💏 Extra Chapter - O4

2.2K 186 9
                                    

7 years later...

Karina memijit keningnya ketika pusing melanda kepalanya secara tidak manusiawi.

Wanita itu sedang mengecek hasil jawaban ujian dari anak-anak muridnya. Karina memang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar.

"Kenapa pusing banget sih?" tanya Karina yang terus memijit keningnya. Wanita itu mengambil ponselnya dengan susah payah lalu mendial nomor suaminya.

"Halo sayang?"

"Haㅡhalo, Jake?"

"Kamu kenapa? Kok suaranya lemah banget, hm?"

"Gatau nih. Kepalaku tiba-tiba pusing banget. Bisa jemput aku di sekolah, gak?"

"Jemput? Kamu sakit? Halo, Rin? Karin? Halo?"

Karina yang sudah tidak kuat menahan rasa pusingnya itu langsung pingsan membuat Jake yang ada di kantornya itu khawatir.

▪ ▪ ▪

Sejak hari dimana Karina pingsan di sekolah tempatnya mengajar, wanita itu semakin manja pada Jake.

Hari itu, Jake membawa Karina ke rumah sakit untuk mengecek kondisi istrinya itu. Ternyata, dokter mengatakan jika mereka berdua akan segera memiliki anak kedua. Awalnya, Karina marah pada Jake karena wanita itu sudah mengingatkan suaminya untuk bermain menggunakan pengaman. Tetapi ternyata Jake tidak mendengarkan ucapan Karina.

Rino, anak pertama Jake dan Karina, langsung bersorak senang kala sang papi memberitahukannya kalau ia akan memiliki adik. Melihat respons sang anak yang seperti itu, Karina pun lega. Karena ia takut jika Rino tidak suka dengan kehadiran calon adiknya nanti.

Sudah sebulan sejak kehamilannya, Karina mulai bertingkah manja. Bahkan saat hamil Rino saja, wanita itu tidak semanja kehamilan kedua ini.

Hari ini, Rino sudah dititipkan di rumah orang tuanya Jake. Dan, pasangan suami-istri berada di rumah mereka. Hanya berdua.

Soalnya semalam, Karina menginginkan waktu berdua dengan suaminya itu. Alhasil, Jake pun meliburkan diri dari kerjaannya. Ya gapapa sih, yang punya perusahaannya juga kan si Jake.

Dasar bucin.

"By, aku pengen macaroons. Liat deh warnanya lucu banget ada biru sama pink gitu." ujar Karina sambil memperlihatkan salah satu postingan foto temannya pada Jake.

"Iya lucu." jawab Jake setelah melihat foto macaroons tersebut. Mendengar respons Jake yang datar-datar saja membuat Karina kesal. Wanita itu melepas rangkulan suaminya lalu menatap laki-laki itu dengan tajam.

Tentu saja Jake heran, ia mengernyitkan kening apalagi saat Karina mencubit lengannya.

"Gak peka amat sih jadi suami!"

"Loh? Kok aku dicubit?!"

"Masa kamu gak peka sih?! Kesel aku sama kamu!"

Jake mengernyit namun saat otaknya baru menangkap kode dari istrinya itu, ia langsung was-was.

"Aku pengen macaroons! Tapi harus kamu sendiri yang bikin!" ujar Karina sembari bersedekap dada. Jake menelan salivanya susah payah.

Bukannya laki-laki itu tidak ingin mengabulkan apa yang Karina mau, hanya saja... Ia sama sekali tidak bisa memasak. Sekalipun itu memasak telor.

"Taㅡtapi... Kamu tau kan kalo aku gabisa masak?"

"Ya terus? Gak ada salahnya kamu masak, Jake! Ini kemauan si bayi, bukan aku."

Jake menghela napasnya. Sungguh, rasanya ia ingin sekali menenggelamkan diri ke dasar laut jika Karina mengidam yang aneh-aneh seperti ini.

Laki-laki itu berjalan ke dapur, mengambil semua bahan-bahan untuk macaroons. Dan sialnya, semua bahan itu ada di dapurnya.

Jake memanjatkan doa di dalam hati. Semoga saja macaroonsnya tidak membahayakan kesehatan janin dan Karina nya.

Saat sedang fokus membuat macaroons, Jake terkejut merasakan pinggangnya dipeluk dari belakang. Tanpa melihat siapa yang memeluknya pun, ia sudah tahu jika orang itu adalah istrinya sendiri.

"Kenapa kesini, hm?"

"Bosen nonton TV doang. Mending aku nontonin kamu masak."

"Yaudah sana duduk di kursi pantry. Aku gabisa gerak soalnya kalo kamu meluk kayak gini."

Karina mengerucutkan bibirnya tetapi ia tetap menuruti apa yang suaminya katakan.

Wanita itu duduk di kursi pantry, menopang dagunya dengan tangan kanan. Kedua matanya menatap Jake yang sedang mencampur beberapa bahan untuk macaroons.

Setelahnya, Jake memasukkan adonan yang sudah ia cetak sesuai dengan bentuk macaroons pada umumnya.

Baru saja Jake melepas sarung tangannya, tiba-tiba istrinya mengucapkan suatu hal yang membuatnya kesal.

"Kok aku jadi pengennya bakso, ya? Bukan macaroons..."

Tolong siapapun bantu Jake untuk bisa lebih bersabar menghadapi sifat Karina yang labil ini.

Sungguh mengenaskan sekali nasib suaminya Karina itu.

▪ ▪ ▪

Jake - Karina extra chapter is done❗

Dengan ini, aku menyatakan kalau...

DAILY LIFE OF BUCIN RESMI TAMAT!!!

Yeyeyeyeye~~~ Gimana nih, ges? Udah tamat ya wkwkwk

Tapi tenang aja bakal ada book baru kok <3

PADA SETUJU GAK KALO ADA BOOK BARU?!

Terima kasih atas dukungan kalian untuk book ini❤ Seneng banget deh liat vote dan komenan kalian😭❤

Makasih banyak ges huhuhuhu:(

Jangan lupa jaga kesehatan, ya! Stay safe and be healty! Don't forget to be happy, yeorobundeul ㅇㅅㅇ

Luv,

💋

[✅] Daily Life of Bucin - Enhypen ft. AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang