FIVE

13 3 0
                                    

Alice terus mengigit lidahnya, pikirannya melayang pada kejadian semalam. Ia bahkan belum tidur beberapa hari ini dan kejadian itu membuatnya semakin tidak bisa tidur.

Orang - orang didalam ruangan ini terus berbicara, mengeluarkan suara yang cukup keras dan terdengar seperti raungan lebah ditelinga Alice.

Ia merasa dunianya berputar. Alice mencengkram kuat tangan kursi itu dan melihat pantulan dirinya dicermin.

Pikirannya kembali kacau untuk kesekian kalinya. Ia menyatukan bibirnya, menggigit bagain dalam bibirnya agar ia tidak lepas kendali untuk berteriak.

" Alice "

" Lice "

" Alice?! "

Alice tersentak, badannya gemetar. Ia menonggakkan kepalanya dan melihat managernya menatapnya dengan raut khawatir.

" you okay? " tanya Felyn.

" am i ever okay? "

Alice menghela nafas dan menarik nafas dengan dalam. Felyn buru - buru mengambilkannya sebuah botol mineral dan memberinya pada Alice.

" lo kenapa? " tanya Felyn.

" ga ada.. sekarang jadwal gue apa? " tanya Alice mengalihkan pembicaraan.

" ada undangan ke Kingdom's Tower, setelah itu.. lo free "

" jam berapa? " tanya Alice sambil mengunci kembali tutup botol itu.

" 1 jam lagi, sekarang kita berangkat "

Alice bangkit dari kursinya, memperhatikan kembali riasan wajahnya dan berjalan mengikuti managernya ini.

Alice kembali menyibukkan pikirannya pada lelaki semalam, Chris. Lelaki itu benar - benar sadar tanpa pengaruh alkohol sedikit pun. Dan lelaki itu benar - benar gila, menggempurnya hingga matahari terbit tanpa henti.

Pikirannya menggila, antara membenci lelaki itu karena memainkan peran Alice sebagai artis tapi ia juga tergila - gila dengan Chris, tepatnya dengan wajah dan tubuh atletis Chris.

" Alice "

Ia tersentak, menatap wajah datar Felyn lalu melihat kearah luar jendela mobil vannya.

Mereka sudah tiba didepan gedung pencakar langit itu. Alice tersenyum dan turun dari mobil untuk menyambut para wartawan dan kamera yang mereka bawa.

Felyn berjalan memandu Alice, sedangkan Alice berjalan dengan anggun dan tersenyum kearah kamera -kamera itu.

Alice memperhatikan para tamu yang sudah memasuki ballroom itu dan sepertinya acara akan segera dimulai.

" lo bisa sendiri kan? gue ada urusan lain yang lebih penting.. " ucap Felyn.

" bisa "

Felyn menatap dalam manik mata Alice dengan pandangan kosong. Ia mengehla nafasnya dan tersenyum pada Alice.

" kalau ada apa - apa, langsung hubungin gue, oke? entar gue jemput lo lagi "

Alice menganggukkan kepalanya dan meninggalkan Felyn didepan pintu ruangan raksasa itu.

Ia masuk dan mengikuti  seorang pelayan yang akan membawanya kekursi yang sudah disediakan.

Alice duduk disana dan orang - orang yang berada satu meja dengannya sibuk mengobrol. Dan satu hal yang Alice sadari, semua orang disini adalah orang penting.

Beberapa lampu dimatikan dan lampu sorot tertuju keatas panggung. Alice memperbaiki posisi duduknya agar dapat lebih luwes menghadap panggung.

Fokusnya jatuh pada seorang lelaki yang baru ia kenal semalam. Lelaki itu tersenyum sambil berjalan kearah meja yang ada disebelahnya. Dengan setelan jas berwarna dongker membalut tubuhnya.

Caught with You 1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang