Dua Puluh Enam

482 36 5
                                    

Flashback sebelum nya....

Seo joon dan yang lain masih membahas soal strategi penyerangan, tiba-tiba seokjin meminta izin untuk keluar.

Entah kenapa perasaannya saat ini begitu cemas dengan keadaan adikknya, dia berjalan keluar.

Kakinya terus berjalan tanpa arah, dia terus melangkahkan kakinya seraya melihat sekeliling untuk mencari keberadaan adik nya.

Hingga pendengerannya menangkap suara isak tangis suara yang sangat dia kenal, dia mencoba bersembunyi dibalik pohon besar disekitar itu.

"Sebegitu kehilangannya kau" ujarnya lirih

Seketika dia menoleh ketika adiknya berteriak. Niatnya ingin menghampiri dan menolong, seketika dia menghentikan langkah saat melihat keanehan disana.

"apakah ini yang dimaksud dengan appa?"

Setelah lamanya dia berdiri, sang adik kemudian melangkah pergi. Seokjin pun mengikuti dengan berjarak agar tidak di ketahui adiknya itu.

Hingga langkah itu terhenti ketika di depan istana, seokjin melihat semua yang dilakukan sang adik.

Flashback end

Langkah kakinya tergesa, dengan menopang tubuh seseorang di punggungnya. Dia terus berlari, keringat dan air mata menjadi satu.

Dia tidak ingin kehilang lagi....

Cukup dia merasa gagal karna tidak bisa menjaga adikknya, jangan sampai dia gagal lagi untuk kedua kalinya.

Hanya segenap doa mampu terucap dari bibirnya, dan kata "bertahanlah tae" yang keluar dari bibirnya. Perjalanannya terhenti, dia memanggil siapapun yang ada disana.

Suara itu menggema hingga kesudut ruangan, semua berkumpul dan betapa terkejut nya mereka yang ada disana.
Terlebih saat melihat pemuda yang ada di punggung seokjin.

"Taehyung!" panggil mereka bersamaan.

Mereka menghampiri, dan langsung memanggil beberapa tabib istana. Semua menunggu dengan cemas di luar ruang kamar putra mahkota itu.

"Apa yang terjadi seokjin-ah" Tanga seo joon dengan raut sendu.

"Diaa.." seokjin

"Kenapa taehyung?" Seo joon

Seokjin pun menyeritakan semuanya, sungguh semua diluar dugaan mereka semua. Walaupun mereka tahu jika tubuh itu dikendalikan oleh dua pikiran namun mereka tidak membayangkan akan sebahaya itu, taehyung dalam sisi lain.

Seo joon mengelah nafas pelan, jaehyun langsung pergi meninggalkan istana. Entah apa yang membuatnya merasa yakin kalau ini saatnya, saatnya untuk meminta bantuan kepada orang yang tepat.

Orang yang ilmunya sepadan dengan kekuatan taehyung, karna jaehyun tahu... Sebanyak apapun elemen kekuatan disatukan tidak akan bisa mengalahkan kekuatan yang dimiliki taehyung.

Sepeninggalan jaehyun, kedua tabib yang memeriksa taehyung keluar dari ruangan. Mereka terlihat menampakan raut wajah sedih.

"Bagaimana keadaan taehyung" tanya seo joon

"Keadaannya melemah, dia butuh waktu untuk mengistirahatkan semuanya.....dan" Tabib

"Dan apa?" Seo joon

"Demon itu berhasil menguasai penuh tubuh putra yang mulia, saat mata itu terbuka bukan lagi taehyung yang berada di tubuh itu melainkan sisi lain dari dirinya... Taehyung mu sudah menyerah" Tabib

Sontak ucapan tabib itu benar-benar membuat semuanya terkejut. Seo joon langsung terduduk lemas, apa ini juga merupakan awal kehancuran dari semesta.

"Appa" Panggil jimin

Setelah kepergian jungkook, dan berubahnya taehyung. Jimin merasa sedih dan kesepian, dia merindukan suasana dahulu bermain bersama dengan dua adik kembarnya itu. Bahkan jimin sering menangis dalam keheningan malam, apakah dia boleh egois? Untuk menginginkan semuanya seperti dulu... Entahlah biarlah waktu yang menjawab.

Jimin memeluk appanya, yang terlihat lesu.

"Appa tahu.... Kami kuat karna appa, jadi aku dan hyungdeul berharap appa bisa tetap bertahan demi kami" Ujar jimin lirih

Hoesok, namjoon, yoongii, dan seokjin hanya bisa terdiam mendengar perkataan jimin.

"Aku yakin appa, akan ada bahagia di waktu esok.... Kita bisa berkumpul bersama dan menghabiskan waktu bersama lagi, ada appaa... Hyungdeul... Aku dan si kembar" Jimin

"Appa hiks.... Aku... Merindukan hiks kebersamaan kita" Jimin

Seo joon langsung memeluk tubuh rapuh sang anak, selama ini dia egois dia terlalu memikirkan yang jauh sampai lupa jika mereka yang ada didekatnya juga butuh sosoknya. Seo joon juga mengisyaratkan kepada yang lain untuk berbaur dalam pelukan, biarlah malam ini menjadi saksi bahwa keluarga ini masih tetap tegar dan saling menguatkan satu sama lain.

Cahaya bulan dan sautan binatan diluar sana menjadi musik penghantar yang cukup indah.

Dilain sisi, disinilah jaehyun berdiri didepan gerbang istana. Dia langsung melangkah kan kakinya memasuki istana itu.

"Tuan, jaehyun ingin menemui mu" Pengawal

"Suruh dia masuk" Ujarnya

Setelah mendapat izin untuk masuk menemuinya, jaehyun langsung bergegas. Dia berdiri membungkuk untuk memberi hormat, setelahnya dia langsung mengatakan semuanya dan menceritakan apa yang sudah terjadi.

"Aku akan ikut andil untuk kali ini" Ujarnya

"Tapi tuan hwall" Jaehyun

"Aku tahu ini belum saatnya, tapi aku tidak menginginkan kehancuran...biarlah aku ikut dalam perang kali ini" Hwall

Jaehyun hanya tertunduk pasrah.

"jeno siapkan pasukan kita, besok malam saatnya kita turun" Katanya dengan nada dingin.

Tbc

Special taehyung brithday!
Happy birthday buat bias aku, kim taehyung wish you all the best!
Thank you udah jadi motivator terbesar aku buat terus semangat ngejalanin hari-hari yg lumayan berat, gatau kenapa selalu aja kalo udah cape sama semuanya ya cuma bisaa liat poto tae trs semangat lagi, ada yang kaya aku? Wkwkwkw kayanya aku kebanyakan omong

Intinyaaa HAPPY BIRTHDAY KIM TAEHYUNG WE ARE LOVE YOU 💜💜💜💜💜
I LOVE YOU SO MUCH 💚💛💙
BORAHAE 💜💜💜💋💋

BANGTAN VAMPIRE ~[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang