Sebelas

637 52 1
                                    

Semenjak kejadian itu, seokjin banyak melamun. Dan jarang berinteraksi dengan saudaranya. Dia lebih memilih mengurung diri di kamarnya, setiap pulang bekerja seokjin lebih memilih langsung masuk kekamar. Tidak ada lagi sisi ceria dari seokjin.

Hal itu membuat saudaranya merasa kehilangan, sosok hyung yang biasanya selalu ada setiap waktu untuk mereka. Biasanya sesibuk apapun seokjin dia pasti meluangkan waktu untuk saudaranya.

Suga.... Yang melihat perubahan hyungnya sedikit bingung, namun saat dia mencoba menerawang. Dirinya hanya mengembuskan nafas panjang.

Suga berjalan kearah kamar seokjin, membuka pintu kamar dengan perlahan diliriknya. Lihatlah seokjin sedang melamun, entah apa yang tengah dipikirkannya. Suga berjalan mendekati kakanya.

"hyung" lirih suga

Merasa namanya disebut, seokjin menoleh ke sumber suara. Dirinya tersenyum tipis, lalu memalingkan wajahnya menatap nanar ke arah jendela.

"aku tahu yang kau fikirkan hyung, cobalah untuk mengatakannya kepadaku jika menurutmu sulit untuk membicarakan kepada yang lain" suga

Seokjin mengelah nafas panjang.

"dia kembali" seokjin

"aku tahu itu hyung, bahkan bayangan mereka selalu terlintas dalam pikiranku" suga

"lalu apa yang harus kita lakukan?" seokjin

"aku belum tahu hyung" suga

"apa mereka akan membalaskan dendam itu lagi?" seokjin

"bila itu terjadi, kita hanya harus mempersiapkan semuanya hyung" suga

"tapi aku takut... Takut jika mereka mengincar taehyung" seokjin

"kau benar hyung, ketakutan kita sama. Aku juga memikirkan hal itu" suga

"apa salah jika aku memberitahu paman do jihan dan taeil tentang ini?" seokjin

"semua keputusan ada ditangan mu hyung, tapi menurutku akan lebih baik jika mereka mengetahuinya hyung jadi kita bisa meminta bantuan kepadanya" suga

"dan ya... Soal kalung-" seokjin

"kalung berliontin bulan sabit? Aku sudah mengetahuinya hyung. Dan ya ada terbesit rasa takut dalam diriku jika benar taehyung memiliki ketiga kekutannya sekaligus" suga

"lalu apakah appa menyembunyikan sesuatu dari kita?" seokjin

Suga hanya mengedikan bahunya, seokjin mengehembuskan nafas beratnya. Terlintas ingatan dimasa lalu, ingatan yang buat siapapun tidak ingin mengingatnya.

Flashback on

Hari ini adalah penobatan putra mahkota dari kerjaan park vampire, tentu saja keluarga bangtan vampire menjadi tamu kehormatan.

Karna mereka sudah menjalin hubungan dengan baik, terutama seokjin. Ia adalah kekasih dari park jisoo. Salah satu putri kerajaan park.

"hai hyung kau tampan sekali" suho

"ah ani kau lebih tampan dariku, dan ya kau akan akan menjadi calon raja" seokjin

"heheh hyung bisa saja" suho

Terlihat banyak mata yang tertuju pada gadis yang tengah menuruni tangga, gadis yang terlihat begitu cantik dan anggun mengenakan gaun berwarna biru muda dan dipadukan dengan rambutnya yang dibiarkan terurai. Membuat dirinya menjadi berkali-kali lipat menjadi cantik.

Seokjin yang melihatnya saja sampai tak berkedip, hingga dia tak sadar jika gadisnya sudah ada dihadapannya sekarang. Tersenyum ke arah nya.

BANGTAN VAMPIRE ~[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang