18 YOUR NAME?

2.8K 211 2
                                    

MINASAN KON'NICHIWA🤗


HAPPY READING!💛

Angin berhembus kencang menerpa helaian rambut yang menjuntai indah. Suara daun yang bergesekan menambahkan suasana ketenangan di taman kota. Sayla mengambil nafas lalu menghembuskan secara perlahan, ini menyegarkan. Sepasang tangan kokoh tiba tiba merengkuhnya dari belakang, jantung Sayla tambah berdebar saat ia bisa merasakan hembusan nafas yang sangat dekat di pipinya. Parfrum yang berbau mint itu membuat Sayla bertambah nyaman dan menyenderkan kepalanya pada dada bidang nya.

"Jadi, Rahasia terbesar apa lagi yang lo punya?" Ucapnya sembari mengeratkan pelukannya.

"Hm?"


•••

"YUHUUU DAMI SEMANGAT!"
"BIRU!"
"ANJIM JANTUNG GUE JEDAK JEDUK LIAT BARA KERINGETAN"
"JANTUNG LO MURAHAN!"
"SIALAN LO!"
"RUDE BOYS SEMANGAT!"

"YUDHA, YA TUHAN GANS BANGET"
"HODLUM SQUAD NGGA ADA DUANYA POKOKNYA!"
"NIKI LIAT KAMERA SINI"
"POCARI SWEET POCARI SWEET! 10 RIBU DAPET TIGA"

"BAJENG MURAH AMAT TUH!"

Lapangan basket SMA OYA penuh dengan sorakan supporter dari Sma Oya dan Sma Daruma. Sorakan supporter yang menyoraki tim kebanggan masing masing sekolah, tak peduli jika suara mereka akan habis mereka tetap berteriak keras.

Bara yang sedang mendrible bola berusaha untung tetap tenang karena lawan sudah beberapa kali berbuat curang dengan menyandung kakinya atau menabrakan bahunya dengan sengaja. Bara yang tidak melihat celah untuk menerobos lawan pun mengoper bola itu kepada biru yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Biru dengan sigap menangkap bola tersebut, mengecoh lawan lalu melakukan gerakan slam dunk saat ia merasa sudah dekat dengan ring lawan. Bola itu dengan cantiknya memasuki ring bersamaan dengan suara peluit yang di tiup oleh wasit menandakan permainan telah usai. Supporter SMA OYA tambah heboh karena sekolah mereka menang kembali.

Yudha mengeraskan rahangnya karena timnya kalah telak, ia melangkahkan kakinya mendekati Biru dkk lalu tanganya menunjuk wajah Biru "Gue cuma ngalah! Sampein itu ke ketua tim lo!" Ujarnya setelah itu pergi dengan perasaan dongkol. Biru hanya menaikan bahu acuh.

Dewa memang tidak ikut hadir dalam perlombaan itu karena ia tidak ingin Sayla menampakan wajahnya pada Yudha, ia takut jika Sayla akan terluka jika Yudha mengetahui ia suka dengan Sayla. Dewa lebih memilih menemani Sayla Jalan agar Sayla tidak menonton lomba tersebut.

"Mil, gece nih kasih si Dami minum!" Ucap Tasya "Nih anduknya juga" imbuhnya sambil beberikan air mineral dan anduk kecil.

"Malu ah" Balasnya sambil menggelang kecil

Dira memutar bola mata malas, "Kebanyakan gengsi loh, Noh Degem gerak cepat ngga kaya lo" Timpal Dira sembari menunjuk adik kelas yang sedang berjalan mendekati Dami dan yang lain.

Milka yang melihat itu pun geram lantas merebut air minum dan handuk yang di berikan Tasya lalu berlari cepat menuju Dami, Dira dan Tasya hanya terkikik geli.

Milka yang sudah dekat dengan Dami dengan segera menggeser tubuh adik kelas yang sedang menyodorkan minum dan di gantikan dengan Milka. Ia menghela nafas lelah sembari menyodorkan air minum kepada Dami yang sedang duduk di tribun penonton "Minum ini ajah Lee mineral yang ada manis manis nya, Jangan itu" Ujar Milka.

Dami mengangkat satu alisnya bingung, milka yang paham pun menjelaskan "Dia AQUA air kencing kuda dah jelas enak Lee mineral manis kek-- Kek apa gitu---Kek anj--stagfirullah" Ucap Milka kebablasan. "Eh intinya itu lah" Tambah Milka dengan raut wajah yang berubah bingung.

Dami menerima botol minum dengan sudut bibir terangkat sedikit. "Makasih" Balasnya lalu melangkah pergi dengan yang lain, Milka hanya mengangguk sambil tersenyum malu malu.

•••

Dewa membalikan badan Sayla menghadapnya tanpa melepas pelukanya.

"Apa boleh gue panggil nama asli lo?"

Sayla melebarkan mata kaget apa Dewa sudah mengetahuinya? Tapi dari siapa? Ia belum pernah cerita sebelumnya.

Dewa yang tidak mendengar balasan dari Sayla menghela nafas lirih sembari melepaskan pelukannya. Selama pengamatanya saat pertama kali melihat Sayla berubah ia memang agak curiga dengan perubahanya. Tidak mungkin sifat manusia berubah total dalam waktu singkat jika memang ada mungkin sangat langka terjadi. Ia awalnya berfikir mungkin Gadis yang berdiri di depannya ini kembarannya Sayla tetapi saat ia menyelidiki latar belakang keluarga machkenzie ia tidak menemukan apapun tentang itu. Apa benar ini Sayla dengan segala perubahannya? Tapi ia ragu.

Dewa hanya ingin Sayla jujur padanya, ia sangat yakin jika Sayla yang di depannya bukanlah Sayla yang dulu mengejar ngejar cintanya.  Banyak perbedaan diantara mereka contohnya gaya bicara, gaya berpakain dan prilaku yang amat jauh dari Sayla terdahulu. Jadi siapa gadis ini sebenarnya?


🕊🕊🕊

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA😁
MENUJU ENDING DEG DEGAN AKU TUH HEHE😌

MAKASIH YANG UDAH MAMPIR KE CERITA AMATIRAN INI, AKU SENENG BANGET PAS LIAT PEMBACA UDAH 2,95K NGGA NYANGKA SIH. PADAHAL AKU JARANG BANGET PROMO DAN NGGA BISA PROMONYA JUGA. XIXI😂

INTINYA MAKASIH SEBESAR BESARNYA. 🙏

SEE U DI CHAPTER SELANJUTNYA🤗

BABAY💖


Salam mania Mba bro✨

Born again [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang