16. NATHAN

330 36 17
                                    

Bahagia ngak selalu tentang pacar ataupun uang. Dengan ketawa sama temen aja udah bikin bahagia.

###

Apartment yang cukup luas itu terlihat sangat tidak terawat dengan baik. Terbukti dengan banyak sekali bungkus jajan yang tergeletak di ruang televisi. Ditambah kaleng soda yang tergeletak dilantai.

Baju dan celana yang pernah digunakan terabaikan begitu saja. Tergeletak ditepi sofa, daun pintu kamar, dan kursi makan. Terlalu malas untuk membersihkannya.

Seminggu sekali Apartment-nya dibersihkan oleh petugas kebersihan yang dia sewa. Bukan hanya itu, pakaian kotor pun dia menyewa pekerja loundri untuk mengambilnya.

Seperti hari hari biasa. Apartment-nya selalu saja sepi. Akan ramai jika terisi oleh teman temannya jika main sampai menginap pula.

Devan menghembuskan nafas lelah. Kenapa hidupnya penuh dengan kesepian. Dia ingin merasakan kembali hangatnya keluarga. Saat mereka bertiga menghabiskan waktu bersama sama.

"Devan nanti kalo udah besar mau jadi apa?" tanya sang Ayah.

"Mau jadi doktel pa! Nanti kalo mama sama papa sakit Devan yang ngobatin," balas Devan kecil yang masih belum lancar mengucapkan huruf 'r'.

"Anak kesayangan mama pinter banget sih." ujar sang mama lalu mencium pipi gembul Devan gemas.

"Iya dong kan anaknya mama Wina sama papa Surya!" jawab Devan kecil penuh semangat.

"Sini sini papa peluk jagoan papa." Devan kecil memeluk Surya dengan erat dilanjut Wina juga memeluknya. Mereka bertiga berpelukan seperti Teletubbies saja.

"Ini salah kamu mas! Kamu aja udah tau punya istri sama anak tapi malah selingkuh sama jalang!" pekik Wina sambil menangis.

"Saya selingkuh juga karna kamu! Kamu mau mauan digodain dan di ajak jalan sama bos kamu itu!" balas Surya tak mau kalah.

"Dia itu bos  aku mas! Kita keluar karna mau ketemu klien!"

NATHAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang