya kalau kamu bisa lebih baik tanpa dia. Supaya dia panas. Nanti dia pasti balik sama kamu lagi."saran Alfia.

"Good idea, Al! Thank you!"seru Amel gembira.

"Gayamu sok Inggris! Padahal ya makan nasi juga!"ejek Alfia. Amel hanya membalas dengan senyuman. Tapi ia kembali di bingungkan karena ia belum menemukan siapa yang akan menjadi pasangannya yang akan membuat Raffa 100% cemburu." Tapi, Al..."

"Apa lagi?"tanya Alfia.

"Siapa yang jadi pacar pura-puraku?"tanya Amel.

"Pokoknya yang lebih ganteng dari dia." jawab Alfia. Amel pun mengangguk tanda setuju.

* * *

Lama Amel mencari pacar pura-puranya. Hingga tiga bulan berlalu. Tapi Amel tak kunjung menemukan orang yang tepat. Sedangkan Raffa malah asyik-asyikan bermesraan dengan pacar barunya. Sehingga membuat Amel cemburu besar.

Ujian akhir semester pun tiba. Untung saja Amel tak kehilangan konsentrasi belajarnya karena Raffa. Sehingga ia tetap memegang posisi nilai terbaik satu angkatan. Meskipun tidak mendapat predikat ranking satu di kelasnya karena mulutnya yang cerewet.

Seperti biasa, seusai murid-murid menerima laporan hasil pendidikan maka sekolah di liburkan satu minggu. Dan Amel memutuskan pulang ke Bogor untuk refreshing.

Namanya bukan Amel jika tak suka bertamasya. Ia merengek-rengek pada orang tuanya minta di ajak bertamasya. Dan akhirnya orang tuanya memutuskan untuk mengajaknya ke Ancol.

Di Ancol, Amel sekeluarga menikmati pemandangan pantai yang ramai dengan pengunjung. Angin pantai yang bertiup dengan sejuknya. Sehingga mengingatkan Amel dengan masa-masa pacarannya dengan Raffa dulu. Amel terus melamun dan tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Sehingga tanpa sadar ia telah berjalan jauh meninggalkan pantai dan sampai di tempat parkir.

"Lho?! Kok aku bisa disini?!"tanya Amel pada dirinya sendiri. "Duh, gawat! Aku kesasar! Kemana arah pantainya, ya?"

Amel sangat panik mencari jalan menuju pantai. Dia tengak-tengok sana-sini mencari papan penunjuk. Kakinya juga terlalu kecil jika harus menyusuri seluruh wilayah Ancol.

Tiba-tiba ia menabrak seseorang karena ia tak begitu memperhatikan arah depan. Bukk! "Aduh! Maaf, maaf, aku nggak sengaja ." Tapi Amel sangat terkejut ketika ia mengetahui siapa yang ia tabrak . "Kwang Min!"

"Ssst!"desis orang itu sambil menarik Amel ke dalam semak-semak.

Tiba-tiba segerombolan cewek datang dengan wajah bingung seperti mencari seseorang. Dan tiba-tiba orang tadi berbisik di telinga Amel, "They... They... are my... my...fans..." bisik orang tadi dengan bahasa Inggris yang belum begitu lancar.

Setelah cewek-cewek itu pergi, cowok itu segera mengeluarkan telepon genggamnya dan menelepon seseorang. Sementara Amel masih bingung, sebenarnya orang ini Kwang Min atau bukan? Yaitu salah satu member Boyfriend, boyband Korea yang ia gemari. Ia benar-benar tak menyangka bisa bertemu semudah ini dengannya.

Tak lama kemudian sebuah limousin berhenti di depan semak tempat persembunyian Amel dan Kwang Min. kemudian Kwang Min segera keluar dari semak dan menghampiri mobil itu. Amel tersinggung dengan sikap Kwang Min itu. Dengan santainya Kwang Min meninggalkan Amel sendirian di dalam semak setelah dengan seenaknya menarik Amel ke dalamnya. Maka Amel pun segera menyusulnya.

"Heh! Enak aja lo main tinggalin!"bentak Amel dengan kemarahan yang memuncak. Karena hari ini nasibnya benar-benar sial. Sementara Kwang Min hanya menatapnya bingung.

"Duh, goblok! Dia kan nggak bisa bahasa Indonesia. Kok aku malah maki-maki dia pakai bahasa Indonesia?!"maki Amel dalam hati.

Kemudian pintu limausin itu terbuka. Dan satu-persatu penumpangnya keluar dari dalamnya. Amel terkejut melihatnya. Karena yang keluar itu adalah Young Min, Jeong Min, Min Woo, Dong Hyun, dan Hyun Seong. Bagaimana tidak terkejut coba?

Amel pun jadi teringat dengan Raffa. Ini kesempatan bagus. Ia ingin menjadikan salah satu member Boyfriend sebagai "Pacar Kontrak-"nya. Kemampuan bahasa Inggris Amel juga bagus. Jadi, ia bisa bercakap-cakap sedikit dengan manajer mereka.

"Where's your manager?"tanya Amel.

"Ji Seon Hyung went first to the hotel."jawab Min Woo. Amel kecewa mendengarnya. Tapi ia tidak putus asa.

"May I ask your help?"tanya Amel.

"What is it?"tanya Min Woo bingung.

"I want one of you become my contract boyfriend. May I? I'll do everything what you want except as long as I can do it."jawab Amel. Min Woo pun mengajak teman-temannya berunding. Amel menunggu jawabannya dengan menaruh harapan yang cukup besar.

Tak lama kemudian mereka selesai berunding. Sepertinya semua terlihat setuju dengan keputusan yang mereka ambil, kecuali Kwang Min. Ia terus menarik-narik lengan Min Woo seolah-olah mencegahnya memberikan jawaban.

"Well, actually Kwang Min has a real girlfriend. And Kwang Min's girlfriend doesn't want their relationship exposed on the media. Last week a paparazzi took photo both of them while they were dating. But the picture isn't clear. This time, our management are being confused looking for an answer for the media and our fans. How about if you pretend to become her?"jelas Min Woo.

"Eh, can't it be Kwang Min?"tanya Amel kecewa.

"If Kwang Min, our management also will pay you."rayu Min Woo

"I'm not interested for money..."jawab Amel.

"Hmm? Now only Kwang Min who has a scandal. If he doesn't have it, no one wanna be your contract boyfriend. Because we've just met."ucap Min Woo

"Actually I don't wanna be contract girlfriend one of you, but I can't do anything to make my ex come back to me."balas Amel tak mau kalah.

"Oh, like that... So?"pancing Min Woo. Akhirnya mau tak mau Amel pun menyetujuinya. Mereka bertukar nomor telepon. Dan segala hal yang perlu mereka saling ketahui.

Selang dua jam Amel bertemu dengan keluarganya. Dan mereka pun pulang kerumah. Dalam perjalanan, Amel terus melamun membayangkan rencananya jika berhasil nanti. Ia membayangkan wajah Raffa yang sedang cemburu padanya.

* * *

Dua hari kemudian, Amel kembali ke asramanya di Jombang dengan menumpang pada sebuah kereta ekonomi tujuan Surabaya.

Pukul dua dini hari Amel tiba di stasiun besar Jombang bersama teman-teman satu sekolahnya yang bertempat tinggal di Jakarta. Udara malam kota Jombang sangat berbeda dengan kota Bogor. Sehingga Amel merasakan perbedaan yang sangat significant yang membuatnya merasa amat lelah dan pegal-pegal.

Esok harinya, Amel langsung di sibukkan dengan kegiatan sekolahnya. Sehingga membuatnya lupa dengan peristiwa yang terjadi di Ancol waktu itu. Ia juga tak terlalu berharap pada perjanjian itu karena para personil Boyfriend mungkin saja berbohong. Mana mungkin ada artis terkenal yang mau menjadi pacar kontrak dengan orang biasa seperti Amel. Apalagi mereka beda agama dan negara.

Woohoooo! Ini fanfic pertamaku yang sejak lama mengendap didraft pc. Semoga kalian suka. Siap2 mimpi ditemenin sama 6 flowerboy dimulmed

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang