Mencoba mengikhlaskan apa yang menimpah kita saat ini rasanya susah sekali, begitu sulit.
Namun jika kita belum mencoba? Kita tidak akan tau hasilnya bukan?
###
Hari kamis ini entah kenapa guru membeskan semua murid dari palajaran. Para guru sedang rapat dadakan dan memberikan jamkos kepada semua kelas dengan syarat tetap didalam kelas. Namun masih ada yang bandel, malah keluar kelas.
Seperti hari hari jika ada jamkos. Kelas XI 3 semua murid sibuk dengan urusan meraka, ada yang bergosip, mabar game, atau sekedar tidur.
Agum tiba tiba datang kekelas Kinara dan duduk dibangku Salsa. Salsa sedang meonton drama korea bersama Adara didepan mejanya. Sedangkan Melody bersama teman teman lainnya, bergosip!
"Eh kok boleh keluar kelas?" tanya Kinara saat Agum duduk disampingnya.
"Emang ga boleh keluar kelas?" bukannya manjawab malah Agum berbalik tanya.
Kinara memutar bola matanya malas lalu melanjutkan game cacing diponselnya. Tadi sudah peringkat satu namun gara gara kedatangan Agum tiba tiba cacingnya mati.
Agum hanya terkekeh. Gadinya ini sungguh menggemaskan sekali. Agum memainkan rambut Kinara. Menggulung gulungkannya lalu meluruskannya lagi, sudah rapih digulung lagi. Seperti itu terus.
"Aku ga tau kalo ga ada kamu disisi aku," ucap Agum tiba tiba.
Kinara menatap Agum penasaran. Ada apa? Kenapa Agum tiba tiba berbicara seperti ini? Pikirnya.
"Tumben amat ngomong gitu?" sinis Kinara.
Agum tersenyum lalu mengacak acak rambut Kinara gemes. "Aku ga bisa hidup tanpa kamu tau."
"Masa?" goda Kinara.
"Iya, aku ga mau kamu ninggalin aku," ucapnya tegas. "aku juga ga akan ninggalin kamu."
"Bulshit!" sahut seseorang dari belakang.
Kinara yang tau itu suara siapa hanya diam menatap Agum. Agum melirik kebelakang dengan sinis, terdapat Leon dan Brian yang sedang memiringkan posel mereka tanda mereka sedang bermain game.
Agum memandang wajah cantik didepannya ini sambil tersenyum. Tangannya perlahan mengelus pipi lembut Kinara.
"Aku ga percaya tuh! Ga ada bukti!" ucap Kinara bercanda.
"Mau aku buktiin kaya apa lagi? Aku selalu ada disamping kamu, kalo kamu butuh bantuan aku ada, kalo kamu lagi sedih aku juga ada, sebaliknya juga gitu. Kamu selalu ada disamping aku," Agum mengelus tangan mungil Kinara.
Kinara hanya menampakan senyum manisnya. Tak lupa rona merah dikedua pipinya.
"Cie bulshing," goda Agum.
Kinara menatap rajam Agum lalu memukul bahunya kesal. "Apaan sih!"
Drttt
Ponsel Agum bergetar dimeja. Ada pesan masuk dari seseorang. Kinara bisa melihatnya, hanya ada huruf M dilayar ponselnya. Alena menyengit bingung, siapa M? Apa selingkuhannya? Kalau teman tidak biasanya Agum meninisalkan kontak seseorang.
Agum membuka ponselnya dan membaca lalu memasukan ponselnya. Agum menatap Kinara dengan raut menyesal.
"Aku kekelas ya, tadi temen aku chat katanya ada masalah," ucapnya dengan rasa bersalah. "Padahal masih kangen sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN (ONGOING)
Teen FictionSetelah sang ketua yang koma selama setahun dan mereka seperti lenyap ditelan bumi. Kini mereka kembali memulai aksinya. Nathan Arthajuna Dirgama itulah dia ketua dari NATABELAS. Dihina, dicela, dibedakan, tak dianggap, dikucilkan oleh orang orang t...