13 RUANG SEMPIT

3.1K 213 7
                                    

MINASAN KON'NICHIWA🤗

-

-

HAPPY READING!💛

Lapangan SMA OYA
08:00 pagi

"Ah rame banget" gerutu Sayla saat sampai di lapangan

Kelas XI Ipa 3 sedang jam pelajaran olahraga dan kebetulan sekarang kelas Sayla dan dewa XI Ips 2 gabung karena guru olahraga ada keperluan di luar makanya di gabung agar tidak memakan waktu lama.

"Seneng banget gue olahraga bareng cogan" Ucap Milka riang

"Iya gue jadi makin semangat nih" timpal Tasya sembari pemanasan

"Iya terserah kalian" Sahut Dira malas

"Itu murid baru masuk kelas IPS?" Tanya Sayla tiba tiba

Sembari menunggu kelas XI Ips 2 kelas sayla pemanasan terlebih dahulu dan saat kelas Ips masuk tanpa sengaja sayla melihat freya menggunakan baju olahraga.

"Iya itu Freya masuk kelas Dewa ddk" jawab Dira

"Seneng banget pasti itu anak sekelas ama cogan" ujar Milka mencibir Freya

"Cogan doang otak lu ye" Jengah Sayla

"BAIK ANAK ANAK SEMUA KUMPUL, BARIS YANG RAPIH!" Perintah pa dadang guru olahraga

Semua murid berbaris rapih dengan barisan kelasnya "Oke jadi pelajaran kali ini tentang bola volli, bapa akan mengajarkan bagai mana caranya pasing, smash, dan lain sebagainya." Jelas Pa Dadang.

Pelajaran pun di mulai dengan tenang semua murid memperhatikan pak dadang yang mencontohkan gerakan pasing sampai harus berhenti saat pa dadang mengumumkan sesuatu
"Kalian belajar sendiri yah, yang bisa tolong ajarkan yang belum paham bapa ada rapat mengenai lomba jadi manfaatkan waktu yang ada. Oke" Perintah Pa dadang.
Guru olahraga memang ramah dan humble banyak murid yang menyukai cara pembelajaran nya.

"OKE PAK!" Jawab Siswa serempak

Lapangan menjadi ramai saat pa dadang sudah pergi, semua siswa melakukan aktivitasnya kembali ada yang bermain bola basket ada yang belajar volli sesuai perintah guru ada yang madol juga. Sama halnya Sayla yang sudah duduk di kursi kayu yang terdapat di pigir lapangan memperhatikan Teman kelasnya yang bersemangat sampai seorang gadis duduk di sampingnya.

"Hai" Sapanya

"Oh hay" Balas Sayla kikuk

"jadi temen gue yah?" Ucapnya mengagetkan sayla

"Hah?" sayla bingung harus menjawab apa

Gadis yang duduk di samping Sayla itu Freya murid baru yang sedang memandang sayla dari atas sampai bawah seakan menilai tapi juga pandanganya memuakan.
Sayla tau freya sedang mengejeknya terlihat dari raut wajahnya.

"Lu ga mau yaa-- jadi temen gue?" Tanya nya lagi lesu.

Sayla meneguk salivanya gelisah "Gue ga mau" Jawab Sayla sepontan sembari menatap mata Freya

"Ck ternyata lo songong juga--- Oke gapapa. Pulang sekolah luangin waktu lo, gue tunggu di taman belakang sekolah" Ucapnya setelah itu meninggalkan Sayla sendiri.


•••

Entah Sadar atau tidak sayla melangkahkan kakinya ke taman belakang sekolah. saat bel pulang sayla langsung pamit kepada temannya dengan dalih pak sam sudah menunggu.

Sayla sudah sampai di taman belakang sekolah, suasana sepi. Apa Freya menipunya? 'Shit!' Sayla mengumpat dirinya bodoh mau saja ia menurut denganya. Sayla dengan cepat membalikan badannya berniat meninggalkan taman sebelum tiba tiba saja tengkuk nya di pukul oleh seseorang dengan balok kayu membuat ia ambruk. Kepalanya pusing, pandanganya buram ia merasakan badannya di seret kasar dan di hempaskan di ruangan sempit, pengap dan kotor. Sayla terbatuk.

"gue benci lo! tatapan mata lo, muka sok berani lo ngingetin gue sama rival gue. Sayang banget dia udah mati" ucap gadis tersebut tertawa jahat

"padahal gue pengen tangan gue yang ngebunuh dia, tapi kayaknya tuhan sayang sama gue karna ga mau tangan gue kotor" Lanjutnya.

Nafas sayla tidak beraturan, trauma lamanya kambuh ia hanya bisa melihat bayangan seseorang yang sedang berdiri di depan pintu.

"To---Long gu---e" Ujar Sayla lemas dengan suara yang terputus putus.

"Ck, Salahin wajah lo itu yang mirip wanita jalang yang paling gue benci" Katanya lagi

"Jadi babay nikmatin kesengsaraan lo" Lanjutnya, melangkah meninggalkan ruangan dan menutup pintu rapat.

Ruangan gelap membuat sayla bertambah gelisah trauma akan ruangan sempit mebuat dirinya tidak bisa berteriak nafasnya tersenggal - Senggal. Badanya menggigil.
'Siapapun yang disana tolong gue!' batinnya frustasi

Sayla merogoh kantung rok nya mencari Hp untuk mehubungi seseorang. Walaupun susah tetapi itu jalan satu satunya. Saat sudah dapat dengan cepat menghubungi nomor asal yang ada di Panggilan terakhir.

Panggilan pertama tidak ter angkat, kedua masih tidak di angkat. Sayla mulai menyerah ia mencari nomor lainya pada saat ia mengklik telepon pandangan mulai redup dan semua gelap.



🕊🕊🕊

GIMANA CHAPTER INI?😁

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA! 🙏

SEE U DI CHAPTER 14🤗

BABAY💖




Salam manis Mba bro✨

Born again [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang