22

468 66 7
                                    

“kalau saya..”

“gak usah formal formal, bosenin” potong Suga

Yuna mengerucutkan bibirnya kesal, lalu akhirnya menghela nafas dan kembali bicara.

“kalau aku ada di pihak penyerang Yeonjun, kak Suga di pihak penyerang Beomgyu, Sanha di pihak penyerang Soobin, terus kakak di pihak mana?” tanya Yuna

“pihak serang semuanya dong” jawab Taehyung

Suga terdiam sejenak, lalu menelepon seseorang. Mungkin managernya.

“halo, bisa ke dream star café? Iya, beliin gua ice cappuccino aja pak, sekalian tolong fotoin staff yang ada disana”

Suga memang begitu, tidak terlalu sopan pada siapapun entah yang muda atau yang tua. Setelah selesai menelepon, Suga menyimpan ponselnya di saku celananya.

“lah haus bang? Napa gak pesen aja di café ini?” tanya Taehyung

“yang pengen minum gua, kenapa jadi lu yang ngatur?” tanya Suga

Taehyung menghela nafasnya, melihat Suga yang seperti itu dia jadi teringat dengan adiknya, Kang Taehyun.

Sebenarnya Taehyun dulu adalah anak yang periang dan ramah, namun karena sesuatu hal, Taehyun pun berubah menjadi pribadi yang datar dan savage seperti Suga. Itu juga adalah salah satu hal mengapa Taehyung ingin balas dendam pada trio choi.

Mereka sudah menghancurkan hidup Taehyung dan Taehyun, sebenarnya hanya Soobin dan Beomgyu. Namun karena Yeonjun adalah penyebab berubahnya Taehyun, tentu saja kini sasaran Taehyung adalah satu keluarga trio choi.

“Yeonjun sialan” guman Taehyung

Ting! Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Suga, Suga mengeceknya lalu tersenyum sinis

“Sanha ketemu, dia kerja di dream star café” kata Suga singkat

Taehyung mengerutkan dahinya heran, bagaimana bisa Suga menemukannya dengan cepat? Taehyung saja sudah berbulan bulan mencarinya

“oke, gua pergi dulu, deadline lebih penting”

Suga berdiri lalu berlalu begitu saja, Yuna dan Taehyung pun saling tatap. Sampai akhirnya mereka berdua larut dalam pikiran masing masing.
.
.
.
Huening melangkahkan kakinya menuju kantor polisi, saat hendak masuk ke dalam kantor polisi, Huening tak sengaja disenggol oleh seseorang yang dikenalnya. Namun orang tersebut tidak mengenal nya, ya kurang lebih seperti kita naksir seseorang namun orang itu bahkan tak tau kita ini bernafas atau tidak.

“ah maaf” katanya, Huening mengangguk sekilas lalu orang tersebut pergi

“hm berarti kak Ryujin udah masuk kesini ya..” guman Huening

Huening pun masuk lalu melihat sekeliling, kantor polisi sedikit ramai hari ini. Akhirnya Huening pun mendekati seorang agen polisi yang kelihatan tidak terlalu sibuk.

“permisi pak, saya mau ketemu seorang tahanan disini. Bisa?” tanya Huening sopan

Orang tersebut menoleh lalu tersenyum

“oh hai, boleh kayaknya, bentar gua nanya bapak gua dulu” jawabnya

Huening mengerutkan dahinya bingung, mengapa agen polisi yang satu ini terlihat akrab dan seumuran dengannya? Akhirnya orang tersebut mendekati seorang polisi lalu membicarakan sesuatu, mungkin tentang Huening yang ingin mengunjungi salah satu tahanan.

“boleh, tapi tunggu sekitar lima menitan katanya” kata orang tersebut saat kembali

Huening mengangguk. Karena merasa bosan akhirnya Huening mencoba mengajak berbicara orang yang disangka agen polisi tersebut.

“udah lama kerja disini pak?” tanya Huening

Orang tersebut tertawa, mengundang kebingungan Huening.

“pftt apa banget gua dipanggil pak, gua masih muda.  Lahir aja tahun 00, kayaknya seumuran sama lu deh” katanya

Huening mengangguk paham, pantas saja terlihat seumuran

“kenalin, gua Hwang Hyunjin. Btw gua disini gak kerja, lagi mampir aja mau ketemu bapak gua” Hyunjin mengulurkan tangannya

Huening pun membalasnya dengan ramah

“Kai Kamal Huening, lebih muda dari lu dua tahun sih. Bebas panggil apa asalkan jangan sayang soalnya gua masih normal”

Hyunjin mengangguk, lalu seorang polisi memberi kode pada Hyunjin.

“Kai, tuh lu udah bisa ketemu sama tahanan” kata Hyunjin

Huening mengangguk, lalu pergi menuju ruang untuk bertemu dengan tahanan. Hyunjin memperhatikan Huening, lalu tersenyum sinis

“langkah pertama yang bagus, Hwang Handsome Hyunjin” guman Hyunjin
.
.
.
“saya mau ketemu saudari Shin Ryujin pak”

“baik, sebentar”

Huening mengangguk, lalu mengetukan jarinya pada meja beberapa kali. Menimbulkan irama yang berhasil menghilangkan setengah kadar kebosanan Huening.

Tak lama kemudian, Ryujin masuk dengan wajah lesu. Ryujin pun duduk di depan Huening, lalu menatap Huening bingung.

“kamu siapa? Kita pernah ketemu?” tanya Ryujin

Huening tersenyum ramah, lalu menggeleng

“kenalin, aku Kai Kamal Huening. Biar lebih sopan aku panggil kamu kak Ryujin oke?”

“kamu bahkan tau nama aku, kamu sebenernya siapa hah?” tanya Ryujin

Huening tersenyum lagi, lalu melipat kedua tangannya di meja.

“kakak kenal sama Choi Soobin?” tanya Huening, Ryujin mengangguk

“bagi kakak, dia itu apa?” tanya Huening lagi

Ryujin terdiam sebentar, lalu menghela nafasnya

“adik, teman, sahabat, keluarga, bahkan someone special. Dia satu satunya yang ngertiin aku, bahkan mungkin satu satunya orang baik di hidup aku” jawab Ryujin yakin

Huening tertawa pahit

“tapi kakak tau kan, setiap orang baik selalu punya sisi jahat?” Ryujin mengangguk

Huening mengambil ponselnya, mencari sesuatu. Lalu menunjukkannya pada Ryujin. Ryujin menyipitkan matanya, foto tersebut agak remang remang. Namun Ryujin mengenali latar foto tersebut, itu adalah tempatnya bekerja.

Namun Ryujin bingung dengan seseorang yang berada di foto tersebut, menggunakan hoodie hitam, masker hitam, celana hitam, intinya serba hitam.

“merasa familiar sama sesuatu gak kak?” tanya Huening

Ryujin memperhatikan foto tersebut lebih teliti lagi, lalu akhirnya dia teringat sesuatu

ini buat kamu, happy birthday Soobinie~
wah makasih, apa nih?
buka aja
hoodie?

Ryujin membulatkan matanya, itu adalah hoodie yang Ryujin berikan dulu pada Soobin saat ulang tahun Soobin. Dan kini Ryujin malah berpikir bahwa orang itu adalah Soobin, namun Ryujin juga ragu karena Ryujin tidak pernah melihat Soobin di sana.

“kalau aku bilang, someone special nya kakak ini yang bikin kakak sekarang ada disini, apa kakak masih bisa jadiin dia someone special lagi?” tanya Huening

Samar samar, sebuah rasa sesak terasa begitu menyakitkan di benak Ryujin.

Trio Choi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang