Dua Puluh Lima

372 36 2
                                    

Disinilah taehyung,  berdiri di depan tanah yang masih bergelumung keatas. Bertuliskan nama kim jungkook.  Dia mulai membelai nisan itu,  dan berkata

"Aku akan membalaskan semuanya" Taehyung

Lagi,  air matanya terus mengalir dirinya merasa sangat kehilangan. Tapi kata terakhir sang adik terus terngiang.

Apakah dia harus mengikuti kata hatinya yang menurut ucapan jungkook atau dia mengikuti emosinya yang ingin menghancurkan semua nya.

Saat ingin meninggalkan tempat itu dia merasa kepalanya terasa berat,  dia merasa sakit yang luar biasa.  Tunggu tiba-tiba tubuhnya seperti mati rasa, dia terus menerus mengerang kesakitan,  namun sayang tidak ada yang bisa mendengarnya.

Tiba-tiba seolah ada dialog dalam pikirannya.

"Kau terlalu lambat,  biar aku yang menuntaskannya" ujarnya

"Tidakk!  Ini urusanku" Ujar taehyung

"Hei bung jika kau lupa,  Aku dan kau di satu tubuh namun beda pikiran"

"Tolong!  Jangan keluar disaat seperti ini.... Aku tidak ingin ada yang tersakiti lagi" Taehyung

"Kau banyak bicara juga ya"

"Arghhhhhhhhhhhhhh!!!!!" Taehyung

Tubuh itu tidak sadarkan diri,  selang beberapa menit... Mata itu kembali terbuka namun dengan netra yang berubah.  Bukan lagi tatapan sendu hazel cirikhasnya,  hanya ada aura kematian dan kehancuran yang ada.

Taehyung bangkit dan langsung berjalan,  cukup lama dia berjalan akhirnya dia sampai di depan gerbang istana ini.

Beberapa penjagaan ketat disana,  pengawal juga disiagakan di pintu utama dengan jumlah yang tidak main-main.

"Siapa kau?" Ujar pengawal itu.

Tanpa berbicara, tangannya melayang beriringan dengan tubuh pengawal yang ikut terangkat,  saat tangannya terkepal saat itu pula bunyi retakan tulang Seketika pengawal itu tewas tanpa tersentuh.

Semuanya sudah berjaga-jaga untuk menyerang,  namun sayang... Hanya sekali hempasan mereka semua sudah tidak bernyawa,  langkahnya semakin angkuh memasuki istana itu.

Tiba dirinya di ruang utama istana itu,  Terlihat dua orang yang tengah tertawa puas dengan kematian seseorang,  emosinya mulai tersulut.

"Bahagia sekali kalian" Ujarnya dingin.

Seketika tawa itu mereda dan menoleh ke sumber suara,  terlihat pria dengan tudung yang sama di peperangan itu.

"Wow! kau cukup berani kim taehyung" Suho

Taehyung masih diam dengan kepala yang tertunduk namun seringai tajam terukis jelas dari sudut bibir namja itu.

"Aku leon bukan taehyung" Ujarnya dingin.

"Mencoba membuat lelucon kau bocah ingusan?" Taeyong

"Apakah paman lupa,  bocah ingusan yang berhadapan dengan mu adalah malaikat mautmu?" Ujar Leon yang tak lain adalah taehyung.

Sisi lain dari sosok yang mendiami tubuh taehyung adalah leon dia memiliki pribadi yang tidak bisa memberikan maaaf ataupun ampun bagi mereka yang membuat kesalahan sedikit pun,  kepribadiaan inilah yang menjadi ketakutan bagi seluruh kaum di bumi ini.
Dikarenakan sifat dasarnya yang merupakan penghancur,  Leon sendiri sudah sangat ingin keluar dari sisi lemah taehyung.  Namun namja itu masih terus menghalanginya,  hari ini Leon sudah tidak bisa mendiami semuanya.  Dia sudah berada di puncak kemarahan.

"Aku tidak akan bisa dimusnahkan" Jawabnya dengan penuh angkuh.

"Apa kau yakin paman?" Ujar Leon

Suho memberikan isyarat pada penjaga untuk mengepung taehyung,  pemuda itu hanya melihat sambil tersenyum. Beberapa penjaga mulai menyerang,  Leon a.ka taehyung hanya diam,  membiarkan tubuhnya di serang dengan berbagai cara.

Hingga tubuh itu limbung,  Kedua orang dihadapannya tertawa puas.

Taeyong turun dari kursinya,  berjalan menuju tubuh yang terbaring lemah.

"Ini yang kau sebut malaikat maut ku?" Taeyong

Tubuh itu hanya terdiam.

"Bagaimana kau bisa melawanku jika melawan penjaga kami saja tubuhmu sepayah ini" Taeyong

Masih tidak ada jawaban,  tubuh itu hanya terdiam.

"Aku harap kau bisa pergi ke ner-" ucapannya terhenti ketika taehyung membuka tudung jubahnya.

"Kau tidak ingin kekal bersama ku di neraka?"

Tubuhnya membeku ditempat,  sungguh tatapan itu sangat mematikan.

"Kenapa kau diam paman?" Ujar Leon

Taeyong masih saja diam mengikuti gerakan sosok di hadapannya.

Tanpa berbicara,  tangannya mengangkat tubuh Suho tanpa menyetuhnya.  Rasa panas menjelar ke seluruh tubuh Suho,  rasanya amat sangat panas.  Nafasnya mulai tercekat.
Semua putra mahkota serta putri mahkota kerajaan park berkumpul di ruang aula utama,  sungguh mereka semua terkejut dengan keadaan raja sekaligus hyungnya yang sedang melayang diudara.

Jongin langsung menyerang sosok taehyung,  namun sayang sebelum kaki itu mendekat ke tubuhnya.  Jongin sudah terlempar jauh hingga darah segar mengalir dari mulutnya.

"Jongin!!!!" Ujar semuanya.

Jisoo hanya terdiam,  dia membeku ditempat melihat semua anggota keluarga nya terancam.

"Kim taehyung" Panggil nya lirih.

Sosok itu menoleh namun tetap dengan tatapan dingin.

"Tolong lepaskan suho oppa" Jisoo

"Apa kau masih menyebutnya oppa jika kau tahu, Dia menaruh kan nyawamu demi kemenangan perang ini.... Dia rela menjadikan mu jaminan untuk bekerja sama dengan raja iblis itu" Ucapnya

Jisoo tercekat dengan sebuah kenyataan ini,  dia mencoba melihat ke arah suho seakan meminta penjelasan.  Namun dia melihat keterdiaman suho yang menandakan semua adalah kebenaran.

Taehyung hanya bersmirk,  dia semakin kuat mengepal gengaman tangannya.  Sampai suara seseorang menghentikan semuanya.

"Hyung yakin kau adalah adik yang baik... Kau pasti mau mendengarkan ku kan" Ujar pemuda yang datang dari pintu utama.

Hyung,  bantu aku...... Hiks

"Kim Taehyung,  Kau ingat aku kau dan jungkook.... Kita adalah saudara,  aku tahu dan aku mengerti kita sama merasa terpukul dengan kehilangannya.... Tapi kau ingat bukan?"

Kalimatnya sengaja digantungkan,  dia menatap manik sang adik.

"Jungkook tidak akan senang melihat kau seperti ini,  ini bukan kim taehyung yang ramah dengan senyum yang selalu menghias diwajahnya... Bukan kim taehyung yang selalu bermanja denganku... Kemana adikku yang seperti itu?"

Seketika kepalanya merasa sakitt,  dia langsung memegang kepalanya dan saat itu juga tubuh suho terjatuh,  seluruh adiknya menghampiri tubuh suho.

"Kemarilah taetae,  peluk hyung mu aku merindukan mu"

"shhhhhh se...okjin hyunghh" Pandangan nya menghitam dan semuanya gelap.

Tbc

Alhamdulillah masih milih buat nerus ya bund 😭😭😭😭😭

Jangan lupa vote!

BANGTAN VAMPIRE ~[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang