Extrapart

2.3K 161 27
                                    

Jangan lupa vote!
Maaf karena baru Up extrapart-nya.

Happy reading!👾

~~~~



"Mau tau rahasia terbesarku juga?"

Dewa bertanya sembari mengelus kepala Sayla yang menyender di dada bidangnya. Sayla mengerutkan dahinya.

"Lihat kebawah"

Sayla melihat kebawah, dia dan Dewa sedang berada di atap sekolah. Jika Sayla menunduk kebawah dia bisa melihat lapangan upacara SMA OYA.

Disana berhenti sebuah mobil sedan, lalu pintu mobil penumpang terbuka menampilkan sosok pria paruh baya yang sangat tampan dan berkarisma. Dia membenarkan letak jas nya.

"Aku adalah anak idiot dari direktur sekolah yang kalian banggakan itu" ucap Dewa santai. Sedangkan Sayla yang mendengar itu melototkan matanya.

"kamu bercanda?"

Dewa terkekeh geli melihat wajah kekasihnya yang dirasa lucu itu "Aku serius"


****

Pintu ruang kepala sekolah terbuka, pria baruh baya mempersilahkan tamu agar masuk kedalam lalu duduk di sofa yang tersedia disana. Dua cangkir kopi sudah disajikan, sampai bau harum kopi tersebut menguar di udara.

"Kau tidak jadi memindahkan anakmu?" tanya kepala sekolah, Lukman kepada teman lamanya itu. Hendra menyeruput kopi hitamnya setelah itu menjawab "Siapa yang mempengaruhi putraku sampai dia berubah seperti itu?"

Lukman terkekeh "Ayah macam apa yang tidak tahu menahu soal anaknya?"

"Ayah yang tidak pernah peduli kepada anaknya" jawab Hendra.

Lukman mendengus "Sadar diri juga ternyata" ucapnya "Tenang saja, sudah ada macan yang menjaga sarang. Anakmu sudah menemukan tambatan hati, aku yakin dia akan memberi pengaruh baik terhadap anakmu" sambungnya.

Alis Hendra terangkat sebelah "Benarkah?"

Lukman berjalan kearah jendela di ikuti Hendra di belakang, bisa dilihat disana Dewa sedang bermain bola basket dengan teman temanya jangan lupakan tatapan matanya yang tidak pernah lepas dari sosok gadis yang berdiri di pinggir lapangan dengan tangan yang membawa sebotol air minum. "Dia seperti Mira yang bisa mengubahmu dari berandal menjadi seperti sekarang" Ucap Lukman dengan mata memandang lekat Sayla yang sedang tersenyum.

"Mira yang mengorbankan nyawanya demi Dewa bisa melihat dunia, dan kau malah membuatnya menjadi iblis keras kepala" Lukman kesal. Sedangkan Hendra masih diam dengan tatapan kosong.

Lukman menghela nafas lelah "Biarlah dia melakukan apa yang dia inginkan, dia sudah mempunyai tujuan sekarang"

*****

Sayla mengelap keringat Dewa sedangkan teman temanya yang lain bersiul menggoda. "Kamu ganteng kalo lagi keringetan" Ujar Sayla "Aku jadi garela kamu diliat banyak orang" tambahnya lagi.

Milka berdehem" Aduh aduh yang udah jago ngegombal" Semua yang disana tertawa. Sedangkan Sayla memerah malu karena lupa jika masih ada sahabatnya.

"Shutt, jomblo ngga boleh julid" Ucap Tasya polos. Lagi semua tertawa.

"Siapa juga yang jomblo?!,, gue udah punya pacar yahh"

Dira menyeringgai " Ouhh udah punya pacar yah.... Siapa tuh?

Milka gelagapan sesekali melirik seseorang

"Gue pacarnya" Ucap Damian lalu menarik Milka menjauh dari lapangan.

Nicho berteriak nyaring "WOY JANGAN KABUR, PJ DULU PJ" lalu berlari menyusul Dami di ikuti yang lain

"TUNGGUIN, GUE MAU MAKAN BANYAK POKOKNYA"

Dewa memeluk Sayla erat, siswa siswi yang masih ada dilapangan sudah tidak heran jika pasangan SMA OYA ini sangat membuat iri hati bagi kaum single.

Sayla berusaha melepas pelukan Dewa "Maluu...." Ujarnya sebal. Dewa tiba tiba mengangkat wajahnya dari ceruk leher Sayla. Dengan masih memeluk pinggang Sayla " Ah... Soal tawaran kamu, aku mau minta sekarang"

Mata Sayla berkedip "Tawaran apa?"

Dewa berbisik pelan di telinga Sayla "Gausah sok polos" Lalu mengecup telinga Sayla. Tanpa sadar Sayla mendesah lirih. "nghh.... apasii... Ih geli"


"i iya... jangan disini" ucap Sayla sebal karena Dewa mengecupi lehernya.

"Dimana?" Tanya Dewa dengan polosnya, dia hanya memutar bola matanya malas "Au ah ga mood" lalu mendorong Dewa menjauh.

Sayla berlari saat berhasil mendorongnya mundur beberapa langkah "Saylaaa! Dimana?!" Teriak Dewa nyaring yang masih berdiri di tempat.

Wajah Sayla bersemu merah, langkah kakinya semakin cepat "JAM 9 APARTEMEN BULAN!"

Dewa tertawa mendengar jawaban Sayla. Dia jadi tidak sabar. Pada akhirnya dia tersenyum manis sambil melihat punggung Sayla yang perlahan menghilang





~~~~~~

Baru sempet buat extrapart karena aku lagi sibuk di cerita kedua aku.

Makasih banget yang udah mampir dan kasih vote, komen dan kritik.

Semoga sehat selalu yah temen temen. Intinya jaga kesehatan, Indonesia lagi sakit.

Semoga bahagia selalu.

Babay🧡🧡

Rab, 19 Mei 2021








Born again [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang