25. NATHAN

626 39 36
                                    

Ajari aku tersenyum yang tulus tapi bukan untuk siapa - siapa melainkan untuk diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajari aku tersenyum yang tulus tapi bukan untuk siapa - siapa melainkan untuk diriku sendiri.


•  •  •  •  •

Nathan keluar dari ruang BK bersama seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda. Disusul siswa bernama Gilang dan ibunya. Sesuai apa yang kemarin bu Winda minta. Memanggil orang tua ke sekolah. Dan, hari ini mereka berdua membawa orang tua masing masing.

Setelah kepergian orang tua dan Gilang. Nathan melangkah ke pinggir lapangan. Lebih tepatnya menghampiri siswi yang tengah duduk dikuris pinggir lapangan dengan pohon mangga sebagai penghalang sinar matahari yang sangat terik hari ini.

Siswi tersebut sedang membaca sebuah buku, seperti novel. Nathan ingat cewe yang tengah membaca itu sangat gemar membaca hal hal yang berbau fiksi. Salah satu hobby dia.

"Ehem!" Nathan berdehem dibelakang cewe itu. Dia menoleh kearah Nathan dan menampakan senyum manisnya. Senyum yang membuat Nathan suka dari sosok cewe yang tengah menatapnya.

Nathan duduk disamping cewe itu dan melihat novel yang tengah dibaca. Novel bergenre romance. Tipikal cewe pada umumnya. Nathan bahkan bergidik geli membayangkan isi novel yang romantis romantis itu. Mengelikan.

Nathan menatap cewe yang duduk disampingnya. "Kok sendirian? Yang lain mana?"

"Lagi dikelas. Males aku kalo lagi baca trus suasananya brisik. Gak dapet feel kalo baca. Jadinya disini sendirian," jelas cewe itu kembali membaca novelnya.

Nathan mengangguk. Mengerti. "Lo gak kengen gue?" tanyanya sengaja mengoda cewe disampingnya.

"Kangen," ujarnya sedikit merengek. Kemudian menutup novel yang tengah dibacanya. Tak lupa melipat ujung buku, sebagai tanda bacaannya. Lalu menatap Nathan kesal. "Kemana aja sih dari kemaren ngilang. Chat gak dibelas telpon gak diangkat."

Nathan terkekeh. Tangannya terangkat untuk mengelus rambut panjang sebahu cewe itu. "Gue sibuk. Gak sempet mainin hp." ujar Nathan mencoba memberi pengertian padanya.

"Bilang aja sibuk sama yang lain," cibirnya.

Nathan tertawa sambil mengacak acak rambut cewe disampingnya ini. Mengemaskan seperti Kinara. Tunggu kenapa dirinya memikirkan Kinara? Ah jadi kangen kan.

"Kalo udah tau ngapain nanya elah ra."

Cewe itu menatap Nathan jengah. "Ihh harus adil dong Nath. Kamu sendiri yang janji bakalan adil sama pacar pacar kamu yang lain. Tapi apa? Gak ada tuh. Malah sekarang sibuk sama pdkt kamu terus."

Nathan menyengit tidak paham. "Pdkt?"

"Gak usah sok gak tau! Ngeselin!" ujar cewe itu sinis.

Nathan terkekeh geli. Nathan tau maksud cewe disampingnya. Tiara–salah satu pacarnya. Tiara sosok yang tidak banyak menuntut. Tiara hanya ingin Nathan adil kepada semua pacarnya. Tidak ada yang dibeda bedakan. Satu lagi, komunikasi juga penting. Sebisa mungkin Nathan harus memberi kabar pada Tiara. Hanya itu yang diminta Tiara.

NATHAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang