Bag. 22

4.7K 570 104
                                        

BlackMoon

"Kita tidak bisa terus membiarkan Yonghwa memimpin kawanan ini, Taeyong-ah."

Lee Taeyong menatap Ayahnya. Pandangannya penuh rasa lelah, kenapa Ayahnya tidak mencoba untuk menyerah?

"Hanya Paman Yonghwa yang mampu untuk memimpin, Ayah. Johnny dan Jaehyun belum kembali. Para Elder pun memilih Paman Yonghwa untuk kembali. Apa sebenarnya yang kau inginkan?"

Lagipula, selain Johnny, hanya Yonghwa yang paling dihormati dalam kawanan ini.

"Kau. Jadilah leader pack dan Ayah tidak akan mengganggu lagi."

Taeyong memutar mata, makan malamnya bahkan tidak lagi sedap terasa. Meminta bantuan sang ibu pun percuma. Ayahnya keras kepala.

Ia memang seorang alpha, tapi bukan berarti bisa bebas mengambil kursi pemimpin juga. Kecuali Jaehyun yang memang memiliki hak itu sejak awal. Di antara mereka semua tentu tidak ada yang bisa menyamai seorang Jung. Jika ingin seenaknya, jadilah keturunan dari orang-orang yang lama memegang kekuasaan. Sementara dirinya, ayahnya hanya punya ambisi, dan menurutnya itu sama sekali tak berarti.

"Kumpulkan saja semua yang mendukungmu."

"Itu namanya kudeta. Jika tidak berhasil ... Ayah tanu seberat apa hukuman yang menimpa kita? Ayah mau kita diusir dari kawanan? Ingat setegas apa Paman Yonghwa pada kita semua."

Lee Taeyong

Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*


Sudah beberapa hari sejak Jaehyun tahu bahwa ada entitas lain yang berada di dalam tubuhnya. Masih terasa aneh juga takjub, namun sebenarnya ia baik-baik saja. Hal yang langka, karena itu ia berusaha menjaga.

Johnny pun sama. Sekarang mereka tidak lagi tinggal dan tidur di sembarang tempat. Johnny mulai membangun rumah, mengambil banyak pelepah atau kulit hewan buruan untuk dijadikan pakaian. Jelas, ini tidak senyaman jika mereka berada di rumah. Namun, untuk kembali ... Jaehyun belum siap, karenanya Johnny menuruti. Apapun asal Jaehyun bahagia. Apapun asal mereka tetap bersama.

Pondok itu sederhana, jauh di dalam hutan. Musim dingin sudah berganti dengan musim semi. Jaehyun tidak sabar menanti kelahiran anak pertamanya.

Mungkin memang hanya satu karena hanya omega yang bisa melahirkan lebih dari satu anak.

Berapapun itu, Jaehyun akan menyambutnya dengan senang hati. Begitupun Johnny.

Pagi ini, Johnny baru pulang sehabis berburu semalaman. Tak banyak yang di dapat, hanya seekor rusa yang cukup besar. Serigala itu menyeret rusa yang kurang beruntung itu dengan giginya. Jaehyun menghampiri, "Lama sekali."

Two Alpha✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang