15. Aku Serius.

3.4K 362 135
                                    

Dia kembali,dia datang lagi dan menjanjikan banyak mimpi.
-Kozumekenma 🦕.

Kuroo menghela nafas kasar. Pagi pagi mood nya sudah di buat buruk. Sekitar 15 menit yang lalu,ia berada di Kantor Kenma namun naas saat ia ingin menemui pemuda bersurai kuning itu,ia malah bertemu dengan Akaashi. Yang kebetulan juga mengantarkan barang Kenma.

Tentu itu menyulut api pertikaian antara keduanya. Akaashi yang tidak menerima permintaan maaf Kuroo atas perbuatannya nya di masa lampau dan Kuroo yang berusaha membujuk istri sehabat nya itu kalau dia dulu itu hanya Khilaf.

Akhirnya,ia di usir. Jahat sekali batinya.

"Kau beri makan apa istri mu sampai bisa se agresif itu."

Bokuto menoleh tidak terima. Tangan nya yang semula di gunakan untuk memegang format latihan tanding nya kini sudah mendarat mulus di kepala Kuroo Tetsurou.

"Sialan kau! Dia itu istri ku, Bokuto Keiji yang manis! Enak saja di bilang agresif,tapi kalau di ranjang emang agresif juga sih." Bokuto menopang dagu nya. Membiarkan fantasi liar memenuhi isi kepala nya.

Kuroo berdecak. Bokuto sialan. Bisa bisa nya pamer kemesraan seperti itu.

"Heee kau iri ya D,U,D,A." Pria itu menekan kan kata kata duda.Bokuto tertawa keras. Memegangi perutnya nya yang terasa geli. Sedang kan wajah Kuroo sudah sangat masam. Burung hantu di depannya ini memang sangat sering mengejek nya dengan sebutan Duda.

"Jaga mulut mu Bokuto sialan! Aku bukan duda!"

"Lalu apa? Lelaki tua yang punya anak tapi tidak punya istri,pasti duda lah."

Skakmat.

___

Kenma menatap tumpukan kertas di bawah meja nya sambil menghela nafas. Baru ia tinggal sehari, pekerjaan nya sudah seperti gunung Fuji saja.

Sementara kedua kembar durjana itu sudah iya titipkan di penitipan anak di dekat kantor nya. Bukan tanpa alasan, ia tidak bisa mengurus kedua anak itu sambil bekerja. Itu sangat mustahil.

2 jam kemudian, ia mendapat telepon dari pihak daycare bahwa si kembar sudah waktunya pulang. Kenma pun melajukan mobilnya menuju daycare.

"NII-SAN!"

Kenma sedikit terkejut akan kebetulan yang selalu saja terjadi. Hiruko ternyata juga di titip kan di daycare yang sama dengan keponakannya.

"Loh? Hiruko?"

"Haii nii-san." Anak kecil bersurai hitam itu menyengir lebar.

"Papa_ehh maksud ku ayah mu tidak menjemput?" Tanya Kenma.

"Ayah sering terlambat menjemput ku,biasa nya aku menunggu nya di halte depan." Kenma menggeleng. Kuroo itu wajah nya terlihat tua tapi tetap saja ceroboh. Apa apaan orang tua yang membiarkan anak nya menunggu di halte sendirian.

"Bagaimana kalau ku antar saja?"

"Memang nya boleh?"

Kenma menarik senyum nya lalu mengusap kepala Hiruko. "Tentu sajaa."

___

Hiruko bilang,ia dan Kuroo tinggal di sebuah komplek perumahan,namun anak kecil itu tidak mengingat jelas alamat rumah nya. Jadi Kenma mengantarkan nya ke kantor tempat Kuroo bekerja.

"Huaaa nii-san hebat bisa tau tempat ayah bekerja!!" Hiruko dari bangku belakang mobil menatap Kenma takjub.

Yuko menepuk dada nya bangga. "Nii-san ku gitu loh,ya kan Yuka?"

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang