'Na' 42

69 10 22
                                    

"Park Jisuuuuuung, udah gue bilang jangan dulu masuk." Ucap Yeri kesal.

"Tau ih ganggu banget. Padahal kita sengaja diem di depan tuh ih." Ko Eun tak kalah kesal.

"Ya mana gue tau kalo kalian malah diem gara2 liat keuwuan ini." Jawabnya santai.

"Lo udah pada dateng ternyata." Jaemin dengan Nara menghampiri mereka.

"Dari tadi kali Jaem, kalian aja gak nyadar." Ledek Haechan.

"Kan dunia lagi milik berdua Chan." Renjun ikut menimpali.

"Kan kita yang taken ya terus kesini mau rayain. Tapi kok kita kalah sama mereka ya." Ucap Haechan pada Ko Eun.

"Tanya lah sama diri kamu. Kenapa gak seromantis Jaemin." Jawab Ko Eun cuek.

"Kode tuh Bang." Chenle menepuk bahu Haechan.

"Jangan salahin aku kalo nanti kamu sering salting ya." Haechan menatap jahil ke arah Ko Eun.

"Udah udah cepetan pada duduk, kita udah siapin tempat buat kalian." Perintah Jaemin.

"Siaaap.." ucap mereka segera duduk.

"Eh Jaem bang Doy nya kemana ?" Tanya Renjun.

"Oh dia lagi ada urusan lain. Tapi dia tau kok kalian mau pada kesini, kata dia bebas aja." Jelas Jaemin.

"Kalian mau pada pesen apaan nih ? "Lanjut Jaemin menyerahkan daftar menu nya dan memanggil salah satu waiters yang ada disana untuk membantu mencatat pesanannya.

"Udah deh Jaem kayanya." Ujar Yeri saat semua sudah memesan.

"Yaudah tunggu bentar ya, gue mau ke belakang bantu nyiapin. Yuk Ra..." Pamit Jaemin berlalu bersama Nara.

"Makin deket ya mereka. Kapan jadiannya sih?" Yeri dan yang lain memperhatikan Jaemin bersama Nara yang berada di meja pantry.

"Sabar aja, mereka itu butuh waktu lebih lama buat yakin satu sama lain. Apalagi Nara kan." Jawan Renjun.

Mereka mengganti topik pembicaraan ke yang lain sampai Jaemin dan Nara juga waiters tadi membawa pesanan mereka.

"Thanks ya Jaem, Ra." Ucap Yeri. Nara dan Jaemin pun turut diantara mereka sepeninggal waiter tadi.

Mereka sangat menikmati waktu bersama sampai Jaemin mendengar pintu cafe terbuka menandakan pelanggan datang.

"Bentar ya, gue layanin dulu pelanggan." Jaemin bangkit dari duduknya.

"Selamat sore,Silahkan..."ucapan Jaemin terhenti melihat siapa yang datang.

"Jadi lo kerja di sini ?" Tanya orang itu.

"Silahkan, anda mau pesan apa." Jaemin menghela nafas.

"Kok bisa sih pelayan cafe kaya lo masuk ke kampus kita.?" Ucapnya dengan nada sinis namun Jaemin tidak menanggapinya.

"Oke gue mau Americano 1 sama cake cokelatnya satu. Gak pake lama." Seseorang itu berlagak seolah bos memerintah bawahannya.

Jika dia bukan pelanggan, bisa saja Jaemin menghajarnya. Tapi Jaemin tetap berusaha bersikap profesional melayani tamunya.

"Ternyata kalian di sini juga, dalam rangka apa kumpul disini ?" Ucap seseorang itu saat hendak duduk melihat kumpulan teman-teman Jaemin.

"Dalam rangka mau hajar lo." Ucap Haechan acuh.

"Gak usah so akrab lo." Renjun menatap sinis padanya.

"Eh Ra, kamu disini juga. Kamu makin akrab aja ya sama mereka." Orang itu baru menyadari keberadaan Nara, namun Nara hanya melihatnya sekilas.

CAPPUCCINO CAMOMHILE || Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang