'Na' 46

80 7 4
                                    

"Gak, Nara gak mau." Nada suara Nara agak naik.

"Tapi ini semua demi kamu Nara. Ayolah, papa udah bicara sama ayahnya Renjun." Papa membujuk Nara.

"Sayang, turuti mama sama papa ya. Ini buat kebaikan kamu juga." Mama juga turut membujuk.

Renjun ? Dia hanya diam memperhatikan.

"Pokonya Nara gak mau." Tegas Nara.

"Ra...." ? Membuat Nara menoleh ke asal suara.

"Bang, tolong abang jelasin ke Papa sama Mama." Pinta Nara pada Jungwoo yang baru saja datang.

"Ra, untuk kali ini kamu turutin apa kata Papa sama Mama ya."

"Kenapa sih bang ? Abang biasanya belain Nara." Nara merasa tercekat.

"Ini buat kebaikan kamu. Oke." Nara mengusap kepala Nara namun ditepis lalu Nara pergi ke kamarnya.

"Naraaaa." Panggil papanya.

"Biar nanti Renjun yang ngomong ke Nara Om." Renjun akhirnya membuka suara.

"Gue yakin lo bisa yakinin Nara Jun." Ucap Jungwoo

"Makasih ya Renjun." Tutur Papa nya Nara.

.

Pagi ini tak sehangat biasanya keluarga Nara berkumpul sebelum beraktivitas. Jungwoo dan kedua orang tuanya menikmati sarapan dengan hening. Nara ? Sejak pagi ia sudah berangkat, dia hanya sedang tak ingin membicarakan hal kemarin jika bertemu orang tuanya.

Saat ini Nara sudah duduk di kursi taman kampusnya, ia membaca novelnya menunggu jadwal kuliahnya yang memang masih cukup lama. Nara fokus pada bacaannya hingga ada yang menyodorkan botol minum berwarna hitam di depannya.

"Gue tau mood lo lagi gak bagus. Nih minum."

"Jaemin suka cerita kalo lo juga suka banget saka camomhile tea." Nara hanya diam mendengar penuturannya.

"Enak gak ? Sorry ya, gue ka seandal Jaemin kalo bikin kopi atau teh." Ucap Renjun.

"Enak kok." Singkat Nara.

"Lo ada jadwal pagi ?" Tanya Renjun dan Nara menggelengkan kepalanya.

"Lo sengaja dateng pagi biar gak banyak ngobrol sama orang tua ?" Tebak Renjun dan Nara hanya menoleh sekilas membuat Renjun menghela nafasnya.

"Gue minta maaf Ra, gue gak maksud buat ikut campur urusan lo. Jujur awalnya juga gue gak tau soal itu, semuanya kaya tiba-tiba aja. Waktu pulang dari Rumah sakit pagi itu ternyata ayah gue udah ada di rumah lagi kedatangan tamu dan itu Papa lo yang ternyata rekan bisnis ayah gue. Awalnya gue di panggil cuma mau di minta tolong sama papa lo buat ngawasin anaknya karena satu kampus sama gue. Dan di situ gue baru tau orang nya lo Ra. Gue bilang kalo emang lo itu temen gue yang akhirnya ya seperti yang lo tahu." Renjun bercerita pada Nara.

"Kenapa sih papa gue harus ngelakuin ini ? Sesakit itu ya gue ?" Tanya Nara.

"Ini semua demi lo Ra, demi kebaikan lo juga."

"Tapi saat ini gak bisa Jun, gak mungkin."

"Karena Jaemin ? Lo ngerasa berat gini karena Jaemin kan ?" Tebak Renjun membuat Nara diam.

"Sebenernya gimana perasaan Lo sama Jaemin ?" Tanya Renjun.

"Jaemin itu sahabat terbaik gue Jun. Gue gak mungkin ninggalin dia dalam keadaan seperti itu, terlebih dia kaya gitu gara-gara gue." Jawab Nara.

"Sahabat ? Lo yakin dia cuma sahabat lo ? Setelah semua yang dia lakuin buat lo ?" Renjun mencecar Nara.

"Lo menutupi kenyataan Ra."

CAPPUCCINO CAMOMHILE || Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang