8. Hukuman (1)

3.6K 405 196
                                    

Pemuda di balik selimut tebal itu menggeliat. Ia menyibakkan benda tebal penghangat tubuh itu,lalu sedikit melakukan peregangan agar otot nya tidak lemas.

Kenma menuruni kasur nya,ia memandang wajah nya di depan cermin kamar nya. Ujung mata nya masih memerah dan sedikit bengkak, mungkin efek menangis semalam. Ia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

Pemuda bersurai puding itu keluar dari kamar mandi dengan tampang yang segar. Namun ujung mata nya masih merah. Ia pun berganti baju seragam dan menyiapkan beberapa buku ke dalam tas nya.

Kenma merasa sangat malas untuk sarapan. Ia mengurungkan niat nya untuk mengambil roti tawar dan selai. Sekarang ia sudah menenteng tas dan memakai sepatu lalu menutup pagar rumah nya.

Hampir 15 menit Kenma menatap kosong ke arah jalanan depan rumah nya. Entah apa yang ada dipikiran pemuda itu.

Ia teringat sesuatu lalu tertawa hampa 'kenapa kau menunggu Kuroo,dia tidak akan menjemput mu lagi, sadarlah Kenma'

Sudah menjadi kebiasaan Kenma untuk berangkat dan pulang sekolah bersama Kuroo,kegiatan tunggu menunggu itu sudah berlangsung selama hampir 10 tahun sejak ia menduduki bangku sekolah dasar.

Kenma menaiki bus untuk pergi kesekolah. Untung ia tidak terlambat karna menunggu Kuroo tadi.

Kenma mengerinyit melihat loker nomor 12 milik nya penuh coretan spidol serta deco dan juga tipe-x, coretan itu berisi gambar gambar tak senonoh dan kata kata kasar. Saat ia membuka loker nya sampah-sampah kertas pun segera keluar, didalam situ juga banyak benda benda tajam seperti pecahan kaca, potongan silet dan cutter. Mata Kenma tertuju pada satu tulisan tangan di pintu loker itu yang berisi 'Jalang pembohong tak pantas untuk hidup'.

Kenma menghela nafas pelan,mungkin berita kemarin sudah sampai ke telinga murid SMA Nekoma,mengingat fans/fanggirl Kuroo Tetsurou juga sangat banyak di situ. Jadi mungkin mereka tidak terima pikir Kenma.

Ia mengambil tong sampah,membuang kertas dan pecahan benda tajam ke tempat sampah yang ia bawa. Setelah dirasa cukup bersih,kenma mengembalikannya tong sampah itu ke tempat nya.

Kenma berjalan di koridor sambil memegang PSP,ia tidak menghiraukan bisikan-bisikan yang tertuju pada nya.

'Ku dengar dia tidak terima kalau Kuroo-san punya pacar, padahal di cuma teman nya'

'Iya,aku juga mendengar bahwa ia menyerang pacar Kuroo-san'

'Seperti jalang saja'

'Jalang egois yang tak pantas hidup'

'Tidak punya malu sekali diri nya masih sanggup masuk sekolah'

Dan masih banyak lagi cacian yang di tujukan pada nya, akhirnya ia merogoh air pods di kantung tas nya dan menyumpal telinga nya dengan benda itu.

Saat masuk di kelas, orang-orang yang berada di ruangan itu langsung menoleh pada nya. Ada yang menatap nya remeh ada juga yang menatap nya iba,walau hanya sedikit. Saat kenma menarik kursi atensi nya teralihkan pada meja belajar nya yang penuh coretan,laci meja nya juga penuh sampah plastik dan kertas bekas,sama seperti loker nya tadi.

Untuk kedua kali nya ia menggeret tong sampah dari luar kelas dan membawa nya masuk lalu membersihkan laci meja nya.
Yamamoto yang baru masuk pun menghampiri Kenma. "Sedang apa Kenma?" Tanya pemuda berjambul itu.

"Membersihkan beberapa sampah di laci ku." Yamamoto mengerinyit melihat banyak sampah dan coretan di meja Kenma. Tangan nya langsung terkepal,ia menatap teman sekelas nya murka.

''KATAKAN SIAPA YANG MENCORET-CORET MEJA KENMA SEPERTI INI." Semua orang dikelas itu menunduk,tidak berani mentap seorang Yamamoto Taketora yang di kenal akan berandal nya itu.

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang