Hy, Guys. Gue balik lagi nih, baru ada paket sekarang. Kalian rindu sama Pak Dirga yang super nyebelin atau Bulan yang koplak? Atau mungkin sama dedek gemes Nala, atau ... babang tampan si kembar Rafa dan Samuel.
***
Hari ini akhirnya Bulan bisa pulang karna kondisinya yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Senyum manis terukir jelas di bibirnya, ia tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan yang memberinya kesehatan.
"By Rumah Sakit! Welcome too Rumah ...." Bulan berteriak sambil merentangkan tangannya, tak lupa dengan senyuman bahagia sebelum masuk ke mobil.
Muel menatap ke arah adiknya. "Lebay!" ejek Samuel menjulurkan lidahnya.
"Biarin! Sewot aja kerjaan Lo!" balas Bulan menjulurkan lidahnya pada Muel.
Tak!
Muel menjitak kepala Bulan, lalu bersiap mengambil ancang-ancang masuk ke dalam mobil. Sebelum masuk Muel membalikkan badannya, menatap Bulan yang sedang menatapnya horor. Muel menggidikkan bahunya acuh, lalu memutar tubuhnya membelakangi Bulan sambil menggoyang-goyangkan pantatnya mengejek Bulan. Bulan mengepalkan tangannya kuat.
"MUEL BANGSAT!" teriak Bulan penuh penekanan. Orang-orang yang berada di area Parkiran menatap Bulan horor, sedangkan yang di tatap hanya nyengir tanpa dosa.
***
"Welcome too Tante Bulan ...." Nala merentangkan tangannya saat Bulan sudah berada di ambang pintu.
"Tante pala lo!" Nala mengerucutkan bibirnya kesal. Ide cemerlang seketika muncul di kepala Nala. Dengan senyum jahat Nala memukul kuat kaki Bulan tanpa dosa, membuat sang empunya meringis kesakitan. Setelah memukul Bulan, Nala bersiap mengambil ancang-ancang untuk berlari guna menghindari amarah Bulan. Sebelum lari Nala menyempatkan mengejek Bulan dengan menjulurkan lidahnya.
Sedangkan Muel? laki-laki itu tengah tertawa berguling-guling di lantai. Benar-benar abang yang jahat!
Bersambung.
Mau nanya, buat readers yang udah baca cerita aku, kasih aku semangat dong masak kalian gak mau sih, yaudah dehh gak maksa:vBos Ganteng:v
Dirga Arkaneo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak (ON GOING)
Romance_Bulan Pradipta_ Bekerja di salah satu perusahaan musuh adalah musibah terbesar, dan musibah itu harus gue rasaiin setiap hari. Baru seminggu bekerja sudah ngebuat hati, huft ... menyebalkan! "Bulan, ambilkan saya minum!" "Bulan tolong pijitin bahu...