Christian terbangun, ia meraba punggung Alice yang terasa basah karena keringat. Christian cukup yakin suhu ruangan ini dingin, kalaupun itu keringat sisa aksi percintaan mereka tadi, harusnya sekarang sudah kering.
Ia menarik bajunya yang tergeletak dilantai dan menyeka keringat Alice dengan lembut, takut kalau wanita ini terbangun.
Christian langsung berhenti saat merasakan pergerakan Alice. Ia menatap wajah Alice, matanya tertutup tapi mengeluarkan air mata.
" mom " erang Alice.
" ha? " tanya Christian. Ia merasa mungkin salah dengar, Christian menaikkan suhu pendingin ruangan lalu kembali kekasurnya.
Alice tiba - tiba teriak, meraung memanggil ibunya. Ia menangis tersedak - sedak. Christian panik, ia mengangkat kepala Alice keatas pahanya.
Christian menepuk pelan pipi Alice. " Alice, lo mimpi ? " tanya nya.
Alice masih menangis sambil berteriak, seakan - akan ia bermimpi sesuatu yang sangat mengerikan.
" Alice, bangun please.. Alice " Christian mengguncang tubuhnya dengan kuat, agar wanita itu terbangun dari mimpi buruknya.
" Alice! " teriak Christian, Alice tersentak, ia menggigit bibirnya.
" lo mimpi apa? " tanya Christian.
Alice memejamkan matanya dengan kuat, ia ingat pasti mimpinya, tapi dengan menceritakannya pun tidak akan membuatnya lega.
" ga ada " ucap Alice berbohong.
" gue tau lo bohong, but its okay, i feel you "
Christian membaringkan tubuhnya, menarik selimut untuk menutup tubuh Alice. Ia mengusap pelan bahu perempuan itu dan salah satu tangannya menopang tubuhnya.
" tidur lagi deh lo, masih jam 3an " ujar Christian.
Christian mendengus saat memastikan Alice sudah tertidur. Ia memperhatikan wajah Alice, menerka - nerka, apa yang sebenarnya Alice sembunyikan.
Mereka sudah dua bulan menjadi fwb, Christian sudah beberapa kali melihat wanita ini berteriak dan menangis dalam tidurnya.
Bahkan terkadang Christian tidak bisa tidur untuk memastikan wanita ini baik - baik saja.
Dan besoknya saat terbangun, Alice akan bertindak biasa saja, seakan - akan tidak terjadi apapun sebelumnya.
♨♨♨
Alice mendengus setelah membaca pesan dari managernya. Ia lagi - lagi gagal mengambil peran untuk sebuah iklan.
" kenapa lo? " tanya Christian yang baru saja masuk keruangan kosong itu.
" ga dapat peran, ya ga dapat duit " ujar Alice kesal.
" kalo lo butuh apa - apa kan bisa minta sama gue " ucapnya sembari memberi petunjuk pada para pekerja itu.
Setelah memilih - milih rumah, akhirnya Christian memutuskan untuk membeli rumah yang berada dipusat kota, katanya agar tetap dapat mendengar bisingnya dunia jadi dia tidak merasa sendiri.
Alice menyimpan ponselnya didalam saku celana jeansnya. Ia berjalan keluar dari ruangan itu, memperhatikan beberapa orang yang sibuk mengangkat perabot - perabot baru yang dipesan Christian.
" lo masih punya keluarga, kenapa gak serumah aja sama mereka? " tanya Alice.
" gue.. gue ga pernah merasa dirumah yang tepat "
Alice memutar kepalanya, menatap wajah datar lelaki itu. Ia tidak tau banyak tentang Christian, atau lebih tepatnya ia sama sekali tidak tau apa - apa tentang Christian kecuali gangguan kecemasan yang ia miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught with You 1 [COMPLETED]
FanficCAUGHT WITH YOU 1 " Together we'll be fine " ------------------------ Masa lalu akan tetap jadi masa lalu. Gak ada gunanya menyesali semua perbuatan dan semua hal yang udah terjadi. Bukankah lebih baik untuk saling menerima? Bukankah lebih baik untu...