TWENTY TWO

6 1 0
                                    

Alice memejamkan matanya, ia melepaskan seatbelt itu. " jadi kamu udah rencanain semuanya? " tanya Alice.

" enggak "

Alice membuka mata, memutar kepalanya dan melihat laki - laki itu, masih tanpa ekspresi.

Ia melepas seatbelt Christian, lalu berpindah ke pangkuannya. Christian mengalihkan pandangannya, sama sekali tidak ingin menatap Alice.

" masa lalu ya masa lalu.. aku gak perduli kamu kakak tiri aku, aku juga gak perduli kalau kamu penyebab aku dibuang ibu ku " ujar Alice.

Christian kini menatapnya. Alice mengusap wajah Christian, menarik kedua sudut bibirnya agar tersenyum.

" semuanya udah berlalu. Kita gak bisa ngubah masa lalu. Jadi lebih baik kita bentuk masa depan. Kamu bukan orang jahat, aku yakin ada alasan dibalik semua hal yang kamu lakukan " ujar Alice, berusaha membuat Christian berhenti merasa bersalah.

Air mata Christian jatuh, " dulu aku pikir setelah usir kamu dan mama kamu, bisa bikin mommy ku lebih baik dan perduli sama aku. Tapi langkah yang aku ambil salah.. " ujarnya.

Alice tersenyum, ia mengusap air mata lelaki ini " it's okay.. semua udah berlalu "

Alice mengecup bibir Christian beberapa kali lalu memeluknya dengan erat.

" kita udah cukup aman kan? aku pengen keluar " ujar Alice dengan senyum manisnya.

Christian mengangguk. Mereka turun dari mobil itu dan naik ke deck kapal.

Christian terus menggenggam tangan Alice tanpa niat untuk melepasnya. Kapal ini sudah cukup jauh berlayar, mereka kini berada di tengah - tengah laut.

Angin yang kencang membuat rambut - rambut Alice berkibar. Christian membawa Alice ke bibir Kapal untuk melihat laut itu lebih jelas.

" jadi kita sekarang kemana? " tanya Alice.

" italia " ujar Christian.

" serius? " Christian mengangguk.

Alice mengembangkan senyumannya. Christian menatap Alice, satu - satunya orang yang ia miliki saat ini.

Satu - satu nya orang yang mengisi kekosongan di hatinya.

Satu - satu nya orang yang berhasil membuatnya merasa lebih hidup dan membuatnya merasa penting.

Christian bersumpah pada dirinya sendiri. Ia akan membahagiakan Alice, menuruti setiap keinginannya, ia juga akan menghabiskan seumur hidupnya dengan wanita ini.

Begitu juga dengan Alice. Hidupnya jauh lebih berwarna semenjak mengenal Christian.

Mungkin awalnya Alice merasa pertemuan mereka adalah sebuah kecelakaan dan sebuah ancaman.

Tapi perasaan itu sirna. Kini Alice malah merasa kehadiran Christian adalah sebuah berkat dan anugrah terbesar baginya.

Ia memandangi laut dalam itu sambil tersenyum. Membayangkan 1001 rencana yang akan ia lalui bersama lelaki yang ia cintai ini.

Christian memeluk Alice dari belakang. Merasakan setiap terpaan angin kencang dilautan luas itu.

-----

belum.. belum kelar wkwkwk
jangan lupa di vote ya (・'з'・)

Caught with You 1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang