" Felyn " ucap perempuan itu sambil menyodorkan tangan kanannya. Emma sempat terdiam sebentar, lalu membalas salaman itu " Emma ".
" Kau bekerja paruh waktu disini? " tanya perempuan bernama Felyn itu.
Ia menganggukkan kepalanya " iya ". Emma baru saja menyelesaikan pekerjaannya, menghidangkan alkohol berkelas dimeja VIP itu.
" sebentar " ucap Felyn. Emma menatap perempuan itu dengan bingung. Ia mengeluarkan ponselnya " berapa nomor ponsel mu? "
" ah.. aku.. " ucapnya terbata - bata.
Felyn tersenyum, ia membuka dompetnya dan mengeluarkan secarik kartu nama dari sana.
" Kalau kau tidak sibuk, kau bisa hubungi aku. Atau kau juga bisa langsung datang ke kantor ku " ucap Felyn. Emma menerima kartu nama itu dan menyimpannya di kantong rok.
" aku akan menunggu " lanjutnya. Emma menganggukkan kepala dan mengucapkan terima kasih pada perempuan itu.
♨♨♨
Emma menyandarkan tubuhnya pada tembok. Ia baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat singkat.
Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam, dimana seorang perempuan memberinya kartu nama dan memintanya untuk menemui perempuan itu.
" apa dia berniat menjual ku? " tanya Emma pada dirinya sendiri sambil tertawa.
Ia tidak punya banyak waktu senggang. Ia bangkit dari kasur tipisnya dan bersiap untuk bekerja paruh waktu disalah satu supermarket.
Tapi pikirannya terus tertuju pada perempuan bernama Felyn. Dalam setengah perjalanan menuju tempat kerjanya, ia berhenti.
Ia menarik nafas dan memejamkan matanya, kemudian menarik tas selempangnya dan mencari kartu nama semalam. Ia membaca kartu nama itu, terpampang jelas disana, nama serta alamat agensi terbesar dinegaranya.
Ia menutup mulut dengan tangan kasarnya. Tidak menyangka akan mendapat kartu nama seorang manager dari agensi tersebut.
" ah.. gak mungkin aku dijadikan seorang artis. mus ta hil " batinnya.
Tapi egonya sirna, ia akhirnya berjalan kembali ke apartment. Berganti baju dan menggunakan sedikit bedan tabur tak bermerk.
Dengan semangat ia berjalan kaki menuju ke alamat yang tertera dikartu nama itu.
Dan saat tiba, ia dibuat pangling dengan gedung raksasa itu. Ia masuk dengan perlahan kedalam sana, memperhatikan setiap orang yang berlalu lalang.
" maaf, saya mau bertemu dengan Felyn " ucap Emma pada seorang wanita yang sedang asik duduk dikursi lobi itu.
" dari siapa? apa sudah buat janji? " tanya wanita itu sedikit ketus sambil memperhatikan dandanan Emma dengan tatapan mencemooh.
" Saya Emma. Semalam Felyn minta saya kesini "
" maaf, tapi kalau gak ada janji resmi ya gak bisa masuk. Apalagi kalo bukan orang penting " ujarnya.
" dia orang penting "
Emma dan wanita itu melihat kearah yang sama. Orang yang dituju, Felyn baru saja datang.
" dia calon model. perhatikan sikap mu " ucap Felyn.
Wanita itu berdiri dan membungkukkan tubuhnya pada Felyn serta meminta maaf karena sikapnya.
Felyn tersenyum pada Emma, ia menarik tangan Emma tanpa ragu dan membawanya keruang kerja.
" i found you attractive. langsung ke inti saja, apa kau mau dilatih dan bekerja pada agensi ini? " tanya Felyn to the point.
Emma menganga. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. " Aku sudah terbiasa dengan pekerjaan dan aku juga mudah memahami. Tapi, aku akan bekerja sebagai apa disini? " tanya Emma.
" model dan aktris " ujar Felyn.
" ah.. dan nama mu akan diubah jadi.. Alice ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught with You 1 [COMPLETED]
FanficCAUGHT WITH YOU 1 " Together we'll be fine " ------------------------ Masa lalu akan tetap jadi masa lalu. Gak ada gunanya menyesali semua perbuatan dan semua hal yang udah terjadi. Bukankah lebih baik untuk saling menerima? Bukankah lebih baik untu...