Terhitung sudah 10 bulan sejak Jaehyun melahirkan. Kini Jeno sudah mencapai usia di mana ia bisa diajak berburu. Masih terhitung anak-anak memang, namun itu semua segera berubah saat serigala Jeno sudah mampu bertransformasi padahal usianya belum memasuki usia satu tahun.
Seharusnya usia satu tahun adalah usia yang paling penting dalam hidup Jeno karena serigalanya akan segera bertransformasi menjadi manusia -meski jelas wujud manusia Jeno akan tetap berwujud anak-anak. Ya, anak-anak dan bukan bayi.
Akan tetapi, Jeno justru melakukannya lebih cepat dari serigala biasa.
Jaehyun sungguh tak menyangka jika bayi yang ia lahirkan akan menjadi besar secepat ini.
Walaupun demikian, Jaehyun harus tetap bersyukur. Karena ia serigala, jadi ia hanya memiliki periode gestasi sekitar dua bulan saja.
Jadi, benar kata Johnny ... hakikatnya mereka itu adalah serigala, lahir dalam keadaan berbulu dan berkaki empat seperti itu. Mereka bahkan lahir dalam keadaan buta dan tuli. Mereka ... adalah serigala sejati.
"Jeno-ya, makan yang banyak. Setelah ini kita akan menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. "
"Ne, Appa."
Johnny menyodorkan lagi daging pada Jeno, "Apa kau siap untuk perjalanan ini, Nak?"
Jeno pun mengangguk dengan antusias sekali.
Johnny menatap Jaehyun dan anggukan mantap lah yang Jaehyun berikan. Ya, mereka sudah siap untuk kembali ke kampung halaman.
**
Apa yang akan terjadi saat mereka memutuskan untuk kembali?
Apakah mereka masih akan diterima dengan tangan terbuka di BlackMoon nanti?
Jujur, Jaehyun tak ingin terlalu memikirkan ini. Akan tetapi, "Johnny, apa aku akan tetap dibenci?"
"Tidak ada alasan untuk membencimu, Jaehyunie."
Serigala hitam yang sedari tadi berada di sisinya dan menapaki jalan bersama dengannya itu menjawab tanpa menoleh. Jaehyun mengerti karena Johnny tentu sedang mengawasi anak mereka yang luar biasa aktif itu tengah berlari ke sana kemari.
Ada saja yang Jeno kerjakan, entah itu mengejar serangga, atau bahkan kupu-kupu yang tak sengaja mereka temui di jalan.
Serigala yang tak lagi bisa dibilang kecil itu jelas hanya berpikir bahwa ini adalah perjalanan yang menyenangkan.
Bagaimanapun itu tetap menggemaskan.
"Aku meninggalkan pack saat masih berstatus sebagai pemimpin, Johnny. Aku pergi begitu saja ... tanpa memberitahu semuanya." -kecuali Seojun, Ayah dari mate-nya.
"Jaehyunie, aku tidak tahu tentang mereka, tapi .... jika itu aku, maka sudah pasti aku tidak akan membencimu."
Mendengar itu tentu saja Jaehyun mencibir Johnny pelan. Tidak membenci apanya?
"Kau lupa, ya ... dulu kau kan keras sekali padaku." Jaehyun bahkan masih ingat bagaimana Johnny yang terang-terangan mengatainya serigala merepotkan yang tidak berguna. Walaupun kini Jaehyun bahwa itu bukan berasal dari lubuk hati Johnny, tapi tetap saja ... itu menyebalkan setiap kali mengingatnya.
Melihat mate-nya yang terlihat tak senang, Johnny lantas mendekat hingga bulu hitam miliknya dan cokelat terang milik Jaehyun saling menempel.
Hanya seperti itu, tapi Jaehyun sudah merasakan gelenyar aneh dan langsung membuat perasaannya yang sedari tadi gelisah kini menjadi tenang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Alpha✅
FanfictionDua alpha bersama? Mungkinkah? Bagi Jaehyun, hidup itu harus dinikmati. Ia tidak mau terbebani dengan tanggung jawab sebagai seorang alpha pack. Dia memilih bersenang-senang dengan hidup selayaknya manusia biasa. Meski sedikit kesulitan karena bagai...