Masih cinta?

638 25 2
                                    

Dua hari kemudian di malam yang sunyi. Amel sedang mengaji Al-qur'an di kamarnya. Ia berniat mengobati kerinduannya pada keluarganya dan sakit hatinya pada Kwang Min.

Saat Amel sedang melantunkan suaranya yang tidak bagus-bagus amat, terdengar suara dering telepon dari bawah bantalnya. Ternyata ada panggilan masuk dari Min Woo. Amel segera menekan tombol hijau, dan...

"Mel, sekarang kamu ada di kamarmu kan?"tanya Min Woo.

"Iyalah. Mau dimana lagi?"jawab Amel.

"Turunlah! Aku ada dibawah."pinta Min Woo. Maka Amel segera melepas mukenanya dan menuruni tangga.

"Ada apa?"tanya Amel dengan kepala yang menyembul dari balik tangga.

"Sini sebentar!"pinta Min Woo sambil menggerakkan telapak tangannya ke atas dan ke bawah. Amel turun dan menghampiri Min Woo. Min Woo langsung memakaikan mantel pada Amel yang ia dapat entah darimana. Lalu Min Woo segera menggandeng tangan Amel dan mengajaknya pergi entah kemana.

"Kau bisa mengemudi?"tanya Amel pada Min Woo yang duduk di kursi kemudi.

"Iya."jawab Min Woo.

"Lalu, kita mau kemana?"tanya Amel lagi.

"Makan malam."jawab Min Woo yang segera meletakkan telunjuknya di bibir Amel yang akan bicara lagi.

Sepuluh menit kemudian mereka tiba di sebuah restoran Perancis ternama. Amel kagum melihatnya. Ia sempat tak percaya. Apa benar Min Woo mengajaknya makan malam di tempat ini?

"Yuk, masuk!"ajak Min Woo.

"Tapi penampilanku berantakan begini..."tolak Amel.

"Hanya rambutmu yang sedikit acak-acakan."jawab Min Woo. Kemudian ia mendekatkan diri ke Amel dan merapikan rambut Amel dengan tangannya.

"Nah, cantik, deh! Apa kita perlu beli gaun dulu?"tanya Min Woo.

"Tidak usah. Aku tak membawa uang sama sekali."tolak Amel.

"Aku yang belikan."jawab Min Woo.

"Tanpa pakai gaun pun, aku tetap cantik kan?"ucap Amel. Min Woo tersenyum mendengarnya.

Mereka duduk di sebuah ruangan khusus di restaurant itu. Lalu mereka segera memilih-milih makanan dan minuman di buku menu.

"Min woo, apa tak apa-apa kita makan malam berdua disini? Aku takut ada paparazzi. Aku dan Jeong Min Oppa waktu itu saja tertangkap basah."ucap Amel.

"Aku sudah membayar mahal pada restaurant ini. Agar keamananku bersamamu terjaga. Itu sebabnya kita di tempatkan di ruangan khusus ini."jawab Min Woo. Amel mengangguk mengerti. Lalu Amel dan Min Woo mulai memesan.

Sepuluh menit mereka makan dalam diam. Baru setelah giliran makanan penutup terhidang, Min Woo mulai membuka suaranya lagi. "Amelia, aku ingin bicara sesuatu..."

"Bicara apa?"tanya Amel.

"Aku cinta padamu. Kamu mau kan,jadi pacar sungguhanku ?"ucap Min Woo bersugguh-sungguh sambil menunjukkan sepasang cicin.

"Tapi...Aku tidak bisa..."tolak Amel.

"Kenapa? Karena Kwang Min dan wartawan?"tanya Min Woo. Amel hanya diam. Ia bingung harus menjawab apa.Tapi yang pasti, bukan itu alasannya!

"Ayolah... Kita bisa bilang ke media kalau kamu putus dengan Kwang Min dan kemudian jadian denganku..."paksa Min Woo.

"Bukan itu alasan ku!"bantah Amel.

"Lalu apa?"tanya Min Woo.

"Aku sama sekali tak punya rasa yang khusus pada mu. Maaf..."jawab Amel.

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang