🔞🔞🔞"Terima kasih karena sudah membantu menyadarkan ayah."
Pria dengan surai merah itu tersenyum, menatap dengan matanya yang masih cukup menggetarkan di hati sang serigala muda sebenarnya.
Jeno ... takut padanya, meski di saat yang sama anak itu juga menaruh rasa percaya.
"Bukan apa-apa. Aku sungguh mencintai pack ini, Jeno-ya ..."
Jeno menatapnya tajam, meski itu masih tak cukup mampu untuk mengintimidasi si pria tinggi.
"Bukankah kau harus mengurus pack-mu?"
Pria itu tersenyum, mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Aku sudah menyerahkan semua pada mereka yang di sana," hela napas terdengar, "Tetaplah tanamkan ini dalam pikiranmu, anak kecil ... aku bukanlah alpha pack ... aku hanya alpha biasa."
Jeno terdiam. Satu-satunya yang membuatnya takut adalah pria ini. Pria yang dengan suka rela bertukar rahasia dengannya.
Bukan alpha pack apanya? Dia ... mengerikan.
"-aku hanya alpha biasa yang akan mendukung dirimu dan juga ayahmu. Sampai saatnya tiba ... berlatihlah dengan benar. Siapa tahu ... aku akan menjadi lawanmu pada akhirnya."
"Kau mau melatihku?"
Pria itu memandang Jeno lekat, dan ...
"Tentu."
"Terima kasih, hyung ..."
Bahu ditepuk lembut, "Bukan apa-apa, akan menjadi sebuah kehormatan jika aku bisa melatih anak istimewa seperti dirimu."
*
*
*
Redmoon
Setelah sekian lama, akhirnya Jaehyun bisa mengajak Johnny ke Redmoon. Pack di mana kakeknya pernah menjadi alpha pack di sana -kakek dari pihak ibunya maksudnya.
Sayangnya, sekarang kejayaan itu sudah berlalu. Tak lama setelah ia pergi membawa Johnny karena kutukan itu, kakeknya mati.
Shinhye memikul beban berat karena dirinya, dan harus kehilangan sang ayah tak lama setelahnya.
Yang lebih buruk adalah ... Jaehyun tak ada di sana untuk menemaninya melewati masa berduka. Anak macam apa ia ...
Mungkin, seribu kali kata maaf pun tak akan sanggup membayar kesalahannya.
Jaehyun menunduk di depan makam sang kakek. Tak ada apapun di dalamnya, karena begitu serigala mati, tak ada apapun yang tersisa selain nama.
Jaehyun memberikan persembahan terakhir sebelum pergi. Bersama Johnny ia berjalan ke arah rumah pamannya.
Yang aneh adalah ...
"Kenapa Chanyeol hyung tidak menjabat menjadi leader di sini?"
Jaehyun terbiasa memanggil adik ibunya dengan sebutan hyung alih-alih paman. Mungkin karena jarak umur mereka yang tak begitu jauh.
Mate dari Chanyeol -Sehun menatap Chanyeol yang tampak enggan menceritakan. Johnny sendiri memilih untuk diam mendengarkan.
"Chanyeol kalah saat pertarungan. Jadi, sekarang orang itu yang memimpin."
Jaehyun mengernyit, agak tak percaya juga. Chanyeol bisa kalah? Apakah itu bahkan mungkin? Sekuat apa orang itu?
Tapi, yang lebih aneh lagi adalah, "Apakah dia dari pack ini juga?"
Sehun mengangguk, "Dia memiliki darah Redmoon."
"Siapa tadi namanya?"
Sehun menatap sekeliling rumahnya, bersikap seolah-olah di sini pohon dan batu mempunyai telinga yang mampu menyerap informasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/211293269-288-k170829.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Alpha✅
FanficDua alpha bersama? Mungkinkah? Bagi Jaehyun, hidup itu harus dinikmati. Ia tidak mau terbebani dengan tanggung jawab sebagai seorang alpha pack. Dia memilih bersenang-senang dengan hidup selayaknya manusia biasa. Meski sedikit kesulitan karena bagai...