💏 Extra Chapter - O3

2.4K 220 12
                                    

7 years later...

"Daddy, aku semalem ngeliat di TV kalo ada mall yang baru dibuka di Manhattan. Aku mau kesana, dad."

Ocehan dari anak perempuannya itu membuat Jay yang sedang memainkan ipad nya menoleh. Laki-laki itu melepas kacamatanya lalu menggendong Citra.

"You want to go there, baby?"

"Yes, daddy!"

"Tapi jangan kasitau mommy soal ini, ya?"

"Memangnya kenapa, dad?" tanya Citra dengan kedua matanya mengerjap. Begitu polos dan menggemaskan.

Jay tertawa kecil lalu merapikan rambut Citra yang berantakan. "Nanti mommy bisa marah ke daddy kalo kita jalan-jalan terus."

Citra ber-oh-ria sambil menganggukkan kepalanya. Setelah itu, Jay menggendong anaknya. Berjalan menuju kamar sang anak untuk menidurkan gadis kecil itu.

"Sleep well, baby. Besok kamu harus bangun pagi sebelum mommy, ya!"

"Siap, daddy!"

Jay mencium kening anaknya itu. Ia keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju kamarnya bersama sang istri. Laki-laki itu mendapati presensi Giselle sudah tertidur lelap di atas ranjang.

Ia menghampiri Giselle, merebahkan tubuhnya di samping sang istri. Kedua tangannya menarik pinggang wanita itu dengan pelan dan memeluknya dari belakang.

Jay mengecup pelipis Giselle sebentar lalu memejamkan kedua matanya. Menyusul sang istri ke dalam dunia mimpi.

▪ ▪ ▪

Giselle melenguh ketika sinar matahari menghalangi kedua matanya. Wanita itu mengerjap pelan lalu bangun dari posisi tidurnya.

Giselle membuka kedua matanya secara perlahan. Saat itu juga ia menyadari jika tempatnya sekarang bukanlah kamar yang ada di rumah.

Wanita itu menolehkan kepalanya ke kiri dan mendapati presensi sang suami sedang sibuk dengan ipad nya.

"Jay?"

Sang pemilik nama langsung menoleh. Laki-laki itu tersenyum, "udah bangun?"

"Ini dimana?"

"Pesawat."

Giselle terkejut dan ia langsung menatap ke jendela. Benar saja, ia melihat banyak gumpalan awan dengan sinar matahari yang begitu terang.

"Mau ngapain?!"

"Si Citra mau main ke mall baru yang ada Manhattan itu, sayang."

"Kenapa gak bilang dulu?!"

"Karna nanti kamu pasti ngelarang, Selle."

Giselle mendengus. Ia menghampiri Jay yang duduk di sofa, dekat ranjang. Wanita itu menjewer telinga kiri Jay dengan kencang membuat suaminya itu mengaduh kesakitan.

"Selle, sakit!"

"Salah sendiri terlalu manjain anak. Kalo apa-apa diturutin, nanti Citra gabisa hidup mandiri, Jay! Berapa kali sih aku harus bilang?!"

Jay meringis mendengar ocehan Giselle. Karena jeweran dari istrinya itu tidak dilepas juga, akhirnya Jay menarik pinggang Giselle hingga membuat wanita itu terduduk di pangkuannya.

Jay mencium pipi Giselle sekilas lalu merapikan rambut istrinya itu.

"Dia bisa hidup mandiri nantinya, Selle. Kamu jangan terlalu keras sama dia, aku juga nurutin kemauannya selagi itu masih masuk akal dan aku mampu ngelakuinnya. Kamu tenang aja, sayang."

Giselle menatap Jay dengan tajam. Kemudian wanita itu menghela napasnya. Giselle melingkarkan kedua tangannya di leher Jay lalu mengecup bibir suaminya.

"Aku cuman pengen dia bisa hidup mandiri tanpa harus bergantung sama kita terus, Jay."

"Iya aku tau. Tapi dia masih kecil, sayang. Wajar kalo dia minta banyak hal ke kita."

Giselle mengangguk. Lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Jay. Laki-laki itu mengusap rambut istrinya dengan lembut. Jay melonggarkan pelukan Giselle sedikit kemudian mereka berdua saling bertatapan.

"Cantik banget istriku."

"Idih ngegombal kamu?"

"Enggak. Ini fakta. Aku baru tau kalo kamu ternyata cantik juga."

Giselle membulatkan kedua matanya mendengar ucapan Jay tadi. Wanita itu mencubit lengan suaminya dengan kencang dan membuat laki-laki itu berteriak kesakitan.

"Jadi selama ini aku gak cantik, gitu?!"

"Aw! Bukan itu maksudnya! Aduhhhh... Sakit, Selle!"

"Aku botakin rambut kamu nanti awas aja."

"Halah dari dulu ancemannya itu terus tapi gak dilakuin juga tuh."

"Oh~ Mau beneran aku botakin ya? Oke."

Giselle bangkit dari pangkuan Jay lalu berjalan untuk mencari apakah ada gunting disitu.

"Mau ngapain kamu, heh?!"

"Nyari gunting lah. Tadi kata kamu, aku cuman bisa ngancem doang tapi gak dilaksanain. Yaudah aku mau botakin rambut kamu beneran."

Jay menelan salivanya dengan susah payah. Laki-laki itu segera menghampiri Giselle dan memeluk wanita itu dari belakang.

"Aku bercanda doang, sayang."

Giselle memutar kedua bola matanya dengan malas. Ia menyentil tangan Jay yang melingkar di pinggangnya itu.

"Sekali lagi bikin aku emosi, beneran aku botakin rambut kamu."

Jay mengangguk patuh lalu mencium pipi istrinya itu. Mereka pun keluar dari kamar untuk menghampiri Citra yang sedang makan siang bersama seorang nanny.

The real rich couple goes to them. Valid. No debat.

▪ ▪ ▪

Jay - Giselle extra chapter is done ❗

Garing gak si?😭

[✅] Daily Life of Bucin - Enhypen ft. AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang