23. NATHAN

327 36 55
                                    

Aku berterima kasih banyak pada Tuhan. Kenapa? Karna telah menghadirkan dirimu didunia ini.

###

"Lama tak jumpa Nath."

Nathan menatap sinis pada segerombol cowo yang berlagak sok keren. Nathan sudah muak dengan wajah wajah itu. Dari dulu mereka tidak mau kalah dari Natabelas. Selalu saja bikin ulah.

Salah satu dari mereka maju. Lebih tepatnya menghampiri Nathan. Sang ketua Saxis, Farrel. Nathan mengakui jika Farrel itu lumayan tampan tapi sayang kelakuan bejat. Percuma tampan jika begitu. Ngaca Nath!

Farrel. Sosok yang tidak mau kalah dari Nathan. Dulu mereka berteman layaknya teman cowo pada umumnya. Tapi saat Nathan mulai menang dalam perlombaan balap, Farrel mulai berubah. Rasa iri itu muncul dalam diri Farrel. Dulu dia jadi yang pertama tapi setelah Nathan hadir dirinya tersingkirkan, menjadi nomer dua. Dan itu membuat Farrel tidak suka.

"Inget konsekuensinya kalo lo kalah?"

Pertanyaan Farrel membuatnya kesal. Nathan ingat betul tentang itu. Jika dia kalah harus mengakui kalau Natabelas kalah dari Saxis. Tapi tak akan semudah itu mengalahkan seorang jagoan seperti Nathan.

"Gue kasian sama lo rel. Segitunya lo mau gue ngaku kalah didepan lo?" Nathan menatap tenggil Farrel. Senyum sinis Nathan terukir saat melihat rahang Farrel mengeras. "Ngimpi lo ketinggalan bro." ejeknya.

"Udahlah Nath. Orang gila ngapain kita ladenin omongannya sih? Kita ntar ikut gila," ujar Brian menyilangkan kedua tangannya, songong.

"Kalah ya kalah. Ngaku aja apa susahnya," tambah Devan terkekeh.

"Bangsat!" umpat Farrel lalu pergi diikuti teman temannya. Nathan tersenyum remeh melihat gerombolan Farrel. Sampai kapan pun Farrel tidak akan menang dan yang akan menjadi pemenang itu Nathan. Begitu pikir Nathan mutlak.

Kini kedua kubu sudah siap untuk bertanding. Terlihat Nathan yang tetap santai. Berbeda dengan Farrel yang terlihat sedikit berbeda. Entah. Nathan merasa jika Farrel menyiapkan rencana agar dirinya kalah. Nathan tau otak Farrel. Licik.

Perempuan yang mengunakan pakaian seksi dengan membawa bendera didepan. Melirik Nathan kemudian Farrel. Sedang mengamati apakah mereka sudah siap apa belum. Dan sepertinya mereka berdua siap.

Perempuan itu mengkibaskan bendera hitam putih kekanan dan kekiri. Tanda jika pertandingan akan segera dimulai.

"One.
Two.
Three.
And go!"  intruksinya memulai balapan sambil mengkibaskan benderanya.

Setelah mendengar itu. Nathan dan Farrel melesat cepat. Tak mau kalah. Nathan berada dibelakang Farrel. Sengaja. Biarkan saja Farrel merasakan yang namanya kemenangan dulu. Nanti jika hampir mendekati garis finish baru dirinya melesat cepat.

Tepat didepan garis finish. Nathan dengan cepat menyelip Farrel namun dengan usilnya Farrel menendang bagian belakang motor Nathan. Untung saja Nathan bisa menyeimbangkan motornya. Jika tidak riwayat tubuhnya membentur aspal mulus itu.

NATHAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang