Besok saya jemput:/

1.3K 85 0
                                    

Bulan mengambil nafas lega, Rafa memang percaya tetapi, tidak dengan Muel. Abangnya itu menatap penuh selidik ke arah  Bulan. Lalu ....

Boom!

"Lo dicium Dirga?" tanya Muel asal. Dirga yang sedang minum tersedak minumnya.

Uhukk!

Muel menatap Dirga tajam, ia yakin sekali jika Dirga memang mencium adiknya. Lihat saja Dirga sekarang, pipinya sudah memerah. Dirga yang merasa di tatap tajam oleh Muel langsung salah tingkah, secepat mungkin ia mengelak karna yang ada di pikiran Muel itu tidaklah benar.

"Kamu salah paham, Sam." Dirga mulai angkat bicara.

"Gue gak yakin." Muel semakin menatap Dirga penasaran.

"Terserah." Dirga bangkit dari tempat duduknya. "Rafa, saya pulang dulu," pamit Dirga. Rafa mengangguk pelan.

Sebelum meninggalkan Mansion Keluarga Pradipta, Dirga menghentikan langkahnya tepat di depan Bulan.

"Besok saya jemput." Tiga kata yang membuat tubuh Bulan menegang. Dia mengangguk ragu.

"Mari saya antar, Pak," tawar Bulan pada Dirga. Dirga hanya mengangguk pelan sebagai respon.

"Gak usah!" titah Muel dengan suara dingin.

Deg!

Bulan mematung, tidak berani membantah ucapan Abangnya yang terkesan menakutkan, dan sepertinya Dirga tidak ambil pusing.  Dia lebih memilih pergi dari pada harus melihat tatapan maut Samuel.

Bulan mengambil langkah seribu untuk menghindari Muel.

"Mau ke mana? Urusan kita belum selesai!" teriak Muel saat melihat Bulan ingin kabur. Bulan membalikkan tubuhnya ke arah Muel. Tersenyum kikuk saat netra elang Muel menatap tajam ke arahnya.

Bulan berjalan mendekat ke arah Muel seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Bersambung
Ada yang kangen gak? Maaf banget aku telat post, aku lagi gadak kuota hemm

Bos Galak (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang