Bag. 32

2.3K 386 105
                                        

Pada akhirnya, harga yang begitu mahal harus menjadi bayarannya.

Seorang Alpha, berlutut di bawah kaki Alpha lainnya. Di bawah pandangan mata kawanannya ... di atas tangisan mate-nya, Taeyong memejamkan mata.

Namun, saat kelopak matanya terbuka, hanya satu yang masih mampu membuatnya mengangkat sudut bibirnya.

Mark ...

Taeyong melihat adik kecilnya yang berdiri di sisi Lucas yang menatapnya dingin.

Adik kecil yang mungkin akan semakin membenci dirinya setelah ini.

Tak apa ... ia tak apa-apa. Dibenci seluruh dunia pun tak mengapa baginya.

Yang penting adalah Mark dan Doyoung baik-baik saja ...

*

*

*

Tak ada hukuman mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada hukuman mati. Tapi, Taeyong harus menjalani hukuman penjara yang sudah sejak lama tak ada yang memasukinya.

Penjara itu berada jauh di bawah tanah dekat dengan pondok milik para elder. Tanpa penjaga, namun ada sihir yang melingkupi, membuatnya tak terdeteksi.

"Untuk apa kau mau ke sana?" Johnny bertanya dengan lembut pada Jaehyun yang terus membujuknya.

"Johnny, kita sudah tahu apa masalahnya. Kita tak harus menghukumnya."

Jaehyun berusaha mengubah pikiran Johnny akan keputusan yang sebenarnya bila sudah jatuh akan sangat sulit untuk ditarik kembali. Karena itu menyangkut tentang cara memimpinnya yang bisa saja akan kembali dipertanyakan. Itu tidak akan menghasilkan akhir yang baik nanti. Seharusnya Jaehyun mengerti,  Johnny jelas tidak bisa menyanggupi. Hukum harus tetap berjalan.

Meski di bawah ancaman, Taeyong tetap bersalah.

Memanfaatkan rogue, melakukan upaya pemberontakan, melakukan negosiasi dengan salah satu serigala BlueMoon, dan yang terakhir mencoba melukai adiknya sendiri.

Ah jangan lupakan soal melawan Lucas tempo hari.

Tidak diizinkan bertarung melawan teman se-pack. Lucas bahkan tak luput dari hukuman.

Johnny benar-benar berusaha mengendalikan BlackMoon lebih keras dari yang dulu.

Jaehyun menghela napas.

Suasana pun agak sedikit tak mengenakkan sebelum suara Jeno dan Haechan terdengar.

Jaehyun yang pertama keluar.

"Jeno-ya, kau ini ke mana saja?"

Jeno nyengir dan berlari ke dalam rumah memanggil sang ayah setelah mencium pipi Jaehyun sayang.

Two Alpha✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang