14. NATHAN

356 36 21
                                    

Sekarang aku percaya sama apa yang orang orang yang katanya. Cowo kalo semakin dikejar kejar, semakin mereka diperjuangin. Semakin seenaknya sendiri dan semakin membuat kita sakit hati olehnya.

###

Nathan dan teman temannya bermain basket di lapangan saat pulang sekolah. Ini sudah kebiasan Nathan dan yang lain.

Nathan itu kapten basket. Dulu saat koma jabatan kapten di pegang oleh Devan dan saat dirinya sudah kembali jabatan kaptennya pun di balikan.

Arga dan Brian duduk di samping lapangan sambil menonton Nathan dan teman temannya bermain. Arga, Brian, dan juga Leon bukan anak basket melainkan anak futsal. Hanya Nathan, Devan dan Alden yang anak basket.

Devan mengedarkan pandangannya kekoridor kelas XI. Para murid sudah mulai pulang dan Devan harus mencari seseorang untuk menjalankan tugasnya.

Ketemu. Dia sedang memainkan ponselnya sambil berjalan bersama temen temannya. Devan tersenyum melihat sosok cewe yang dia cari.

"Van lo cari siapa sih? Lanjut main anjir," celetuk salah satu teman basketnya.

"Bentar."

"BABU!" teriak Devan keras.

Permainan basket berhenti saat Devan berteriak. Bukan hanya anak basket namun para murid yang hendak pulangpun menghentikan langkahnya. Sekedar penasaran siapa yang dimaksud Devan.

Kinara yang mendengar teriakan itupun menatap lapangan. Tatapan Kinara jatuh pada Devan yang sedang tersenyum menatapnya dan melambaikan tangan.

Kinara meneguk air liurnya. Kinara lupa jika ia masih mempunyai tangungjawab sebagai pesuruh Devan selama seminggu.

"SINI CEPETAN!" Teriak Devan kembali.

"Ra, maksud Devan tuh siapa ya? Babu siapa?" Salsa menyenggol lengan Kinara.

"Gue," balas Kinara.

"Hah?" beo Salsa, Melody dan Adara bersamaan.

Kinara menghembuskan nafas. Menatap temen temennya yang bingung. "Gue jadi babu Devan selama seminggu."

"Kok bisa sih?" tanya Adara.

"Ceriatanya panjang. Nanti gue ceritain," jeda Kinara sejenak.

"Kalian pulang duluan ya," pinta Kinara.

"WOI KINARA! LAMA LO! SINI!" kembali terdengar teriakan.

"Gue duluan. Bye," Kinara melangkah mendekati Devan yang berkacak pinggang.

Kinara berdiri dihadapan Devan yang sedang menatapnya. Semua pasang mata memperhatikan Devan dan Kinara.

"Lo mau apaan? Cepet bilang," ujar Kinara to the point.

Devan terkekeh melihat wajah cemberut Kinara. Terlihat sangat menggemaskan ditambah bibirnya yang dimajukan.

"Beliin gue minuman dikantin," printah Devan.

Kinara menganggukan kepalanya mengerti. Semakin cepat menjalankan tugasnya sebagai pesuruh semakin cepat pula Kinara pulang.

Nathan menghampiri Devan saat Kinara sudah berlalu. Nathan penasaran kenapa bisa Kinara menjadi pesuruh Devan. Lagipula Kinara mau mauan disuruh.

"Maksud lo apaan? Kok lo nyuruh si Kinara beli minuman dikantin?" tanya Nathan.

"Kinara jadi babu gue selama seminggu," jawab Devan sambil mengelap keringat didahinya.

NATHAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang