Alice menggercapkan matanya beberapa kali. Ia menyibakkan selimut tebal itu dan melihat tangan besar Christian menimpa perutnya.
Alice dengan sangat perlahan menggeser tangan Christian dan turun dari ranjang itu.
Ia mengutipi pakaiannya lalu menggunakan kaos abu - abu milik Christian.
Sambil merenggangkan tubuhnya, Alice berjalan kearah dapur, mencari sesuatu untuk diminum.
Ia mengernyitkan dahinya bingung, apartment seluas ini sama sekali tidak ada air mineral, ataupun jus atau bahkan kopi dan susu.
Tidak ada air apapun selain botol - botol alkohol didalam lemari pendinginnya.
" dia bahkan lebih parah dari gue " gumam Alice.
Ia mengambil 2 kaleng bir dan meneguknya dengan cepat. Merasakan setiap aliran dingin pada tenggorokannya yang terasa sangat kering.
" uhukk "
Alice tersedak saat merasakan sebuah tangan melingkar pada perutnya. Tubuh besar Christian menopang pada tubuh Alice.
" awasss " ucap Alice kesal.
Christian menenggelamkan wajahnya pada bahu Alice, membuat Alice merasakan deru nafas hangat Christian.
Ia berdecak kesal dan memukul - mukul tangan Christian. Alice menundukkan kepalanya, melihat tangan kiri Chistian yang dengan nakal meremas dada sintalnya.
" Chris " panggil Alice dengan lembut.
" hm?? " sautnya.
" please, minggir donk "
Chris melonggarkan pelukannya dan mengangkat kepalanya dari bahu Alice. " emank lo mau ngapain? " tanya Christian.
" gue mau poop, udah diujung nih. lo mau bersihin kalo keluar disini? " tanya Alice.
Christian melepaskan pelukannya dan membiarkan Alice pergi. Alice berjalan menjauh, lalu berhenti dan membalikkan badannya.
" ketipu lo, wlekk " ucap Alice lalu menjulurkan lidahnya mengejek Christian.
Lelaki itu memajukan bibirnya, menatap sinis kearah Alice.
Alice memutuskan untuk mandi. Setelah mematikan shower, Alice saup - saup mendengar suara isak tangis. Ia mengenakan pakaiannya, berjalan keluar kamar mandi dan melihat Christian memeluk kakinya.
Christian menangis.
Alice berjalan cepat kearahnya. Ia tidak pernah menghadapi lelaki yang menangis sebelumnya. Ia perlahan mengusap bahu Christian.
" Chris.. lo kenapa? " tanya Alice dengan berhati - hati.
Tidak ada jawaban, Christian masih dalam posisinya dan Alice juga diam. Alice menguncang bahu Christian dengan perlahan, berharap pria itu mengangkat kepalanya.
" Chri " belum sempat Alice mengutarakan ucapannya, Christian makin tersedak dan mencengkram tangan Alice dengan kuat.
" no one loves me " gumam Christian disela tangisannya.
" no one needs me, i'm not even worth it "
Alice terpaku mendengar ucapannya, ia mendekatkan tubuhnya ke Christian dan memeluk laki - laki ini.
Nalurinya mengatakan seperti itu, Alice harus membuat Christian tenang. Yang langsung terbesit dipikiran Alice adalah, lelaki satu ini mungkin punya mental illness, dimana suatu saat dia bisa merasa hal - hal yang dapat membuatnya sedih, menangis atau marah dalam seketika.
Alice menepuk - nepuk pelan punggung Christian. Perlahan tapi pasti, tangisannya mulai berhenti. Tubuh Christian yang tadinya tegang sekarang merileks. Alice melepaskan pelukan itu, ia mengangkat wajah Christian dengan kedua telapak tangannya.
Wajahnya basah karena air mata, Alice tertawa dan mencubit lengan Christian.
" aw " desisnya. " apa yang lucu? " tanya Christian.
" you look like a baby " ujar Alice yang masih tertawa.
" bersihin tu ingus lo, body l-men hati hello kitty " canda Alice.
Alice bangkit dari ranjang itu, berjalan ke walk in closet dan mencari dimana lelaki itu menyimpan sapu tangan.
Ia kembali tertawa kecil saat melihat sebuah sapu tangan berwarna merah muda dengan motif daun diujung kain itu.
Alice menarik sapu tangan itu, membawanya kekamar dan menghampiri Christian yang masih dalam posisi duduk.
Lelaki itu menghela nafasnya dengan kasar saat Alice menyodorkan sapu tangan itu. Alice naik ke atas ranjang dan mengusap wajah basah Christian.
" lo.. "
" gue gapapa " ucap Christian. Alice menghentikan gerakan tangannya, Christian bangkit dari ranjang itu dan berjalan masuk kekamar mandi.
Alice mengendikkan bahunya. Ia turun dari ranjang dan sedikit merapikan penampilannya.
Alice baru saja hendak pergi dari apartment itu, tapi Christian berjalan melewatinya dengan sudah berpakaian rapi.
" gue anterin " ucap Christian sambil menggunakan jaket kulitnya.
" gausah, gue bawa mobil kok. lo tidur aja udah " tolak Alice, tapi Christian tampaknya akan tetap mengantarkan Alice pulang kerumahnya.
Setibanya dirumah Alice, ia turun dari mobil dan Christian langsung meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah kata pun.
Alice masuk kedalam rumahnya begitu penjaga rumah membukakan pagar. Ia mencampakkan tasnya dan berjalan kehalaman belakang tanpa memperdulikan Felyn yang memperhatikan Alice.
Felyn berjalan mengikuti langkah Alice dan berhenti tepat disampingnya " Alice, it's 4 am. Lo gak ketangkap kamera kan? "
" Fel, pernah ga sih, lo baru ketemu seseorang dan tanpa sadar lo ngerasa punya kesamaan tersembunyi sama orang itu? " tanya Alice.
Felyn terdiam, ia melipat kedua tangannya didepan dada dan berusaha untuk menjawab pertanyaan Alice.
" gak pernah, kenapa? emank apa kesamaan tersembunyi lo sama orang itu? "
Alice menatap Felyn dan tersenyum " sama - sama hobi nganu "
Felyn terdiam sementara Alice berjalan meninggalkannya dengan langkah gontai. Tentu saja, setelah kemarin capek dengan kerjaannya, ia menghabiskan kurang lebih 4 jam bermain bersama Christian.
Alice membantingkan tubuhnya diatas ranjang yang sangat empuk itu. Ia mengerang nikmat, merasakan seluruh tubuhnya rileks tanpa gangguan sedikit pun.
Ia menggapai kantung celananya dan mengeluarkan ponsel lalu mematikan lampu dari ponselnya.
Alice tersenyum saat lampu utama mati dan berganti dengan cahaya berbentuk bulan dan bintang dari stiker glow in the dark yang Alice tempel pada langit - langit kamarnya.
Ia jadi teringat masa kecilnya, kamarnya juga dulu seperti ini. Alice masih ingat dimana ibunya menempelkan stiker glow in the dark hampir disetiap inci dinding kamar Alice.
Alice takut gelap, tapi ia tidak bisa tidur kalau keadaan ruangan terang. Jadi ibunya memutuskan untuk menempel stiker itu, agar Alice tidak tidur dalam ketakutan.
♨♨♨
tinggalin jejak euyyy
vote + comment jangan lupa ya genks (´ε` )♡(´ε` )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught with You 1 [COMPLETED]
أدب الهواةCAUGHT WITH YOU 1 " Together we'll be fine " ------------------------ Masa lalu akan tetap jadi masa lalu. Gak ada gunanya menyesali semua perbuatan dan semua hal yang udah terjadi. Bukankah lebih baik untuk saling menerima? Bukankah lebih baik untu...