10. Aokigahara.

3.3K 411 275
                                    

Mati atau mencari motivasi?
-kozumekenma.

Kuroo memandangi langit malam dari balkon kamarnya. Ia masih kepikiran tentang perkataan Shirabu tadi pagi.

Gila. Stress. Bunuh diri. Mungkin itu yang terjadi jika Kenma benar benar menghilang dari pandangannya. Katakan saja jamet ini egois karna selalu bersikap kasar tapi tidak ingin Kenma pergi. Aneh memang,diri nya yang sudah hilang kepercayaan tapi masih tak ingin sosok teman masa kecil nya itu pergi.

"Tetsuu nii-san,ayo makan malam." Yutaro adik Kuroo berdiri di ambang pintu kamar kakak nya.

"Ahh ya ya sebentar." Kuroo menutup pintu balkon nya lalu menarik gorden jendela nya. Ia menghampiri Yutaro lalu menggendong nya menuju meja makan.

"Tetsurou apa kau bertengkar dengan Kenma?" Ayah Kuroo mulai membuka pembicaraan.

"Iya,kulihat Ken-chan cuma berdiri di luar pagar rumah kita,lalu saat ku suruh masuk dia langsung pamit pulang." Ibu Kuroo menimpali.

"Hah? T-tidak kami baik saja kok." Kuroo mencoba mengelak.

"Nii-san kalau benar-benar bertengkar dengan Ken-nii chan berarti kau sangat hidoiiii!" Yutaro ikut nimbrung.

"Sudah ku bilang Yutaro aku tidak bertengkar." Jawab Kuroo.

"Bagus lah,memang sebaik nya nii-san tidak bertengkar, apalagi Ken-chan itu sangat imut jadi nii-san pasti tidak tega kan memarahi nya." Yutaro tersenyum jahil.

"GEHH!?Apa apaan kau mengatai Kenma ku imut dengan senyum aneh mu itu!" Kuroo menatap Yutaro tidak terima.

"EHHH BUKAN NYA NII-SAN YANG MENGAJARI KU SENYUM SEPERTI INI." Yutaro mengelus dagu nya sambil memperlihatkan senyum jamet sama seperti yang sering Kuroo lakukan.

"Tetsurou berhenti mengajari adik mu dengan kelakuan tidak ber-otak mu itu." Ibu kuroo memukul kepala anak sulung nya itu dengan centong nasi.

"OKAA-SAN HIDOII."

📍📍📍

Kenma merapikan buku tulis dan alat sekolah lainnya. Hari ini ia ada jadwal piket double,yakni piket di gym dan piket di kelas nya.

"Hei kau, kudengar dirimu jadi pesuruh ya di tim voli?" Teman sekelas Kenma yang dikenal akan jahil nya mendekat.

"T-tidak."

"Apa nya yang otak Nekoma tubuh mu saja kecil seperti ini,apa yg di pikirankan klub voli sampai sampai menerima orang tidak atletis seperti mu." Laki laki itu tertawa mengejek.

"Oh ya ini." Ia melemparkan sekop dan sapu ke arah Kenma. "Gantikan piket ku ya  J A L A N G." Pemuda itu tertawa lalu keluar dari ruang kelas.

Kenma menghela nafas. Mungkin panggilan jalang sudah melekat pada diri nya. Ia pun segera menyelesaikan tugas piket nya hari ini.

Pemuda bersurai puding itu berlari tergesa-gesa sambil sesekali melirik jam tangan nya. Ia terlambat 10 menit dari waktu yang ditentukan Kuroo untuk mulai membersihkan gym. Padahal ia sudah ngebut untuk menyelesaikan piket nya di kelas.

Perasaan gelisah menyelimuti Kenma. Dari arah gym sudah terdengar suara decitan sepatu dan teriakan anggota Nekoma. Pasti latihannya sudah dimulai, bagaimana ini batinnya. Perlahan tapi pasti Kenma mencoba membuka pintu gym. Saat masuk ia langsung disuguhi tatapan tajam dari Kuroo.

"Sudah selesai bersantai nya Tuan Kozume?" Kuroo mendekat ke arah Kenma, memberikan tatapan menusuk pada yang lebih muda.

"A-aku tadi piket dahulu-."

Pain || Kozume Kenma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang