11. Our Problem.

3.6K 386 118
                                    

Kalau kau sedang sedih atau banyak masalah jangan khawatir tatap saja mata ku,maka kau akan merasa tenang.
-Futakuchi Kenji 🌿

Kedua kaki Kenma sudah benar benar menapak di kawasan Aokigahara. Udara nya semakin dingin menambah kesan horor hutan itu. Kenma menoleh kesana kemari,banyak tali tali yang terikat di atas pohon. Ia maju selangkah mendekati tali yang berada di pohon pinus di depan nya..

Dinggg!

Dering telepon membuyarkan lamunan Kenma. Ia berjalan keluar dari hutan itu lalu melihat handphone genggam nya.

"Hoii aku di depan rumah mu? Kau dimana?"

"Futakuchi?"

"Kenma aku tanya kau dimana!"

"O-oh ehh aku e-etto aku di Aokigahara yaa aoki-." Kenma menepuk jidat nya,salah ngomong lagi astaga batin nya.

"Dimana? Coba katakan sekali lagi?"

"IYAAA AKU PULANG!"

Kenma merinding mendengar perkataan Futakuchi. Ia langsung bergegas mencari taxi dan pulang. 'Aneh aneh saja mau pake bunuh diri segala,dosa mu masih banyak Kenma' gumamnya pada diri sendiri.

Dari ujung jalan komplek bisa dilihat Futakuchi yang melipat tangannya di dada dan beberapa kantong kresek di bawah nya. Pasti ia habis belanja.

"Sudah bunuh diri nya?" Futakuchi menatap tajam Kenma.

"T-tidak kok tidak jadi." Kenma menunduk memilin ujung jaket nya.

"Oh misalnya tadi kau tidak ku telpon jadi bunuh diri nya ha?"

Kenma yang tadi nya menunduk sekarang mendongak. Ia mengangkat kedua tangan nya memberi isyarat bahwa ia butuh pelukan. Futakuchi langsung mengikis jarak dan memeluk tubuh ringkih itu. Sementara yang lebih muda masih mencari tempat nyaman di dada nya.

Terdengar isakan kecil dari yang lebih muda. Futakuchi mengelus pelan surai kuning di pelukan nya. "Shuttt sudah jangan menangis,ayo masuk diluar dingin tau." Kenma sedikit berdehem.

"T-tapi disini hangat." Kenma semakin memasukan kepala nya ke dalam jaket Futakuchi. Kapten Datekou itu tersenyum lalu membawa Kenma masuk.

"Kenapa?" Tanya Futakuchi to the point.

"Kuroo..dia menjauhi ku."

"Yess,i know that,but why?"

"He changed since new people, yes you know Tsukishima?"

Futakuchi mengelus pelan surai kuning yang masih bersandar di dada nya. Ia menaruh pipi nya di atas kepala setter Nekoma itu. Lama. Sangat lama. Sampai isakan pemuda Kozume itu tidak lagi terdengar.

"Sudah lebih baik?" Tanya Futakuchi,ia melonggarkan pelukan nya membingkai wajah Kenma dengan jari jari nya.

"Ayo balikan!"

Futakuchi menghela nafas. Lagi lagi Kenma mengejutkan nya dengan kata kata absurd yang keluar dari mulut nya.

"Sekarang aku tanya kau mencintaiku tidak?'' Yang di tanya cuma menatap lempeng.

"Yaa..aku tidak tahu."

Futakuchi menangkup wajah Kenma di arahkan untuk menatapnya. "Lihat mata ku! Kau merasa deg dega-an tidak?"

Kenma menatap Futakuchi polos. "Tidak."

"Artinya kau tidak mencintai ku." Ahh lagi lagi Futakuchi menerima kenyataan pahit untuk kesekian kali nya.

Mata Kenma melebar,entah kapan ia bisa mencintai laki laki di depannya ini. Tangan nya meraih wajah Futakuchi. "Aku memang tidak deg dega-an tapi kalau aku melihat mata mu rasa nya.. jadi lebih tenang mungkin." Jari jari nya menelusuri wajah mantan kekasihnya.

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang