'Na' 25

75 10 24
                                    

"Kamu kenapa bisa kaya gini sih Ra..." Jungwoo menatap cemas adiknya yang sedang terbaring.

"Sepertinya ada hal yang menyebabkan ingatan buruknya itu kembali." Ucap dokter yang berdiri di hadapan Jungwoo.

"Lalu sekarang apa yang bisa di lakukan dokter Byun ?" tanya Jungwoo.

"Kita tunggu saja dulu sampai dia sadar lalu kita lihat bagaimana perkembangannya. Ada pasien lain yang harus saya tangani, saya akan kembali nanti." Jelas dokter Byun sebelum akhirnya meninggalkan ruangan.

"Dokter... gimana keadaan temen saya ?" Yeri langsung menyerbu dokter Byun yang baru saja keluar dengan pertanyaan.

"Pasien masih belum sadar kita tunggu saja dulu ya, jika kalian mau tengok silakan saja selama tidak ribut." Ucap dokter Byun lalu berpamitan.

"Gue mau masuk dulu ya." Kata Yeri yang bergegas, berbeda dengan ke enam laki-laki itu. mereka berkumpul di depan ruangan tempat Nara di rawat.

"Gue bingung sebenrnya apa yang terjadi ?" Haechan membuka pembicaraan.

"Lo berdua, coba cerita gimana kejadiannya." Renjun menginterupsi ke arah Jisung dan Chenle.

Chenle menceritakan semua apa yang di lihatnya dengan Jisung, membuat semuanya mendengarkan dengan wajah serius mereka.

"Jadi ada kaitannya sama Lee Hina ?" tanya Jeno saat Chenle selesai bicara.

" Atau bisa aja Cuma kebetulan Hina ada di sana waktu Nara sakit ?"Haechan menerka-nerka.

"Ya kita gak tahu pasti, Cuma ya yang kita liat gitu. Kita juga gak tahu jelasnya yang di omongin Hina sama kak Nara soalnya waktu itu ada yang di obrolin mereka terus kak Nara teriak, eh  Hina ngehempasin tangan kak Nara sampe jatoh makanya kita buru-buru nyamperin." Jelas Chenle lagi.

"Tapi yang gue liat Hina kaya kesel banget sih malah waktu gue sama Chenle nyamperin kak Nara dia pergi gitu aja." Jisung ikut menjelaskan.

"Gue yakinnya emang ada apa-apa di antara mereka, dan gue mikir kalo ini ada sangkut pautnya sama lo Jaem." Pernyataan Renjun membuat semua menoleh termasuk Jaemin.

"Gue..?"Tanya Jaemin dengan menatap bingung Renjun.

"Lo inget surat dari Lee Hina yang di bacain Haechan waktu di kantin ?" Tanya Renjun membuat Jaemin berpikir lalu mengangguk.

"Lo semua juga pasti ngeuh lah dari sikap, terus isi surat Lee Hina nunjukin kalo dia itu suka sama Jaemin. Jadi ya itu bisa jadi penyebabnya." Renjun menjelaskan.

"Terus apa hubungannya sama kak Nara bang ?" Tanya Jisung dengan wajah polosnya.

"Gue paham... Lee Hina suka sama Jaemin terus karena Jaemin deket sama Nara akhirnya Hina sama Nara jadi gak baik- baik aja, ya mungkin bisa dikatakan Hina gak suka atau cemburu sama Nara." Haechan menyela yang disetujui oleh Renjun.

"Ya tapi gue sama Lee Hina Cuma sebatas adek sama kakak tingkat aja gak lebih. Jadi dia gak punya hak buat cemburu dong, lagian kan gue sama Nara juga gak ada hubungan apapun." Sergah Jaemin.

"Jaem ini yang kita omongin itu perempuan. Perempuan gak se simple itu Jaem, Lee Hina nunjukin terang-terangan kalo dia suka sama lo dan dibandingin sama dia, intensitas lo sama Nara itu lebih deket, jelas itu bisa aja bikin Hina cemburu." Renjun menjelaskan lebih pada Jaemin.

"Makanya Jaem, jangan pacaran mulu sama roaster coffee lo di cafe. Jadi kagak paham kan lu urusan cewe." Haechan melontarkan candaanya.

"Tapi lo berdua beneran gak liat Nara di sakitin sama Hina ?" tanya Jaemin memastikan pada Chenle dan Jisung.

CAPPUCCINO CAMOMHILE || Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang