First Kiss

852 19 1
                                    

Saat ini Amel telah menjadi kekasih Kwang Min yang sesungguhnya. Apa saja yang akan mewarnai hubungan mereka berdua ini? Baiklah, sekarang mari kita ikuti kisah mereka berdua. Check it out!

Di tangan Amel dan Kwang Min masing-masing telah terpasang sebuah cincin yang memiliki inisial 'KA'. Peristiwa dimana mereka saling memasangkan cincin itu merupakan peristiwa yang paling berharga dalam hidup mereka.

"Amel~ah, boleh aku minta alamat rumah orang tuamu?"tanya Kwang Min setelah acara pemasangan cincin usai.

"Kau mau apa, Kwang?"tanya Amel bingung sambil masih terus memegangi jari yang terdapat cincin pemberian Kwang Min disitu.

"Ya aku akan melamarmu! Mau apa lagi?"celetuk Hyun Seong. Kwang Min langsung menepuk bahu Hyun Seong sambil melotot ke arahnya. Amel tertawa kecil melihatnya.

"Apa itu benar, Kwang??"tanya Amel menggoda Kwang Min. Wajah Kwang Min langsung memerah. Para member Boyfriend yang lain tertawa melihatnya.

"Kalau iya, kenapa?"tanya Kwang Min berusaha setenang mungkin. Ia terus bernafas dengan tarikan dan hembusan yang panjang. Amel tersenyum penuh arti mendengarnya.

"Kau bawa notes?"tanya Amel kemudian. Lalu Kwang Min segera merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebuah buku berukuran kecil. Kemudian Ia menyerahkannya pada Amel. Setelah Amel menerimanya, Amel membuka notes itu dan menuliskan sesuatu.

"Ini alamat orang tuaku. Ingat, jangan bicara yang aneh-aneh pada mereka!"ancam Amel sambil mengembalikan notes itu pada Kwang Min.

"Huh! Iya, iya dasar cerewet!"ejek Kwang Min sambil berlari dan para member Boyfriend segera menyusulnya dan meninggalkan Amel.

* * *

Suatu hari di sebuah komplek perumahan yang asri nan damai. Tampak seorang bapak-bapak paruh baya sedang mencuci mobilnya didepan rumah. Sementara disampingnya ada sang istri yang sedang menjemur.

Tak lama kemudian sebuah limausin berhenti didepan rumah tetangga mereka. Dan dalamnya keluar beberapa orang asing yang memakai jas dan kacamata hitam.

"Permisi, Pak rumahnya Amelia Fatimah yang mana, ya?"tanya salah satu dari orang-orang asing itu.

"Sepertinya itu nama anak saya."jawab bapak-bapak yang sedang mencuci mobil itu.

"Senang bisa bertemu dengan Bapak."ucap orang asing tadi sambil menyalami bapak-bapak itu. Ayah Amel membalas salaman itu dengan hati bertanya-tanya. Aneh?

"Ada perlu apa anda dengan anak saya?"tanya Ayah Amel.

"Kita bicara didalam saja, ya?"tawar orang asing itu. Ayah Amel pun menurutinya masuk ke dalam rumah diikuti dengan Ibu Amel. Sementara orang asing itu menyuruh rekan-rekannya untuk masuk ke mobil.

"Baiklah, kita perkenalan dahulu. Nama saya Jo Kwang Min. Saya berkebangsaan Korea Selatan. Saat ini saya bekerja sebagai entertainer di sambi dengan kuliah di salah satu universitas di Seoul."ucap orang asing itu memperkenalkan diri sambil membungkuk memberi hormat ala Korea.

"Korea Selatan? Bagaimana kamu bisa kenal dengan anak saya?"tanya Ayah Amel.

"Justru itu. Saat ini saya adalah pacar anak Bapak."jawab Kwang Min. Ayah Amel langsung berubah menjadi galak.

"Apa kamu bilang? Pacar?!"tanya Ayah Amel dengan nada tinggi.

"Tenang, Pak. Saya belum pernah ngapa-ngapain anak Bapak. Saya sangat menjaga kesucian anak Bapak. Maka dari itu, saya kesini untuk minta izin pada Bapak."jawab Kwang Min.

"Nggak bisa secepat itu. Anak saya harus melanjutkan sekolahnya dulu."tolak Ayah Amel.

"Ya nggak sekarang, Pak. Saya juga menunggu lulus kuliah dulu. Maksud saya, saya ingin membuat perjanjian dengan Bapak. Anak Bapak harus menikah dengan saya nanti."jelas Kwang Min.

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang