20. Keluarga yang sebenarnya.

4.1K 379 160
                                    

AKU SUDAH BILANG JANGAN KELUARKAN DIDALAM!
-Kuroo Kenma;To Kuroo Tetsurou.

Pemuda bersurai kuning bercampur hitam yang sudah berganti marga menjadi Kuroo itu memijat pangkal hidungnya. Lalu sedikit menarik rambut nya yang sudah mulai panjang itu pelan.

Faktanya.

Tidak ada yang berubah setelah ia menikah, pekerjaan nya masih sama menumpuk seperti gunung Fuji. Banyak klien yang berdatangan seperti biasa dan banyak file masuk ke email nya.

Beberapa minggu terakhir ini imunitas tubuh nya sedikit menurun,demam seringkali menghampirinya. Seperti sekarang padahal baru 2 jam ia duduk menghadap komputer di depan nya namun kepala nya pening dan ia tiba-tiba mual.

Kenma menyandarkan diri nya di pintu wc. Diremas nya pelan pucuk kepalanya saat pening menghujam ubun-ubun nya.
Lalu dimuntah kan segala yang ingin keluar dari rongga mulut nya. Yang dikeluarkan hanya cairan bening,karna ia tak bernafsu makan sedari pagi.

Tak lama terdengar suara gedoran pintu dari luar.

"Kenma! Kenma! Kau tidak apa-apa?" Kenma kenal suara ini. Akaashi.

"Y-ya aku baik baik saja." Di pakai nya jaz yang tadi ia tanggalkan dan memasang kembali kacamatanya.

Akaashi menghela nafas lega. Ia tadi berkunjung ke kantor Kenma namun tidak menemukan mama Hiruko itu. Lalu ia mendengar suara orang muntah dari arah kamar mandi pribadi ruangan Kenma.

"Ehh-HEII KAU PUCAT!" Akaashi menggoyang kan bahu Kenma. Sang empu hanya menggeleng. "Tidak,aku hanya sedikit tidak enak badan hari ini."

"Lalu kenapa kau bekerja?" Akaashi duduk di sofa memangku kaki nya.

"Aku tidak ada niat untuk berhenti bekerja."

"Tidak ada yang berubah dari mu sejak menikah,kau masih saja sama seperti penggila pekerjaan." Akaashi menatap Kenma sinis. "Apa uang sugar dady Kuroo Tetsurou itu tidak bisa memenuhi kebutuhan?" Tanya Akaashi jengkel.

Kenma terkekeh. "Mungkin saat Hiruko masuk TK aku akan mulai bekerja dari rumah."

Akaashi mengangguk. "Baguslah, kurasa aku juga,Suzui masih butuh pengawasan orang tua, terlebih Bokuto-san juga jarang dirumah."

"Ngomong-ngomong ada apa_Huekkk." Kenma kembali mual dan masuk lagi ke kamar mandi. Akaashi berjengit kaget lalu segera menyusul mantan setter Nekoma itu.

Akaashi menepuk pelan punggung Kenma."Masih ingin muntah?" Tanya nya. Kenma menggeleng,ia kembali menegakkan badannya.

"Bagaimana kalau kita periksa_"

"Tidak usah Kaashi, aku tidak-." Kenma langsung menghentikan kata-kata nya saat melihat wajah muram Akaashi.

"Kalau kau menolak, lalu kau sakit dan mati aku tidak sudi untuk datang ke pemakaman mu!" Tekan pemuda Keiji itu.

Yang bersurai hitam menyambar kunci mobil dan berjalan duluan dengan Kenma yang mengekor di belakangnya.

'Akaashi kalau marah,serem'

___

"Mual dan demam memang sering terjadi pada kehamilan muda,saya sarankan untuk menambah vitamin saja,saya sudah menulis kan resep nya dan silahkan tebus di apotik depan.

Kenma masih cengo. Tidak atau bahkan belum bisa mencerna perkataan dokter muda berjas putih di depan nya. Akaashi juga sama saja.

"M-maksud nya hamil?" Tanya Kenma terdapat perempatan imager muncul di dahi nya.

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang