Dua puluh empat

358 29 6
                                    

Lidah taeyong seakan membeku,  ternyata semua yang dikatakan dalam kitab arbash tidak melenceng,  seseorang yang memiliki keabadian dan kekuatan terbesar tengah berdiri dihadapannya.

Tunggu,  mata yang menghitam itu berubah menjadi merah. Menandakan dirinya sebagai vampire namun berselang itu mata sebelah kirinya menunjukan warna biru menandakan dirinya sebagai demon.

"Kau menunggu ajalmu tiba?" Ucap sosok itu dingin.

"Aku kekal. Ajal ku berada ditanganku bukan darimu" Ucap taeyong.

"Kau terlalu sombong" lirihnyaa dengan tatapan yang dingin.

Setelah ucapannya,  tiba-tiba tanah bergetar hebat.  Dan bumi seperti terbelah dua,  getaran yang cukup hebar terjadi.  Beberapa pasukan demon keluar dari lempengan itu,  semua yang berada disitu mulai terkejut.

Bagaimana bisa ini terjadi,  Jaehyun hanya memperhatikan semoga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Taehyung harus segera mengontrol emosi sebelum ini menjadi boomerang bagi keluarganya.

Pria dengan luka yang cukup serius,  berjalan tertatih kearah sosok yang mengeluarkan aura gelap itu.  Dengan langkah yang gontai,  dia memegang bahu sosok itu dan berkata.

"Hyung,  gwaenchana... Jangan seperti ini" Katanya lirih.

Langit yang menghitam di hiasi petir yang bergemuruh tiba-tiba menjadi sunyi,  pasukan yang dibangkitkan taehyung berhenti tanah kembali merapat.  Taehyung menoleh ke arah sang adik.

"Aku akan membalaskan semuanya demi mu kook" Taehyung

"Hyung ku... Adalah orang yang baik,  aku uhukkk.... Percaya hyung.... Ahh.... Bisa mengendalikan semuanya" Jungkook

"Aku tidak pernah bisa memaafkan siapapun yang berani melukai keluarga ku" Taehyung

"termasukkk dihrimhu uhukk" Jungkook

"Apa maksudmu?" Taehyung

"Semuaa haa.... Tertulis jelas hyunghh, kau sosokhh yanghh... Ahhh" Nafas jungkook seakan tercekat lukanya sangat parah,  dan dia kehabisan tenaga untuk melanjutkan ucapannya.

"Jika... Aku tidak disamping mu lagi,  aku harap kau bisa hidup dengan baik... Ingat hyung kendalikan emosi mu sebelum semuanya hancur" Mata itu mulai terpejam,  nafas yang memburu itu mulai perlahan menghilang.

Jungkook telah gugur dalam perang ini,  dan mengorbankan nyawanya demi kerjaannya.  Taehyung yang menopang tubuh itu dalam pangkuannya,  seolah tidak terima dengan semuanya.

"koook!!!  Ku mohon bangun" Taehyung

Kelima hyungnya menghampiri taehyung,  Jungkook sudah tiada.  Mereka yakin jungkook sudah menjalankan semuanya dengan baik,  Seokjin sebagai yang tertua coba untuk menguatkan bahu sang adik yanh terlihat bergetar.

"Kook,  aku janji akan melindungi mereka seperti kau melindungi ku" Taehyung

Peperangan terhenti,  kerajaan bangtan berkabung.  Salah satu putra kerajaan gugur dalam medan perang, setelah kejadian yang merenggut putra kerjaan itu saat itu juga taehyung dinyatakan menghilang.  Tidak ada yang tau keberadaannya.

"kami akan mengenang mu dengan baik, semoga kau bahagia maknae" ujar namjoon.

Hal ini sangat amat membuat kerajaan bangtan terpukul,  perang diberhentikan sementara waktu. Sedangkan dilain sisi mereka merayakan keberhasilan mereka telah menghabiskan satu dari keenam putra kerajaan tersebut.

"Sudahlah,  walaupun bukan dia yang tewas setidaknya mereka cukup terpukul dengan hal ini" Ujar Suho

"kau benar,  mereka terlalu sibuk menjaga satu orang" Jawab taeyong

"Aku yakin setelah ini akan lebih mudah untuk menghabisi kerjaan itu" Suho

Dilain sisi taehyung masih amat sangat terpukul dengan kematian adiknya,  dia benar-benar mengurung diri dikamar. Bahkan dia menolak untuk bertemu siapapun,  dirinya merasa gagal menjadi kakak yang baik.

"Kook" Ujarnya lirih tanpa sadar air matanya jatuh,  tangannya terkepal kuat mencengkram pakaian yang ada di tangannya.

Dalam hati dia terus menyumpah serapahi mereka yang membuat adiknya seperti ini.

Langit yang cerah tiba-tiba menghitam,  taehyung menyunggingkan senyum lebih tepatnya besmirk.  Petir mukai saling bersahutan.

"Ini waktunya" ujarnya.

Diruang tengah mereka sedang berdiskusi tentang strategi baru,  walau dalam keadaan duka. Namun mereka tidak ingin kehilangan lagi,  maka dari itu mereka membuat rencana namun semua terhenti saat gemuruh datang dari depan.

Semuanya berlari ke luar istana,  beberapa pasukan hitam (demon)  sudah berbaris dengan jumlah yang tak terhitung,  jaehyun dan seo joon hanya bisa diam melihat ini.  Mereka sangat paham apa yang taehyung rasakan,  akhirnya mereka datang ke kamar taehyung.

"Tae" ujar seo joon yang melihat sosok berjubah tengah berdiri dibalkon kamar,  saat menoleh...

Shhhhh

Desiran nafas yang tercekat,  hanya dengan melihat matanya saja. Itu bisa membuat sesak nafas,  Taehyung langsung memalingkan wajahnya. 

"Redamkan emosi mu tae" Jaehyun

"Apa aku harus diam ketika mereka melenyapkan saudara ku?" Taehyung

"Aku mengerti po-" Jaehyun

"tidak, kalian tidak mengerti... Aku menyayangi nya,  aku hidup bersamanya dia separuh nyawaku.... Apa kalian sadar,  kami serupaa... Kami sama,  jika dia mati secara tidak langsung kalian membunuh ku secara perlahan" Ujarnya lirih.

"Kau ingat bukan,  semua adalah takdir.... Ini semua sudah ditentukan dalam kitab arbash siapapun tidak bisa menentang itu,  ku mohon redam emosimu" Jaehyun

"Aku tidak akan tinggal diam" Taehyung

"Kami semua bersedih,  kami semua emosi dan kami semua marah... Tapu dengan seperti ini hanya ada kehancuran" Jaehyun

"Tau apa hyung tentang kehancuran?  Apa yang akan hyung lakukan jika adik kesayanganmu meninggal di depan matamu hm?  Apa kau bisa diam saja melihat mereka yang membunuh tertawa lepas?  Aku tidak bisa seperti hyung" Taehyung

"Aku tau,  mari kita bicarakan dan susun strategi" Jaehyun

"Aku akan melakukannya sendiri tanpa bantuan kalian" Ujar taehyung dingin

Dia langsung menghilang bersamaan dengan langit yang kembali terlihat cerah,  semua putra kerajaan bangtan berkumpul dikamar taehyung.

"Appa ada apa?" Tanya Namjoon

"Mari kita bicarakan lebih lanjut strategi itu" Seo joon.

Tbc

Karna semangat dari kalian bund 😭
Aku update hari ini,  maaf nunggu lama yah semoga ga kapok buat terus mampir kelapak aku 💜💜💜

Saranghae 💜💜

BANGTAN VAMPIRE ~[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang