Gerombolan lelaki itu langsung terdiam, mereka bahkan menundukkan kepala mereka saat Christian menurunkan maskernya.
Tanpa berbicara sedikit pun, para lelaki itu meninggalkan Christian dan Alice berdua.
" ngapain lo kesini? " tanya Alice.
" gue yang harusnya nanya ke lo, ngapain lo kesini? ada urusan apa? " tanya Christian dengan intonasi tinggi.
Alice melangkah mundur saat mendengar suara Christian yang keras. Ia mengerutkan kening melihat wajah Christian yang tampak kesal.
" naik cepet "
Christian meninggalkan Alice, ia mengikuti Christian yang masuk kedalam mobil berwarna hitam itu.
Tenggorokan Alice terasa kering. Lidahnya keluh, ia ingin menanyakan sesuatu, tapi takut lelaki ini terlalu percaya diri.
" lo nyari gue kesini? " tanya Christian.
" gak " jawab Alice dengan spontan.
" lo nginep dimana? "
Alice mengeluarkan ponselnya, menunjukkan map kearah hotel yang ia maksud.
Christian membelalakkan matanya, ia menatap Alice tak percaya.
" kenapa? " tanya Alice penasaran.
Christian membanting kepalanya kebantalan kursi itu. Ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu menyalakan mobilnya.
" lo.. udah sering kesini ya? " tanya Alice, karena Christian tampak sangat mengenali jalan - jalan disini.
" sering " jawab Christian.
Setelah tiba dihotel yang Alice inapi, Alice membawanya kedalam kamar hotel.
Christian menghela nafasnya dengan kasar saat memasuki kamar itu. Dengan cekatan Christian mengitari seluruh kamar itu, mulai dari televisi, lampu meja, cermin toilet dan lampu yang ada ditoilet.
Christian mencampakkan benda - benda kecil berwarna hitam diatas kasur Alice.
" apaan tuh? " tanya Alice.
" kamera penyadap " ujar Christian.
" loh? buat apa? jadi gue gimana? semalam nyampe gue mandi, tadi pagi juga mandi. kelihatan donk?? " tanya Alice panik.
" gue kenal sama yang punya hotel, bisa diurus kok " ujar Christian.
" susun semua barang lo, tinggal di apart gue aja " sambungnya.
Alice langsung menyusun semua barangnya kedalam koper, tak butuh waktu lama, Alice dan Christian keluar dari hotel itu dan menuju Apartment Christian yang tidak terlalu jauh dari sana.
" lo.. jadi dari kemarin itu, lo disini? " tanya Alice.
Christian tersenyum, ia mendekatkan tubuhnya pada Alice lalu menyenderkan kepala dibahunya.
" iya.. kenapa? lo kangen sama gue? " tanya Christian.
" eng.. engga, kepedean lo " ujar Alice.
" jantung lo dag dig dug tuh, kedenger " ujar Christian sambil tertawa kecil.
Alice memukul paha lelaki itu " mana ada, boong ".
" urusan yang lo bilang berhari - hari gak selesai? kenapa lo gak ngabarin gue? " tanya Alice.
" harusnya besok gue balik, pesawat jam 4 subuh. Tapi gue jumpa cewe cantik ditempat prostitusi, gajadi balik deh " ujar Christian.
Alice memajukan tubuhnya, dan spontan Christian yang tadinya menyender langsung terjatuh.
Alice menggerutu, ia menarik bantal itu dan menghujani Christian dengan pukulan.
Christian tertawa geli melihat ekspresi Alice, bukannya marah, Christian makin tertawa saat Alice memukulnya.
" loh kenapa? kan cewe cantiknya lo? " tanya Christian yang masih tertawa.
Alice membanting tubuhnya, ia tidur membelakangi Christian yang masih sibuk tertawa melihat tingkah Alice.
" jangan ganggu, gue mau tidur " bentak Alice.
" omo.. gue udah berapa hari gak dapat jatah " ujar Christian.
" siapa suruh tiba - tiba ngilang, gue kira lo mati " ucap Alice dengan ketus.
Christian tidur menghadap punggung Alice, ia menelusupkan tangan besarnya kedalam baju Alice dan mengusap punggung itu dengan lembut.
" jangan pegang - pegang ya mesum " ujar Alice geram.
" tapi lo suka kan "
Birahi Alice semakin memuncak karena suara serak Christian. Ia duduk dan menatap Christian dengan intens.
" rawrr " ujar Christian dengan senyum nakalnya.
Alice mendekat pada Christian, membuka baju lelaki itu dan melumat bibirnya. Christian mengabsen barisan gigi Alice, bertukar ludah dan menghisap lidah Alice.
Salah satu tangan Christian turun, bermain dengan kemaluan Alice yang terasa semakin basah karena ulahnya.
Christian menindih tubuh Alice, merobek paksa kaos tipis itu dan menciumi setiap inci kulit mulus Alice.
Alice beberapa kali mengeluarkan desahannya saat Christian menambah jarinya didalam sana.
Setelah dirasanya cukup, Christian melakukan penyatuan. Menghentakkan dirinya dengan kuat dan dalam pada Alice.
Hentakan Christian semakin kencang dan tak beraturan, membuat rasa geli sekaligus nikmat diantara keduanya.
Tubuh Alice bergelinjang kuat dan Christian mengerang saat merasakan pelepasan mereka.
Christian membiarkan cairan hangat itu bersarang didalam Alice. Tanpa melepaskan miliknya, Christian kembali melumat bibir Alice dan sesekali membiarkannya bernafas.
Alice menjauhkan wajahnya dari Christian. Ia mengusap wajah lelaki itu dan menatap matanya dengan lekat. Sejak hari ini, Alice memutuskan untuk tidak berjauhan dengannya.
Ia tak masalah kalau Christian mengikutinya seperti seorang bodyguard dan Alice juga tak masalah kalau Christian mengirimi pesan dan menelfonnya setiap saat.
♨♨♨
Vote ya vote..
jangan lupa vote woi cptttt 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught with You 1 [COMPLETED]
FanfictionCAUGHT WITH YOU 1 " Together we'll be fine " ------------------------ Masa lalu akan tetap jadi masa lalu. Gak ada gunanya menyesali semua perbuatan dan semua hal yang udah terjadi. Bukankah lebih baik untuk saling menerima? Bukankah lebih baik untu...