Epilog

899 29 4
                                    

Keesokan harinya mereka bertemu lagi di rumah Dong Hyun. Mereka mengobrol sebentar dengan keluarga Dong Hyun. Lalu mereka segera pergi menuju ke rumah Hyun Seong dengan mobil milik Jo Twin.

Hyun Seong menyambut Amel, Kwang Min, dan Young Min dengan senang. Ternyata ia telah menikah dengan Bora dan memiliki seorang anak. Mereka mengobrol sebentar di rumah mewah itu sebelum melanjutkan perjalanan. Tapi kali ini Hyun Seong ikut dengan mereka.

Mereka tiba di rumah Jeong Min tepat saat matahari ada di atas kepala. Jeong Min menangis terharu ketika mereka datang. Ternyata Jeong Min telah menikah dengan Dasom dan juga memiliki seorang anak. Kemudian Jeong Min ikut bergabung dengan rombongan.

Mencari Min Woo adalah yang paling sulit. Dia yang paling sedikit kabarnya di antara semuanya. Setelah memutari kota Seoul, mereka baru menemui Min Woo yang sedang berkencan dengan seorang yeoja cantik. Min Woo segera meninggalkan yeoja itu dan ikut bergabung dengan rombongan. Mobil milik Jo Twin yang berwarna silver melesat menuju rumah Dong Hyun membelah keramaian kota Seoul.

Dong Hyun, Hyun Seong, Jeong Min, Jo Twin, Min Woo, Amel, dan So You mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah Dong Hyun dan So You. Pesta yang kecil tapi cukup meriah.

"Amel~ah? Mana cincinmu?!"tanya Kwang Min mengejutkan Amel yang sedang menyeruput coklat panasnya. Karena terkejut, coklat itu tumpah seketika dan mengenai wajah dan baju Amel. Semua yang melihat kejadian itu tertawa.

"Aigoo... Kwang Min selalu membuatku sial!"gerutu Amel sambil mengelap wajahnya dengan tissue basah.

"Aku tanya mana cincinmu?!"bentak Kwang Min.

"Aku meninggalkannya di rumah. Memang kenapa?"jawab Amel dengan wajah tanpa dosa yang masih belepotan coklat.

"Paboyhaaa! Cincin itu penting tahu! Kau berani sekali melepasnya!"bentak Kwang Min marah.

"Mianhae... Jeongmal mianhae... Aku kira kau sudah memecatku. Atau... kau ingin memberikannya untuk orang lain?"ucap Amel.

"Jinjja paboyhaaa! Mana mungkin aku memberikannya untuk orang lain. Yeojachingu-ku itu hanya kau!"ucap Kwang Min dengan nada serius. Amel menangis terharu mendengarnya. Malam itu merupakan malam yang sangat membahagiakan bagi mereka.

* * *

Sore itu udara sejuk masuk ke dalam sebuah rumah megah yang bercat serba putih. Di beranda belakang rumah itu, dua orang insan sedang termenung menerawang jauh ke langit...

"Apakah kau merasakan apa yang aku rasakan, chagiyaa?"tanya Kwang Min.

"Molla. Memangnya apa yang Oppa rasakan?"tanya wanita yang ada di samping Kwang Min.

"Aku sangat bahagia sekarang. Aku bahagia bisa berada di dekatmu. Tanpa ada jarak satu mili pun lagi. Dulu kita pernah terpisah jauh ratusan ribu kilo meter. Jika membayangkan saat itu, aku takut apakah kita akan terpisah sejauh itu lagi? Tapi aku selalu yakin, di mana pun kau berada, kau akan selalu ada di hatiku."jawab Kwang Min.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Oppa. I'll be there..."ucap wanita itu sambil memeluk Kwang Min. Kwang Min membalas pelukannya dengan mesra.

Kemudian Kwang Min melepas pelukannya dan mengecup bibir wanita itu. Begitu lama dan mesra.

"Eomma! Appa!"suara dua anak kecil mengejutkan mereka dan mereka segera mengakhiri ciumannya. Mereka menyambut anak-anak mereka dengan senyuman yang tulus.

"Hei, jagoan dan tuan putri Appa."sapa Kwang Min.

"Appa, mengapa kau memakan Eomma tadi?"tanya bocah bermata lebar pada Kwang Min. Istri Kwang Min buru-buru membuang muka karena malu dan bingung dengan situasi ini.

"Appa tidak memakan Eomma. Appa hanya mencium Eomma."jawab Kwang Min tenang.

"Tapi kenapa disini?"Bocah itu menunjuk-nunjuk bibirnya.

"Karena itu ungkapan sayang dari Appa untuknya. Tapi kau hanya boleh melakukannya pada seseorang yang benar-benar kau sayang nanti. Oke?"

"Oke."

THE END alias TAMAT udah nggak ada lanjutannya lagi
yeeeey
Yeeeeey
Yeeeeeey
*tiup terompet,tiup lilin,tiup kertas kelap kelip,cium readers
Najis😝

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang