ELEVEN

7 3 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Alice benar - benar suntuk. Tidak ada lagi yang menemaninya ketempat pemotretan, Christian menghilang sejak hari itu.

Alice duduk dikursi makeup itu, menatap ponselnya, menunggu pesan dan telfon dari Christian.

Ia bahkan tidak mengacuhkan Felyn yang duduk dikursi sebelahnya. Hubungannya dengan Felyn sedikit memburuk saat Alice tau, Felyn sering membicarakan Alice dengan model lainnya.

" lo udah bisa pulang. ga ada jadwal apa - apa lagi " ujar Felyn.

Alice berdiri, menarik tas serta jaketnya dan hendak pergi dari sana.

" wah, udah ga sibuk lagi, biasanya dari pagi sampe pagi ada job terus " sindir Desy.

Alice melanjutkan langkahnya, tak perduli dengan ucapan model berambut blonde itu.

Alice hanya tidak ingin memperpanjang masalah, karena Alice juga punya satu hal untuk menjatuhkan karir wanita itu.

Setibanya dirumah, Alice masuk kedalam kamarnya, mencampakkan tubuhnya diatas ranjang berukuran besar itu.

Matanya mengitari setiap sudut kamarnya. Dekorasi kamar yang awalnya berwarna peach kini dihiasi barang - barang Christian yang dominan berwarna abu - abu dan hitam.

Alice bangkit dan berjalan ke walk in closetnya. Baju - baju Christian tergantung disana, membuat walk in closet itu terkesan milik mereka berdua.

Dan satu hal lagi yang Alice baru sadari, aroma Christian melekat pada rumahnya. Aroma maskulin laki - laki itu tinggal disana.

Alice berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur. Ia mengambil beberapa buah dari lemari pendingin dan  membuat jus.

Alice mengeluarkan dua buah gelas, dan menuang jus itu disana.

Pikirannya melayang kejadian beberapa minggu lalu. Dimana ucapan Christian terngiang - ngiang dipikirannya.

" kalo kebutuhan udah ga bisa digangfu gugat dan punya peran penting juga bersifat jangka lama, kalau kemauan belum tentu butuh, sifatnya sementara. Dan lo itu kebutuhan gue, sex cuma kemauan "

" gue kebutuhan lo? " ucap Alice bermonolog, ia tertawa.

Alice menertawakan dirinya sendiri yang sekarang malah memikirkan Christian. Dadanya terasa sesak saat sebuah pemikiran terlintas di benaknya.

Ia mungkin harus melewati masa dimana, ada satu hal yang tak pernah terencanakan atau terpikirkan oleh Alice sebelumnya.

Ia mencintai lelaki itu. Alice mencintai Christian. Dan ia baru menyadarinya setelah lelaki itu menghilang tanpa kabar sedikitpun.

Dengan tangan kanannya memegang gelas berisi jus itu, ia berjalan kekamarnya dan menelfon managernya.

" gue butuh break, entar gue kabarin kapan gue ready " ucap Alice to the point saat Felyn menjawab telfonnya.

" lo kenapa? " tanya Felyn.

" gue mau refreshing aja "

Tanpa basa - basi lagi, Alice mematikan sambungan telfon itu. Ia membuka website penjualan tiket pesawat dan membeli tiket dengan penerbangan malam ini.

♨♨♨

Ini adalah hari kedua Alice di jepang. Dihari pertamanya tiba, tidak banyak yang ia lakukan, ia hanya menghabiskan harinya didalam kamar hotel.

Dan dihari kedua ini, Alice baru keluar dari kamar hotelnya setelah matahari terbenam. Dengan tujuan pusat street food jepang, ia pergi kesana dengan perut kroncongan.

Caught with You 1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang