Mobil sports bewarna putih memasuki Pekarangan Mansion keluarga Pradipta. Seorang cewek dengan setelan rok putih dan kaos pendek merah marun keluar dari mobil.
Gadis itu berjalan anggun sambil sesekali menyapa para karyawan keluarga Pradipta.
"BULAN ...!" Dengan suara melengkingnya Cellin meneriaki nama Bulan tanpa malu.
Bulan yang sedang minum tersedak minumnya.
Uhukk!
"Buset! Tuh anak emang kagak ada malu-malunya," seru Bulan seraya mengelap bekas air di bibirnya.
Cellin celingak-celinguk mencari keberadaan Bulan. Cellin berkacak pinggang saat melihat Bulan yang tengah duduk di kursi makan dengan kaki di angkat ke atas meja, juga dengan rambut yang dikucir dua. Entah sejak kapan rambutnya ia kucir seperti itu.
"Heh! Gue teriakin dari tadi kagak nyahut, rupanya Lo malah enak-enak makan," seru Cellin pura-pura merajuk.
"Hhhe ... yah maap." Bulan hanya nyengir tanpa dosa. "Nih makan!"
"Ogah! Gimana keadaan Lo?" tanyanya sambil duduk di sebelah Bulan.
"Jauh lebih baik." Bulan tersenyum manis
'Kali ini Lo selamat, tapi gue bakal pastiin senyuman Lo gak akan lama!'
"Bagus deh." Bulan mengangguk pelan.
"Eh, ada Cellin," seru Rafa ramah. Cellin hanya tersenyum menanggapinya.
"Sudah lama, Cell?"
"Enggak kok, Bang. Cellin baru dateng."
Rafa manggut-manggut. "Kakak tinggal ke atas dulu yah." Sebelum pergi Rafa melirik ke arah Bulan. "Dek, kaki kamu!"
Bulan nyengir tanpa dosa, setelah abangnya pergi Bulan kembali mengangkat kakinya ke atas.
"Bang Rafa ... kaki Bulan naik lagi nih!" teriak Cellin tanpa dosa. Bulan gelagapan lalu menurunkan kakinya di bawah.
"Bulan ...!" seru Rafa dari atas.
Dengan memasang wajah polosnya Cellin menatap Bulan yang tengah cemberut.
"Bulan." Bulan mematung di kursi. Bulan yang tadinya berisik sekarang langsung kicep saat mendengar suara yang menurutnya agak seram.
Cellin menatap heran ke arah Bulan, pasalnya sahabatnya itu sedari tadi mengoceh tak jelas, tapi setelah mendengar seseorang memanggil namanya ia langsung diam tak berbicara. Cellin yang masih bergelut dengan pikirannya tak menyadari kehadiran cowok dengan setelan kantor sedang berada di samping kulkas.
Bersambung
Hayo kenapa Cellin bisa ngomong gitu, padahalkan dia sahabatnya Bulan. Terus siapa yang buat Bulan langsung kicep?
Bakal ada kejutan di setiap part, jadi pantengin aja terus kisah Bulan dan Dirga.Nih aku kasih yang manis-manis pagi-pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak (ON GOING)
Romance_Bulan Pradipta_ Bekerja di salah satu perusahaan musuh adalah musibah terbesar, dan musibah itu harus gue rasaiin setiap hari. Baru seminggu bekerja sudah ngebuat hati, huft ... menyebalkan! "Bulan, ambilkan saya minum!" "Bulan tolong pijitin bahu...