18. Ayo Nikah!

3.5K 370 135
                                    

Janji ku masih sama seperti dulu, mencintai, menyayangimu dan selalu disamping mu selama Tuhan mengizinkan kita bersama.
-Kuroo Tetsurou.

Kenma meremat tangan kuat hingga ujung buku buku jari nya memutih. Keringat panik juga merembes keluar dari dahi nya. Nafas nya tersenggal-senggal. Tanda serangan panik nya akan kambuh. Pemuda itu reflek memeluk Hiruko.

"Mama?" Tanya anak itu pelan karna wajah Kenma nampak pucat.

Tsukishima membungkuk lalu menoel pipi Hiruko. "Haii kau anak Kuroo-san bukan?" Hiruko nampak tak nyaman dengan perlakuan Tsukishima pun menatap pemuda jangkung itu sinis.

"Kau tidak mengenaliku ku Hiruko-chan? Padahal aku ini pacar papa mu loh." Hiruko merenggut tidak terima. Pemuda di depan nya ini jelek. Ia tidak suka.

"Ayah sudah punya istri tau wlekk dasar kacamata busuk." Hiruko menjulurkan lidah nya mengejek.

"Hiruko jangan seperti itu,tidak sopan." Meski dengan suara bergetar Kenma tetap memperingati  Hiruko.

"M-maaf atas ketidak sopanan Hiruko,kami permisi dulu-."

"Eii buru buru sekali? Bagaimana kalau kita minum teh sebentar? Sambil bernostalgia mungkin?"

___

Kenma meremas ujung tuxedo yang ia gunakan kuat. Saat ini ia sedang duduk berhadap-hadapan dengan Tsukishima. Ya,orang yang membuat ia hampir gila.

"Bagaimana jadi lacur nya Kuroo-san? Senang dia memungut mu lagi sebagai tempat pelampiasan?" Tanya Tsukishima sadis.

Kenma menggigit bibir bawahnya. Disaat seperti ini ia selalu terlihat lemah. Selalu terlihat tidak bisa apa apa. "Apa kau tidak sadar ia memungut mu kembali setelah putus dari ku?" Kata Tsukishima.

"Ya aku tidak marah sih, jalang memang selalu dapat bekas." Tsukishima terkekeh pelan.

"Oh iya kudengar dirimu sudah pernah di lecehkan ya? Tapi menurut ku sih bukan di lecehkan,karna jalang itu sengaja ingin di leceh-."

PLAKKK!

Satu tamparan telak mendarat di pipi Tsukishima. Namun itu tidak membuat nya diam. "Kalau marah berarti kau benar jalang lagi?"

"Aku bukan jalang!"

"Oh ya aku punya pertanyaan,berapa tarif mu permalam untuk membuka selangkangan mu?" Kenma sudah tidak kuat. Ia menarik Hiruko lalu pergi dari tempat itu.

Sesampainya nya di rumah Kuroo, Kenma langsung memeluk Hiruko erat-erat. Hiruko pun bingung dengan perubahan sikap 'mama' nya itu.

"Mama? Daijobu desuka?" Kenma tidak menjawab namun isakan nya makin terdengar keras.

"Oji-san berkacamata tadi menyakiti mama ya? Mama kenapa menangis? Hiruko nakal ya? Hiruko minta maaf ya maa?" Kenma diam. Ia melonggarkan pelukannya pada Hiruko. Tangan anak kecil itu terulur menangkup pipi gembil Kenma lalu menghapus jejak-jejak air mata disama.

"Hiruko jangan pergi ya? Jangan tinggalkan mama sendiri." Saat serangan panik nya datang Kenma selalu merancau seperti ini.

Anak kecil itu mengangguk lalu memeluk Kenma lagi. "Hiruko bakalan selalu sama mama kok, Hiruko janji." Seingat Kenma anak kecil itu tersenyum lebar sambil mengulurkan jari kelingking nya sebelum semua pandangan nya buram dan akhir nya...hitam.

___

"Paru paru nya tidak bekerja dengan baik disebabkan oleh gejala serangan panik,jadi diafragma nya menyempit dan nafas tuan Kozume memendek,saya sarankan untuk tuan Kozume menghindari stres berlebih,atau hal hal yang membuat trauma atau serangan panik nya kambuh."

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang