13. NATHAN

376 43 5
                                    

Kalo mau jadi manusia ya manusia jangan jadi manusia tapi sifat kek anjing.

###

Kinara melangkahkan kakinya malas dikoridor sekolah. Hari ini mood nya sedang tidak baik. Tadi malam Kinara menonton drama korea dan pemain laki lakinya pergi meninggalkan si perempuan tanpa sebab. Endingnya sunggu menyedihkan, si perempuan meninggal karna kecelakan. Sunggu miris.

Bukan hanya itu yang membuat Kinara badmood. Papa dan Mamanya akan pergi ke luar kota selama seminggu dan itu membuat Kinara bertambah sedih. Kinara ingin ikut tapi dirinya juga harus bersekolah.

Kinara menghembuskan nafasnya. Langkah Kinara terhenti saat melihat Marsya yang sedang berusaha menghentikan langkah Agum. Kening Kinara menyengit bingung.

Kenapa tuh mereka?

Tatapan Kinara dan Agum bertemu. Sekitar 5 dekit akhirnya Kinara memutuskan sepihak acara tatapan itu. Entahlah apa yang sedang dirasakan lubuk hati Kinara. Dia merasa rindu dengan sosok itu.

Apa sih lo ra! Lupain dia! Lo harus move on!

Kinara melanjutkan langkahnya yang sempat terhanti. Sejujurnya ia penasaran ada apa dengan Agum dan Marsya. Kemarin Kinara liat masih baik baik aja kenapa sekarang seperti sedang ada masalah.

Kinara menggeleng gelengkan kepalanya. Cukup Kinara. Ini sudah tidak penting lagi buat kamu. Relakan Agum dengan orang lain. Cukup liat dia bahagia saja sudah bagus.

"Kinara," panggil seseorang dibelakangnya.

Kinara mengetahui suara itu. Sangat familiar. Suara itu yang sudah lima bulan menemaninya. Bohong kalau Kinara tidak merindukannya. Kinara rindu saat dia menyebut namanya. Saat dia tertawa atau terkekeh karnanya. Senyumnya dan perlakuan lembut yang Kinara dapatkan darinya, sungguh Kinara rindu.

Kinara menoleh padanya. Dilihat dia sedang tersenyum menatap Kinara. Melihat senyumnya, ada sedikit kelegaan dilubuk hati Kinara. Rasanya bahagia.

"Apa?" tanya Kinara.

"Aku mau ngomong sama kamu," ujarnya yang masih menggunakan aku-kamu walaupun sudah tidak melilki hubungan apapun.

"Itu udah ngomong," balas Kinara terkekeh.

Agum hanya tersenyum membalas perkataan Kinara. Tangan Agum yang entah dari mana sudah berada dikepala Kinara dan mengelusnya lembut.

Kekehan Kinara berhenti. Tubuhnya menegang saat Agum dengan berani mengelus rambutnya dikoridor kelas. Banyak siswa maupun siswi yang melihat kejadian ini bahkan Marsya masih dibelakang Agum dan dengan tatapan tidak percaya. Kinara pastikan ini akan menjadi topik yang hangat untuk mereka gosipkan.

Tangan Agum ditepis kasar. Sebuah decakan terdengar dekat disampingnya. Kinara melihatnya sosok itu. Tanpa Kinara duga dia menarik Kinara untuk merangkul bahunya.

"Lo jangan sentuh milik gue!" ucapnya dengan tajam pada Agum.

"Emang lo siapanya Kinara? Nggak usah belagu lo. Mentang mentang lo ketua geng dan cucu pemilik sekolah terus lo seenaknya gitu," balas Agum tidak terima.

NATHAN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang